blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

29 Agu 2016

Lagu - Lagu Anak? Boleh Saja. Asal .....

sumber gambar :dreamsteam.com
Meski sekarang saya jarang mendengarkan lagu-lagu tetapi sebetulnya saya ini hobi menyanyi.  Mungkin karena sejak kecil ayah saya sering memperdengarkan lagu, akhirnya saya banyak hapal lagu-lagu zaman dulu baik itu lagu anak maupun lagu dewasa yang bertema cinta-cintaan.  Dulu koleksi kaset ayah banyak sekali, termasuk kaset lagu anak-anak, hampir setiap ada kaset baru lagu-lagu anak, ayah selalu membelikannya untuk kami.

Lagu anak-anak yang sering saya dengar adalah lagu dari penyanyi cilik yang lagi ngehits waktu saya kecil. Ada Chicha Kuswoyo, Adi Bing Slamet, Deby Roma Irama, Yoan Tanamal, Bobi Muchsin Alatas, Dina Mariana, Diana Papilaya, Sari Yok Kuswoyo, Helen Tony Kuswoyo, Ira Maya Sopha dan lainnya.  Hampir semuanya adalah putra-putri dari para penyanyi papan atas Indonesia saat itu.  Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya, ya ? Hihi...


Selain lagu-lagu anak-anak yang legendaris karya AT Machmud, Ibu Sud, dan lain-lain saya sebetulnya masih banyak hapal lagu-lagu para penyanyi cilik di atas.  Meski demikian ketika mempunyai anak saya hanya mengajarkan mereka lagu-lagu yang legendaris seperti Balonku, Pelangi-Pelangi, Bintang Kecil, Cicak-cicak di dingding dan lagu sejenisnya, soalnya lagu-lagunya begitu sederhana dan mudah dihapalkan.  Itu lagu sepertinya jadi lagu turun temurun yang diajarkan orang tuanya kepada anak balitanya.

Berbicara soal lagu untuk anak, sebetulnya filter itu dikembalikan kepada kedua orang tuanya.  Meski zaman dulu lagu-lagu anak itu katanya bagus karena anak-anak banget tetapi kalau orang tuanya sering memperdengarkan lagu orang dewasa tentang cinta-cintaan tentu saja akan terekam dalam alam bawah sadar anak sehingga mereka akan menyenandungkan lagu itu.  Ini hanya pengalaman saya saja, waktu kecil dulu saya banyak hapal lagu orang dewasa yang bertema cinta-cintaan karena ayah saya dulu suka mendengarkan lagu-lagu itu tiap hari.

Sekarang sih saya jarang saya memperdengarkan lagu-lagu atau nyanyian kepada anak-anak, tapi tetap saja mereka hapal beberapa lagu yang lagi trend karena ditransfer teman-teman mainnya.  Tidak banyak sih, saya jarang melihat mereka bersenandung.  Padahal saya tidak melarang, tapi kelihatannya mereka tidak begitu suka bersenandung bedalah dengan saya ibunya.  Bersyukur juga memasukkan mereka ke sekolah Islam yang banyak hapalan Al Qur'annya jadi dari mulut mereka lebih banyak menyenandungkan hapalan qur'an.  Alhamdulillah..

Bukan tidak boleh sih mendengarkan dan menyenandungkan lagu, sepanjang isinya bagus ga masalah malah bagus juga biar otak kanan dan kiri mereka seimbang. Saya suka kalau isi nyanyiannya itu berupa motivasi seperti lagu Aku bisa...aku bisa... kan itu memberikan semacam afirmasi pada diri bahwa kita bisa.  Atau lagu-lagu bernuansa Islam yang mengingatkan kepada Tuhan nya, kepada Rasulullah SAW, atau hal-hal yang baik lainnya yang menyebarkan kebaikan.

Jadi yang penting dari lagu-lagu anak-anak itu menurut saya adalah
  1. Filter orang tua untuk menyaring apa yang diperdengarkan dan dipertontonkan kepada anak-anak.
  2. Tema yang bergizi, berisi motivasi, kecintaan kepada Allah SWT dan RasulNya, kasih sayang kepada manusia, tentang keindahan alam dan lain sebagainya yang memberikan dampak positif untuk dirinya.
  3. Penampilan sang penyanyi tidak sok dewasa tetapi lugu dan polos seperti halnya anak-anak.
  4. Jangan jadikan artis sebagai role model, karena ternyata ada banyak artis yang mempunyai akhlak yang tidak baik
Mungkin saya berbeda dengan orang tua yang lainnya, syah-syah saja, masing-masing keluarga mempunyai cara pandang yang berbeda.  Kalau saya sih yang utama ditanamakan kepada anak adalah pola pikir futuristik.  Pandangan jauh ke depan, karena hidup hanya sesaat, hidup kita yang abadi yang sebenarnya nanti di akhirat.  Jadi harus banyak perbekalan bila kita tidak ingin menyesal, itu yang saya tanamkan.

Mungkin itulah salah satu yang menyebabkan anak-anak saya tidak terlalu suka lagu-lagu.  Pengaruh orang tua yang jarang memperdengarkan lagu-lagu hatta itu lagu anak-anak karena memang pengalaman empat puluh tahunan lebih hidup di dunia ini lagu-lagu tidak terlalu penting dan tidak terlalu bermanfaat.... hehehe..... maaf ini pandangan saya.  Boleh berbeda kan?  :) Hihi...saya engga antipati lho...anak pertama dan ketiga sempat les piano dan keyboard juga yaitu tadi untuk melatih otak kanan nya.  Selebihnya asal jangan berlebihan dan tidak membawa mudhorot  tetapi memberi dampak kebaikan ...ya kenapa tidak ? :)


6 komentar :

  1. ada benernya sih mak, lagu anak-anak ga begitu penting. Lagu lebih mengasyikkan dibanding membaca Al-quran. Sehingga jika sudah kenal lagu agak gimaaanaaaa gitu untuk mencintai kitab suci sendiri. Pengalaman diri sendiri gitu sih. Jadi saya gak mengenalkan lagu anak pada anak, biarkan mereka tahu sendiri, mungkin bisa dari orang lain seperti nenek, saudara atau yang lain hehehe

    BalasHapus
  2. Sekarang bisa lebih kreatif menghafal asmaul khusna, sifat wajib bagi Allah dengan berirama, metode mengajipun sekarang ada yang berirama mengaktifkan otak kanan katanya lebih mudah untuk menghafal. Kembali kepada kita masing-masing lagi ya mbak Ida, memanfaatkan lagu atau musik seperti apa :)

    BalasHapus
  3. Apapun, intinya sesuatu yang bermanfaat. membantu pembentukan pola pikir dan akhlak anak. :)

    BalasHapus
  4. Anak2 saya jg tidak terbiasa dg lagu dan musik :)

    BalasHapus
  5. Daripada diperdengarkan sama lagu-lagu sekarang yang kadang liriknya suka nggak sopan mending didengarkan aja muratal, pengajian, atau tentang Asmaul Husna yang tentunya lebih bermanfaat.

    BalasHapus
  6. lagu anak2 jadul lebih mendidik

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^