blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

20 Mei 2017

Belajar dari Keterpurukan: Persiapkan Proteksi dengan Asuransi Pruedential Syariah



Persiapkan Proteksi Belajar dari Sebuah Keterpurukan  "Jadi begitulah kisahnya Mi...., Si Bibi bersama ketiga anaknya sekarang hidup dalam keadaan yang sangat sederhana... kasihan ya... tragis.." Adikku mengakhiri ceritanya dengan menyeruput segelas es jeruk di hadapannya.  Saya yang mendengarkan kisah Si Bibi dari awal sampai akhir jadi terpekur sendiri, tidak menyangka kalau nasib Si Bibi  jadi begitu tragis,

Bayangan masa-masa beberapa tahun yang lalu pun berkelebat di depan mata.  Bibi adalah adik dari almarhum ayah saya,  beliau hidup berkecukupan bersama ketiga anaknya.  Gaya hidup paman dan bibi bisa dibilang cukup mewah. Meski setelah berkeluarga saya jarang sekali bertemu dengannya, tetapi saya sempat mendengar dari adik saat Bibi jalan-jalan ke luar negeri untuk belanja - belanja bersama geng sosialitanya.

Mungkin gaya hidup paman terpengaruh oleh kehidupan kakek saya, hingga ia memanjakan istri dan anak-anaknya sedemikian rupa.  Menurut cerita ibuku, kakek dari ayah saya dulunya adalah seorang pengusaha sukses.  Ia menikah dengan nenek yang cantik dan keturunan ningrat.  Dulu kakek memiliki usaha pemotongan hewan, penginapan sampai pom bensin.  Sayang di hari tuanya saya menyaksikan kehidupan kakek yang begitu sederhana.


Saat saya kecil saya sempat menyakiikan sisa-sisa kejayaannya, tinggal di rumah yang besar di sebuah lingkungan yang cukup mewah.  Namun kemudian yang saya tahu rumah itu dijual, kakek dan nenek kemudian pergi berwisata.  Selanjutnya kakek dan nenek tinggal di sebuah komplek membeli sebuah rumah mungil. jauh lebih kecil dari rumah yang dulu.  Lalu kehidupan kakekku pun semakin sulit.  Kehidupannya hanya mengandalkan dari  usaha kakek sebagai buruh kecil serta pemberian anak-anaknya.

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, kehidupan bibi kini pun hampir mirip dengan ayahnya.  Mungkin pola didik dan pola asuh ibunya berpengaruh besar dalam hidupnya.  Tipe-tipe orang sanguinis yang secara umum katanya adalah orang-orang yang hidup hanya untuk saat ini, kekanak-kanakan dan sangat menikmati hidup tanpa peduli pada kehidupan masa depan.

Padahal langit tak selamanya cerah, bisa saja ada hujan di siang bolong.  Seperti kisah bibiku itu, siapa sangka kalau ternyata tiba-tiba saja suaminya sakit berat, harus di rawat di rumah sakit lama sekali sampai akhirnya meninggal dunia. Betul lah kiranya pepatah yang mengatakan kita harus sedia payung sebelum hujan.  Kehidupan bibi serta kakek dan nenek sepertinya tidak menyiapkan payung itu.

Coba kalau bibi memiliki proteksi, ia tidak akan kelimpungan saat paman sakit keras.  Minimal tidak perlu harus menjual aset yang dimiliki.  Di sinilah perlunya kecerdasan finansial, dalam hal ini bagaimana memenej penghasilan yang dimiliki.  Bahwa sebagian penghasilan kita harus kita tabung di awal, membuat pos-pos pengeluaran yang tertata dengan baik, kemudian menyisihkan untuk proteksi.  Mengeluarkan sebagian kecil untuk membayar premi, sedia payung sebelum hujan, agar saat hujan turun kita tidak basah kuyup.



Asuransi Jiwa Syariah sebagai Proteksi

Kisah adik ayah saya itu merupakan sebuah peristiwa kehidupan yang harus dijadikan pelajaran. Proteksi itu penting, asuransi itu memang perlu.  Terlebih sekarang ada asuransi syariah yang membuat kita lebih tenang karena tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.  Salah satunya adalah asuransi Prudential Syariah.

Perbedaan yang paling  mendasar asuransi jiwa konvensional dengan asuransi syariah adalah prinsip dasar syariah dalam membantu satu sama lainnya dalam melakukan urusan termasuk prinsip Risk Sharing atau berbagi risiko dalam asuransi jiwa syariah.  Sementara itu dalam asuransi jiwa konvensional prinsipnya adalah transfer risiko.  Jadi dalam asuransi jiwa syariah iuran pelanggan atau biasa disebut premi diperlakukan sebagai kumpulan dana yang dapat digunakan oleh pelanggan lain yang perlu untuk mengklaim risiko yang terjadi.  Dalam hal ini perusahaan asuransi jiwa syariah bertindak sebagai pengasuh kumpulan dana premi nasabah bukan sebagai pemilik dana.

Mengapa Asuransi Jiwa Syariah Prudential ?

Asuransi Jiwa Syariah Prudential berada di bawah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan penyedia asuransi jiwa terdepan di Indonesia yang didirikan sejak tahun 1995.  Merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris.  Sebagai bagian dari grup yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 168 tahun di industri asuransi jiwa Prudential Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.  Sementara itu untuk unit bisnis Syariah didirikan sejak tahun 2007.

Nah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) sejak peluncuran pertamanya di tahun 1999 di Indonesia sudah menjadi pemimpin pasar untuk produk tersebut.  Selain itu juga Prudential Indonesia juga menyediakan berbagai produk dan jasa yang dirancang untu memenuhi setiap kebutuhan para nasabahnya yang beragam di Indonesia.

Prudential Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang.  Sampai tanggal 31 Desember 2016 Prudential melayani lebih dari 2,4 juta nasabah melalui sekitar 260.000 tenaga pemasar berlisensi di 393 Kantor  Penasaran Mandiri (KPM) di seluruh nusantara (termasuk juga di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam dan Bali. 



Oya bertepatan dengan event Prudential Syariah 10th Anniversary,  pada tanggal 10 Mei 2017 Prudential telah mengadakan acara syukuran.  Acara syukuran yang bertempat di Trans Hotel Bandung itu menghadirkan pembicara  Ahmad Nurhadi anggota DPS Pruedential Indonesia, Rinaldi Mudahar, Country CEO Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo Corporate Marketing & Communications and Sharia Director, Prudential Indonesia dan Paradikma Subawa Product Planning and Development Prudential Indonesia.

Ahmad Nurhadi menjelaskan tentang konsep asuransi syariah yang memiliki perbedaan dengan asuransi konvensional. Selain itu juga beliau menjelaskan bahwa asuransi syariah merupakan usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk asset atau tabbaru. Pola pengembalian tabbaru ini diberikan kepada para peserta setelah melakukan akad secara syariah.  Sementara itu arti tabbaru secara bahasa adalah bersedekah atau berderma, sedangkan secara luas arti tabbaru adalah melakukan kebaikan tanpa persyaratan.  

Dalam asuransi syariah dana tabbaru digunakan untuk kemaslahatan orang lain dalam kondisi hidup dengan tujuan untuk kebaikan dan tolong menolong.  Jadi di dalam asuransi syariah dana tabbaru tidak semata digunakan untuk kepentingan komersial.  Di akhir tahun akan ada laporan dana tabbaru yang terdiri dari jumlah klaim dan jumlah sisanya. Perusahaan juga akan mengelola dana surplus sharing yaitu dana yang diberikan kepada peserta asuransi syariah dengan syarat dan ketentuan tertentu.  Surplus sharing ini diberikan jika terdapat kelebihan dana dari rekening tabbaru, termasuk apabila ada pendapatan lain setelah dikurangi klaim dan hutang kepada perusahaan  jika memang ada.

Layanan PRUprime Healthcare Syariah
 
Pada kesempatan tersebut juga Prudential memperkenalkan layanan PRUprime healthcare syariah yang merupakan solusi tepat perlindungan komprehensif untuk keluarga Indonesia yang menanggung biaya rawat inap sesuai tagihan.  Diharapkan layanan ini memberikan manfaat terbaik untuk setiap orang. Layanan Pruprime healthcare syariah ini tidak ditargetkan secara khusus untuk nasabah muslim saja, tapi juga ditargetkan kepada seluruh nasabah yang meyakini nilai universal syariah.  

Banyak manfaat yang akan di dapat dengan layanan ini diantaranya Prudential Indonesia bersedia memberikan penambahan sebesar 10% hingga maksimum 50% dari batas manfaat tahunan awal apabila tidak ada klaim yang dilakukan selama satu tahun polis berjalan.  

Tidak hanya itu saja Prudential juga memberikan penawaran layanan PRUprime limit booster yaitu sejumlah dana tambahan yang dapat digunakan jika seluruh batas manfaat selama setahun sudah dipakai.  Dana tambahannya bisa mencapai angka Rp 35 miliar, tergantung plan yang dipilih.

Semoga tulisan tentang  Belajar dari SebuahKeterpurukan: Persiapkan Proteksi dengan Prudential Syariah ini bermanfaat ya man teman....:)
#PRUSyariahUntukSemua

7 komentar :

  1. Subhanallah...
    serem juga yaa, teh Ida...karena gaya hidup adalah sebah kebiasaan. Kalau sudah terlanjur terbiasa hidup enak, kemudian mendadak ada kesusahan maka akan menjadi pukulan telak.

    Semoga dengan hadirnya Pruprime Healthcare Syariah makin banyak keluarga yang terbantu kehidupannya.

    BalasHapus
  2. Sepakat Teh. Sedia payung sebelum hujan agar masa depan tenang.

    BalasHapus
  3. Wah, Prudential ada syariahnya juga, ya. Bisa jadi pilihan nih...

    BalasHapus
  4. Jadi inget ibu aku kalau asuransi gini, soalnya agent prudential hihi

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah sudah ada asuransi berbasis syariah :D

    BalasHapus
  6. setuju teh ida, emang perlu asuransi untuk proteksi yaa

    BalasHapus
  7. Belajar dari keterpurukan tuh bener-bener jadi pelajaran supaya kita tidak mengalami hal yang sama ya Teh Ida.. Semoga kita mah bisa memanage keuangan lebih baik, supaya tetap bisa menyisihkan uang untuk memiliki asuransi kesehatan demi memproteksi kesehatan keluarga, menjaga aset kita, dan pastinya bisa bikin kita lebih fokus ketika masa pemulihan.. :D

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^