blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

29 Mar 2016

Antara Saya, Papah Mertua dan Warung Hidup



"Teteh tolong beliin papah polybag, sama bibit tanaman kayak cabe, cengek tomat, kangkung, bayam,  apa aja deh yang penting buat di dapur lah .." Pinta papah mertuaku.  Tak seperti biasanya kalau datang selalu langsung pulang dengan alasan ternak dan tanamannya.  Kali ini beliau menginap lebih lama, dan tentu saja saya senang sekali karena si papah itu ternyata orangnya rajin enggak ketulungan.

Banyak hal yang dilakukan papah dalam mengisi waktunya selain tentu saja membaca tafsir al qur'an beliau banyak membetulkan barang-barang yang rusak seperti lemari dan sepeda anak-anak.  Tentu saja saya senang karena banyak terbantu dengan kehadiran papah.  Sayangnya nginap sampai berhari-hari jarang sekali dilakukannya.

Eh kenapa saya jadi ngomongin mertua kayak gini ya ? Hihi... Sebetulnya saya sedang mengikuti program ODOP alias One Day One Post dengan tema yang sudah ditentukan, nah ceritanya challange hari kedua ini tentang Warung Hidup  tema hari pertama ada di sini ya..  O ya challange ini yang ngadain Teh Ani Berta di Grup Fun Blogging.  Balik lagi karena temanya tentang warung hidup, apotek hidup dan manfaatnya, saya jadi ingat papah mertua yang berbaik hati nanemin pohon-pohon yang penuh manfaat itu di halaman belakang rumah.

Sayang seribu sayang, saya bukan tipe orang telaten sama pohon-pohonan, apalagi di belakang rumah yang jarang keurusin alhasil pohon-pohonan itu hanya mampu hidup seumur jagung karena lupa engga disiram.  Hiks .. kalau ingat itu jadi merasa berdosa sama papah mertua yang super baik itu.  Padahal saya termasuk bertangan dingin sama yang namanya bercocok tanam, kalau saya lagi telaten dan lagi senang bercocok tanam biasanya suka tumbuh subur dan bagus.. hihi itu sih kata orang ya.. Tapi itu terjadi kalau saya betul-betul senggang dan engga punya urusan lain, soalnya bukan hobi jadi kalau sempat aja jadinya.

Sumber: tertera

Berbicara soal warung hidup dan apotek hidup, semua pasti tahu manfaatnya ya.  Kalau saya pergi ke rumah mertua asyik banget deh.. di belakang rumah, dapurnya memiliki jendela yang bisa dibuka lebar sekali dan ketika dibuka terhampar pemandangan sawah hijau membentang, dan bila kepala kita nengok ke bawah ada kolam ikan yang sekaligus bisa digunakan membuang sisa makanan yang tidak termakan dan dimanfaatkan sebagai makanan untuk ikan.
 
Nah disamping dapur masih ada sisa tanah untuk menanam tanaman warung hidup.  Jadi kalau mau masak di sana ga perlu banyak yang harus dibeli karena tersedia banyak sekali bahan makanan dan bumbu dapur yang  ditanam di sana.  Pengalaman kalau main ke sana, langsung mancing ikan di depan atau di belakang rumah, kemudian dibakar, lalaban, cengek, dan cabe serta tomat tinggal metik di kebun... Asyiiik ya hidup jadi super hemat hehe..

Itu adalah salah satu manfaat warung hidup dan apotek hidup yaitu bisa menghemat pengeluaran kita,bahkan kalau berlebih bisa dijual juga, selain fungsi ekonomi ada juga fungsi sosialnya yaitu bisa bagi - bagi tetangga terutama untuk apotek hidup, jarang sekali orang yang menanam tumbuhan obat-obatan jadi kalau ada yang memerlukan kita bisa memberikannya pada yang membutuhkan dengan cuma-cuma.  Fungsi sosial kita dapat, pahala pun kita raih.

Sebetulnya Apotek dan Warung Hidup ini merupakan program pemerintah yang sudah digalakan sejak jaman Bapak Suharto dulu ya.  Prinsip utama dari warung hidup dan apotek hidup ini adalah memanfaatkan pekarangan dengan tanaman yang menghasilkan alias tanaman yang produktif.  Menghasilkan apa ? Bisa buahnya, bunga, biji atau daun yang bermanfaat untuk kita makan atau pun sebagai obat yang dapat mengobati berbagai penyakit.

Disebut warung hidup asal katanya dari warung yang artinya tanaman menghasilkan apa saja yang biasa dijual di warung yang berarti menghasilkan uang.  Sedangkan apotek hidup bermakna tanaman obat-obatan yang ditanam di pekarangan.

Nah untuk yang tidak memiliki pekarangan yang luas alias sempit bisa memanfaatkan pot.  Untuk teknologinya bisa secara tradisional, aeroponik, hidroponik atau media yang lainnya.  Saya pernah melihat tanaman warung hidup yang ditanam secara unik lho... walaupun lahannya sempit ternyata tembok pun bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang bermanfaat.  Intinya sih rajin dan kreatif ya...

Duh..duh nulis tentang ini jadi pengen juga punya sifat rajin dan kreatif seperti itu, tapi apa sempet ya..? Sebetulnya sih harus senang dulu, kalau sudah hobi pasti disempetin.  Kayak saya tuh, sempet ditanya temen-temen juga..kok masih sempet nulis sih padahal anak banyak, kegiatan banyak, ada usaha juga... Hihi.. yaitu tadi kalau sudah senang pasti disempet-sempetin... ya gak?
jadi inget quote yang ini nih...


Nah yang jadi masalah bagaimana caranya menyukai sesuatu yang sebelumnya tidak kita sukai.. nah mungkin lain waktu ini harus kita bahas... Eh jadi ngelantur kemana-mana ya.. dari papah mertua, ke warung hidup dan apotek hidup sekarang tentang quotes di atas,,,, hahaha... gapapa deh..tulisan bebas merdeka ini ..  etapi mudah-mudahan ada manfaatnya ya teman-teman...Sudah dulu ah.. laptopnya rebutan, soalnya laptop si umi ini sedang diopname, rusak, ga sengaja jatuh sama Mushab tapi jadi mati total deh... tuh kan jadi lari ke laptop... hahaha.....


4 komentar:

  1. Sama kayak bapak saya Teh...bapak mertuanya, rajin banget nanem-nanem.. :D

    BalasHapus
  2. Asyik ya di rumah Bapak mertua banyak tanaman yang bermanfaat.
    Salam kenal, Mbak.

    BalasHapus
  3. Papah mertua yang keren
    Smoga sehat selalu aminn

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^