blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

12 Nov 2019

Transportasi Kunci Pengembangan Pariwisata Indonesia



Transportasi Kunci Pengembangan Pariwisata Indonesia  "Serasa di Singapura.."  Saya berkata lirih, takjub juga karena tidak menyangka akhirnya bisa jalan-jalan naik MRT di negeri sendiri. Pertama kali naik MRT di Kuala Lumpur kurang lebih dua tahun yang lalu, sangat excited karena untuk pertama kalinya bisa naik MRT, lalu  sempat juga di Singapura setahun kemudian.  Dan kini merasakan MRT di negeri sendiri serasa dejavu saat berada dalam perjalanan dari Stasiun Yishun Singapura dengan MRT North South Line menuju Stasiun Dhoby Gaut...

Alhamdulillah..akhirnya bisa naik MRT di negeri sendiri :)

Pariwisata dan Generasi Milenial


Kenapa tiba-tiba Cerita Ida berkisah tentang pengalaman naik MRT ? Hihi.. engga sih cuman pengen cerita aja betapa transportasi itu sangat berperan penting dalam dunia traveling dalam skala global tentang kepariwisataan.  Pemerintah kita saat ini memang tengah menggencarkan pembangunan infrastruktur menuju destinasi prioritas.  Tentu hal ini akan membuat sektor pariwisata akan semakin bergairah karena aksebilitas menuju destinasi menjadi faktor penting untuk pengembangan sektor pariwisata. 

Saat ini pariwisata merupakan salah satu sektor prioritas yang mempunya peran sangat penting di dalam kegiatan suatu negara.  Bila dikelola dengan baik sektor pariwisata bahkan bisa melebihi sektor migas.  Hal itulah kenapa sekarang banyak negara di dunia berlomba-lomba mengembangkan potensi pariwisata yang dimilikinya sebagai upaya meningkatkan pendapatan negaranya.  

Hal ini tentu saja tidak terlepas dari keberadaan generasi milenial sebagai konsumen wisata yang sangat potensial.  Selain jumlahnya yang besar karakter generasi milenial memang sangat mendukung perkembangan sektor pariwisata ini.  Oleh karena itu pengelolaan sektor wisata dituntut untuk bisa mengikuti apa yang mereka inginkan dan harapkan.  

Seorang Rhenald Kasali pernah menyebutkan bahwa ekonomi sekarang telah berubah dari leisure economy menjadi Esteem Economy.  Perubahan dari hanya menikmati waktu senggang dengan kumpul bersama teman atau keluarga berubah menjadi mencari pengalaman (experiences) dengan unsur ingin mendapatkan pengakuan karena pernah mengunjungi tempat yang sedang hits di masanya.  

Perubahan yang tentu saja berimbas pada perubahan perilaku berwisata, bagaimana sekarang ini orang-orang tidak lagi mempermasalahkan pengorbanan dalam perjalanannya.  Rela bermacet-macet ria, atau melakukan perjalanan beresiko seperti mendaki gunung untuk sebuah update status atau live story di medsos.  Menunjukkan pada dunia bahwa kita pernah berada di sana.  Perubahan yang disebabkan karena ketergantungan kita kepada sebuah benda bernama smartphone yang sudah seperti kebutuhan pokok selain sandang, pangan dan papan.  

Pariwisata dan Transportasi



  • Pariwisata sampai saat ini masuk dalam lima sektor prioritas pembangunan Indonesia bersama dengan sektor pangan, energi, maritim dan kawasan industri ekonomi khusus.  Pariwisata di Indonesia juga telah mampu mendorong tumbuhnya sektor lain seperti industri kecil di pedesaan, industri kreatif, kuliner, seni budaya serta agro wisata.

Sumber: Lepier (Cooper Et Al 1993)

Transprotasi merupakan salah satu unsur strategis dalam aktivitas kepariwisataan. Melihat struktur sistem pariwisata yang dikemukakan Lepier dalam Cooper Et Al (1993) Transportasi merupakan media wisatawan dalam membawa wisatawan dari daerah asal menuju destinasi wisata.

Sebagai sebuah negara yang menjadi tujuan wisata berbagai wisatawan dari berbagai penjuru di dunia ini seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Taiwan, Hongkong, Australia, Amerika, Timur Tengah dan Eropa. tentulah transportasi sangat berperan penting dalam pariwisata di Indonesia.  Di sisi lain kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan serta memiliki banyak gunung menjadikan transportasi mengambil peranan penting untuk menghubungkan berbagai tempat di Indonesia. 

Pariwisata di Indonesia


Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum)  melaporkan bahwa pada tahun 2019 ini Indeks Daya Saing Pariwisata Indonesia meningkat menjadi peringkat 40 dari 140 negara dengan skor 4,3 dari skala 7.  Angka ini menunjukkan peringkat Indonesia naik dari rangking 42 di tahun 2017, sebelumnya Indonesia menduduki  peringkat 50 di tahun 2015 dan di tahun 2013 peringkat 70.

Lompatan yang cukup mengagumkan ini disebabkan pertumbuhan cepat dari kedatangan turis asing ke Indonesia prioritas nasional untuk industri pariwisata dan investasi infrastruktur seperti jaringan telepon dan transportasi udara yang menunjukkan peningkatan yang signifikan.  Namun demikian Indonesia masih  tertinggal dari Singapura yang menduduki peringkat 11, Malaysia peringkat 25 dan Thailand di peringkat 35.

Sementara itu dalam menghadapi MEA dan tantangan global lainnya pemerintah Indonesia telah menetapkan target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019.  Untuk mewujudkan 20 juta wisman ini adalah penambahan daya dukung tambahan pariwisata.  Daya dukung tersebut terkait dengan kapasitas kursi penerbangan langsung dari luar negeri serta ka8pasitas daya tampung akomodasi.



Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menyebabkan penyebaran destinasi pariwisata Indonesia menyebar lintas pulau dan menggunakan trasportasi yang beragam.  Sebagai contoh saat saya akan mengunjungi Pulau Komodo saya menggunakan pesawat terbang menuju Bandara Ngurah Rai Bali dari Bandara Husen Sastranegara. Bandung yang dilanjutkan ke bandar udara Komodo.  Kemudian naik taksi ke pelabuhan Labua Bajo yang dilanjutkan dengan naik kapal selama kurang lebih 4 jam menuju pulau Komodo.  Sebuah perjalanan yang  menunjukkan  bagaimana untuk menikmati destinasi wisata di Indonesia memerlukan transportasi yang beragam.


Upaya yang Telah Dilakukan Kementrian Perhubungan


Untuk mencapai target 20 juta wisman di tahun 2019 ini pemerintah harus menyiapkan segalanya seperti penerbangan langsung ke destinasi, bandara di destinasi yang bersangkutan baik itu daya tampung terminal, fasilitas dan pelayanan pendaratan.  Kemudian harus diperhatikan juga penyebarannya antar destinasi yang tersebar antar pulau, akomodasi di destinasi, transportasi lokal serta penyediaan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang memadai.  

Untuk mendongkrak kunjugan wisman menjadi 20 juta di tahun 2019 ini harus mempertimbangkan aspek daya dukung transportasi menuju destinasi wisata.  Aspek ini meliputi kapasitas transportasi antar pulau menuju destinasi pariwisata dan kapasitas transportasi lokal pada destinasi pariwisata.  


Pemerintah dalam hal ini Kementrian Perhubungan telah berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana transportasi ini.  Capaian pembangunan sarana dan prasarana transportasi ini bisa dilihat dari peningkatan infrastruktur transportasi Indonesia yang dari tahun 2015 berada di urutan 62 kini meningkat berada di urutan 52 dengan nilai akhir 4,5.  

Kementrian Perhubungan (Kemenhub) telah membangun berbagai sarana dan prasarana transportasi pada sektor darat, laut dan udara di berbagai wilayah di Indonesia sepanjang empat tahun terakhir.  Selama periode 2014-2018 sebanyak 21 pelabuhan penyebrangan dibangun untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil di Indonesia.  Beberapa diantaranya seperti Pelabuhan Penyebrangan Seba Di NTT, Pelabuhan Penyebrangan Kuala Tungkal di Jambi, dan Pelabuhan Penyebrangan Amahai di Maluku.  

Di perkotaan sarana transportasi yang banyak dimanfaatkan adalah perkeretaapian.  Sarana ini semakin dianggap penting keberadaannya dengan melihat data jumlah penupang kereta api dari tahun 2014-2018 mencapai 1.779.519.569 orang.

Untuk meningkatkan waktu tempuh dan lintas kereta pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda dan reaktivasi ditargetkan mencapai 366,60 km km'sp di tahun 2018.  Sementara kapasitas akan meningkat dari 54 kereta api menjadi 114 kereta api.
Untuk sektor laut pembangunan difokuskan pada pembangunan pelabuhan nonkomersil dan pembangunan kapal pendukung program tol laut.  Pada tahun 2016 tol laut hanya berjumlah 6 trayek, meningkat menjadi 15 trayek di tahun 2018.  Selama empat tahun Kementrian Perhubungan pun telah membangun 100 unit kapal pendukung tol laut.  

Pelabuhan nonkomersil dibangun di 104 lokasi diantaranya Pelabuhan Tapaleo di Maluku Utara, Pelabuhan Wayabula di Maluku Utara, Pelabuhan Atapupu di NTT, Pelabuhan Bicoli di Maluku Utara dan Pelabuhan Wasior di Papua Barat.  

Kemenhub pun telah melakukan pembangunan infrastruktur transportasi udara mengingat ada beberapa wilayah di Indonesia hanya bisa diakses melalui udara. Selama empat tahun terakhir terdapat total 10 bandar udara yang telah dibangun.  Salah satunya kemenhub telah membangun Bandar Udara Wamena di Papua untuk membantu masyarakat di wilayah Pegunungan Jayawijaya agar terhubung dengan Kota Jayapura dan kabupaten pemekaran lain seperti Kabupaten Lanny Jaya dan Kabupaten Tolikara.  

Tak hanya itu, untuk meningkatkan sumber daya manusia transportasi yang berkompetisi di bidangnya Kemenhub pun telah melakukan  pembangunan beberapa kampus.  Beberapa kampus yang telah dibangun yaitu Kampus Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun, Kampus PIP Makasar di Sulawesi Selatan dan Kampus BP2IP Padang Pariaman Sumatera Barat. Selain itu juga Kemenhub telah melakukan pengadaan sarana pesawat latih serta kapal latih.

Yang perlu diperhatikan selain aspek kuantitas yaitu berupa daya tampung adalah kualitas atau kelayakan transportasi.  Kualitas transportasi ini bisa dikontrol oleh pemerintah melalui lisensi kelayakan komponen transportasi.  Semua stakeholder terkait harus memonitor dengan baik karena berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan dalam menggunakan moda transportasi.  

Secara kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana seperti jalan raya, pelabuhan dan bandara menuju destinasi wisata perlu terus dikembangkan.  Pengembangan infrastruktur prasarana transportasi ini akan memperlancar pergerakan para wisatawan sehingga akan mempengaruhi kepuasan perjalanan wisata.  Tentu saja hal ini akan mendorong pariwisata di Indonesia akan meningkat lebih signifikan.

Dengan apa yang telah dilakukan Kemenhub selama ini para wisatawan sangat terbantu dengan berbagai kemudahan paska pembangunan sarana dan prasarana transportasi ini.  Sebagai seorang traveler blogger dengan blog khusus traveling di idajourneys tentu saja bahagia sekali dengan perkembangan transportasi di Indonesia. Akan lebih bahagia lagi apabila transportasi di Indonesia bisa terus dikembangkan lebih pesat lagi.  Mudah-mudahan imbasnya pariwisata Indonesia akan mampu terus bersaing dengan negara lain. 



Oya teman-teman bisa mampir ke akun sosmednya Kemenhub ya bila ingin tau lebih jauh lagi tentang sepak terjang Kemenhub selama ini.  Ini dia sosmednya:


Semoga tulisan Transportasi Kunci Pengembangan Pariwisata Indonesia ini bermanfaat ya teman-teman.


25 komentar:

  1. nah iya Indonesia tuh banyak destinasi wisatanya ya teh maka butuh transportasi yang oke oceh banget jadi wisatawan ga hny dari lokal tapi juga dari luar negeri bisa meningkat

    BalasHapus
  2. Kalau ke mana-mana memang transportasi selalu jadi pertimbangan. Pengennya sih gak selalu menggunakan kendaraan pribadi. Makanya seneng kalau sekarang transportasi publik semakin membaik

    BalasHapus
  3. Bener buangeett Mak Ida.
    Dgn adanya transportasi dan infrastruktur yg cihuy, bikin pariwisata makin maju dan berkembang pesat yhaaa
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  4. Kalau akses mudah wisatawan pasti akan kembali lagi dan lagi ya Teh. Beda lagi kalau akses sulit, mahal dan tidak nyaman, meski lokasi wisata nya bagus banget, wisatawan tetap bakal mikir mikir dan mikir lagi

    BalasHapus
  5. Duh belum nyobain MRT... Memang betul, ya, mba buat generasi milenial kayak saya. Semakin mudah dan bagus sarana transportasi, makin memotivasi buat jalan2 dan travelling.

    BalasHapus
  6. Aku kalau dengar MRT, bayanginnya luar negeri kaya Korea atau Jepang. Alhamdulillah Indonesia sekarang udah ada yaaa. Transportasi di negara kita makin bagus dan gak kalah sama negara lain. Semoga makin banyak yang pakai kendaraan umum ya

    BalasHapus
  7. Kualitas & kelayakan transportasi betul banget ya jangan sampe kejar target aja. Sama nih teh ida, sy juga udah naik MRT seneng deh 🤗

    BalasHapus
  8. Salut dengan pemerintah yang banyak peningkatan di bidang transportasi. Buat warganya aja udh sangat membantu, apalagi utk sektor pariwisata. Semoga kita yang menikmati bisa merawat dan menjaga supaya ttp awet ya mba

    BalasHapus
  9. setuju klo transportasi ini jdi pintu pembuka akses ke destinasi wisata.. semogaaa makin merata diselurh pelosok negri ya mbak

    BalasHapus
  10. Waktu anakku naik MRT di Jakarta juga merrka bilang mirip ya sama MRT singapura atau KL hihihi. allhamdulillah Indonesia mulai berbenah dengan transportasi ukum

    BalasHapus
  11. Iya ya, transportasi ini penting banget di dalam dunia pariwisata. Semakin canggih, aman, aman, dan nyaman, pariwisata pasti semakin berkembang. Dan sebaliknya. Semoga deh sistem transportasi di negara kita semakin maju.

    BalasHapus
  12. Saya makin bangga sama Indonesia karena salah satunya adalah sistem transportasi yang jauh lebih baik. Enggak ada kata 'mager' atau transportasi sulit lagi kalau mau ke daerah-daerah di Indonesia

    BalasHapus
  13. semoga kemajuan transportasi Indonesia akan membuat pariwisata kita juga semakin maju ya

    BalasHapus
  14. Transportasi sekarang sudah sangat maju ya Mbak. Ke depannya pun semoga semakin maju. Dan tentu saja kemajuan transportasi ini tidak lepas dari perab KemenHub.

    BalasHapus
  15. Transportasi sekarang sudah sangat maju ya Mbak. Ke depannya pun semoga semakin maju. Dan tentu saja kemajuan transportasi ini tidak lepas dari peran KemenHub.

    BalasHapus
  16. Aku mupeng naik MRT di Jakarta, masa iya di negeri orang malah udah, hihiii
    Semoga kalo ke Jakarta lagi aku bisa menikmati MRT nya. Indonesia nggak kalah deh sama negeri jiran ya

    BalasHapus
  17. Sepakat!
    Konektivitas tanpa batas hempaskan disparitas!
    Bikin semangat dan optimisme makin tegas!
    Yay...!

    BalasHapus
  18. Khusus untuk kereta api ya, beneran salut dengan berbagai keberhasilan yang telah dicapai oleh pemerintah. Kereta apinya udah bagus-bagus dengan kualitas pelayanan yang baik. Melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta api jadi terasa menyenangkan.

    BalasHapus
  19. Banyak banget ya Mbak, capaian yang telah diselesaikan oleh Kemenhub. Semoga selain membangun infrastruktur dan sarana transportasi, kementrian perhubungan juga mampu memelihara apa yang telah dicapainya.

    BalasHapus
  20. Cita-cita Jokowi terkabul juga ya ingin memyambungkan dr Sabang sampai Merauke. Sekarang buat yang LDR ga usah risau, infrastruktur dan transportasi semakin mudah

    BalasHapus
  21. Wuih teh ida keren udah naik MRT, sekarang mau naik MRT nggak usah ke negara tetangga yang duluan punya ya, alhamdulillah ya tinggal ke ibu kota kalau mau cobain MRT

    BalasHapus
  22. Destinasi wisata Indonesia itu super lengkap cuman memang fasilitas pendukungnya agak kurang memadai terutama yang luar Jawa

    BalasHapus
  23. Setuju banget nih. Transportasi memegang peranan penting dalam pengembangan pariwisata. Kan kalau tiap daerah terhubung dan bisa dijangkau dengan mudah, lalu di daerah tersebut juga tersedia transportasi pendukung dalam kota untuk ke setiap destinasi wisata, wah betapa menyenangkannya eksplorasi daerah wisata di sana. Semoga pembangunan infrastruktur dan transportasi di Indonesia terus berlanjut ya

    BalasHapus
  24. Waah...tentu, tentu.
    Dengan dibangunnya transportasi dan segala fasilitasnya, maka semua pekerjaan antar daerah jadi lebih mudah.
    Maju terus Indonesiaku.

    BalasHapus
  25. akhirnya jadi paham tentang laju transportasi di negara kita ini ya mbak, diinfografisnya jelas ,

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^