blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia
▼
18 Jan 2020
Belajar Sepanjang Hayat, Sebuah Konsep Lama dalam Islam
Belajar Sepanjang Hayat, Sebuah Konsep Lama dalam Islam Pernah mendengar nenek berusia 70 tahun bisa menghafal al qur'an dalam 39 hari. Dan itu tidak hanya seorang bahkan ada nenek yang lebih tua yaitu berusia 81 ikut tahfidz Al Qur'an...Ada pula Ummu Shalih seorang nenek yang berusia 82 tahun hafal Qur'an. Ia mulai menghafal Al Qur'an di usianya yang ke 70 tahu. Masya Allah...
Semua itu menunjukkan bahwa usia tidak menjadi halangan untuk belajar. Menghafal sebuah kitab yang terdiri dari ratusan halaman itu bukan main-main. Tapi itu bisa dilakukan oleh seorang yang sudah berusia lanjut. Padahal untuk seusia 40-50 tahun, kita sudah sering mengaku-ngaku fakto U alias faktor umur saat kita lupa terhadap sesuatu.
Ternyata bila ada semangat, motivasi yang tinggi, kesungguhan kitab yang terdiri dari ratusan halaman saja bisa dihapal oleh orang yang sudah sangat lanjut. Jadi sebetulnya otak kita mampu terus digunakan untuk belajar, untuk menghafal saat di usia lanjut pun.
Kisah-kisah nenek yang menginspirasi itu menunjukkan kepada kita bahwa tua bukan alasan untuk berhenti belajar. Konsep belajar sepanjang hayat sesungguhnya sudah lama ada dalam ajaran Islam. Belajar sepanjang hayat merupakan kewajiban setiap manusia dengan tidak mengenal usia, status, ruang dan waktu. Sebuah hadist menyatakan "Tuntutlah ilmu itu sejak dari ayunan sampai masuk liang lahat (mati) Al Hadist.
Pembelajaran akan mampu membuat manusia tumbuh dan berkembang sehingga berkemampuan menjadi dewasa dan mandiri. Manusia mengalami transformasi diri dari belum atau tidak mampu menjadi mampu atau dari ketergantungan menjadi mandiri. Dan transforamasi diri ini seharusnya terus terjadi sepanjang hayat. asalkan tidak berhenti belajar. Andrias Harefa (2.000)
Membaca dan menuliskan tentang konsep belajar sepanjang hayat atau Long Life Education atau Lifelong Learning terus terang membuat saya malu hati. Kemampuan membaca jauh menurun, apalagi belajar. Sewaktu masih sekolah atau saat kuliah dulu hari-hari diisi dengan belajar, tapi kini rasanya sudah kurang semangat lagi mempelajari sesuatu.
Masih bersyukur Allah SWT berikan hobi menulis, jadi setidaknya masih menulis dan untuk menulis itu butuh referensi. Jadi sedikit dipaksa untuk membaca membaca buku walau sekarang jarang sekali bisa menamatkannya.
Bersyukur hobi ngeblog hingga bisa berkumpul di event-event dan mendapat sharing berbagai ilmu dari pakarnya. Dengan ngeblog juga jadi sedikit belajar infografis, jadi ingin belajar memotret, jadi ingin memperbaiki tulisan terus menerus.
Masih bersyukur dikelilingi sahabat-sahabat yang selalu menginspirasi. Berkumpul tiap pekan membaca satu, dua buku. Walau hanya satu bab tiap buku yang dibaca ditiap pertemuan bahkan terkadang kurang dari 1 bab karena setelah dibacakan ada waktu untuk mengkajinya. Jadi dipaksa untuk mengkaji sesuatu. Bahkan saling setor hapalan Al Qur'an juga setidaknya itu menjadi 'pemaksa' diri untuk mau belajar.
Tentu saja tidak boleh berpuas diri dengan hanya apa yang sedikit telah dilakukan. Semoga resolusi 2020 dengan semangat terus lebih baik membuat saya terus mau belajar dan menjadi seorang pembelajaran sejati. Belajar tidak harus sekolah lagi, belajar tidak terbatas ruang dan waktu. Tiap apa yang terlihat dan terjadi akan selalu bisa jadi sebuah pembelajar bagi mereka yang senang berpikir. Yuk ah semangat, jangan ada lagi kata faktor U diantara kita ya...
Semoga tulisan Belajar Sepanjang Hayat, Sebuah Konsep Lama dalam Islam ini bermanfaat untuk kita semua... :)
Alhamdulillah juga kita tergabung dengan komunitas-komunitas blogger jadi bisa bersemangat melihat teman-teman blogger pada rajin posting ya Mbak. jadinya bersemangat terus buat belajar dan menulis.
BalasHapusMba Idaaaa makasiii makasiii udah share artikel ini.
BalasHapusAku lagi pengin ngafalin Quran juga nih, walo umur udah beranjak senja heheheh
Semogaaaaa dimudahkan ALLAH.
Iya mbak. Belajar sepanjang hayat. Nggak berhenti sampai usia terhenti. Semoga Allah memberkahi
BalasHapusmasya alloh, betul sekali, kalau ada kemauan pasti ada jalan ya teh, banyak sekali yang membuktikan kalau menghafal qur'an itu bisa bagi siapa saja yang mau berusaha
BalasHapusintinya tetep bersyukur ya Teh, belajar emang ga ada batasan usia, tempat dan waktu. jadi inget mamaku yang baru bisa ngaji diusia 40 tahun karena malu sama anak dan diajarin sama adik bungsuku hihii, iih sekarang jagooo ku kalaah..
BalasHapusOrang yang berhasil adalah orang yang senang belajar. Belajar saja terus mumpung masih di berikan nyawa. Semangat
BalasHapusMasyallah.
BalasHapusTerima kasih banyak udah di ingatkan bab ini.
Hiks.
Aku merasa tertampar
Semoga dimudahkan untuk terus dekat dengan al Quraan.
Terima kasih remindernya mbaaa
Aku juga punya cita-cita teh insyaAlloh pengen belajar menghafal emang butuh fokus meski ikhtiar yang aku lakukan sekarang baru rajin dengerin murotalnya dulu hehehe ya satu-5 ayat lumayan nempel
BalasHapusMasha Allah tabarakallah mbak Ida. Konsep long life education ini memang sangat familiar ya. Maka tidak ada batasan untuk belajar. Meskipun tidak mengenyam bangku sekolah.
BalasHapusBelajar memang gak pandang usia dan wajib hukumnya ya, Mbak. Belajar juga bisa dari apa saja dan di mana saja. Kalau di kampungku, Mbah-Mbah tua masih banyak yang ikut ngaji di masjid pas hari Minggu
BalasHapusMenjadi orang tua pun menurut saya semacam pelajaran sepanjang hayat. Rasanya gak ada tamatnya. Tetapi, memang harus tetap jaga semangat :)
BalasHapusini sesuai dengan isi salah satu hadist tentang menuntu ilmu ya mbak, aku sering dengar waktu anak-anak masih TK
BalasHapusSetuju banget, mbak. BElajar tidak perlu sekolah lagi dan tidak terbatas dnegan wajtu :)
BalasHapusKarena setiap hari kita bisa belajar :)
Saya juga senang menjadi pembelajar sejati mbak, karena setiap manusia harus selalu belajar agar menjadi pribadi yang berilmu namun tetap rendah hati.
BalasHapusAku malah kuliah lagi nih Teh. Mengulang lagi belajar bahasa Arab. Tapi bahagia meskipun harus bener2 bagi waktu sama ngurus keluarga. Menuntut ilmu harus terus dilakukan sepanjang hayat
BalasHapusdalam keyakinan saya juga demikian mba,bahwa belajar itu ga mesti pada saat masih muda, bahkan saat kita dewasa menua malah belajar banyak dari yang muda
BalasHapusBelajar gak ada habisnya dan gak ada puasnya.
BalasHapusAlhamdulillah skrg gabung ke bebrapa grup wa yang isinya kasih ilmu semuaa tiap hari ini..
belajar itu sepanjang dia hidup... bahkan dari dalam kandungan sudah belajar ita dan kiitu wajib utk setiap muslim
BalasHapusLong life education, membaca ini membuatku bersemangat kembali mbak. Kebetulan sekarang ini sedang mulai merintis usaha kecil- kecilan. Tapi kadang udah mulai aman, jadi malas mau lanjutin lagi. Masya Allah, terima kasih untuk tulisannya.
BalasHapusjadi blogger ini salah satu sarana saya untuk terus belajar, mulai dari blowalking sampai cari adta untuk baha tulisan, semuanya kasih ilmu baru dan pengingat yang sangat bermanfaat :)
BalasHapusAku ya kerasa banget lho mba terkait penurunan kemampuan membaca. Jaman masih usia dua puluhan itu baca bentar udah mudeng. Sekarang kok lamaaa banget gitu ya ngertinya. Jadinya makin ga semangat untuk banyak membaca. Untungnya sekarang ngeblog ya, otomatis harus banyak membaca. Alhamdulillah ada di lingkaran orang yang gemar membaca nih.
BalasHapusSetuju aku Teh, kalo belajar itu memang ga kenal usia
BalasHapusmau berapapun tetep kalo ada kemauan ya belajar aja. Aku pengen denger murotal setiap hari juga, biar pelan-pelan sambil ngapalin
Tulisan ini mengingatkan bahwa belajar itu memang nggak ada batasnya ya Mbak, selama masih bernafas. Sekalipun sudah berumur bukan menjadi penghalang kita untuk terus menimba ilmu. Saya malah salut sekali dengan orang yang sudah berusia lanjut tapi masih semangat untuk belajar.
BalasHapusMasya Allah, keren ya mereka. Aku merasa malunyaaa. aku selalu merasa kesulitan menghafal karena merasa udah tua. Hikz hikz
BalasHapusSaya setuju kalau tidak ada batasan umur untuk belajar selama ada keinginan dan usaha ya. Bahkan ada juga orang yang sudah lanjut usia tapi masih belajar menempuh study untuk mendapatkan gelar sarjana, master, atau doktor
BalasHapus