blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

18 Jun 2021

Agar Bisa Menikmati Ibadah

Agar Bisa Menikmati Ibadah

Agar Bisa Menikmati Ibadah  Suatu ketika beberapa tahun yang lalu sebelum pandemi covid-19 melanda, waktu itu hari kedua Idul Fitri, saya dan suami hanya berdua saja di rumah.  Anak-anak diminta menginap di rumah neneknya.  "Biar rame.." begitu alasan adikku...selalu.  Terlebih anak adikku itu laki-laki semuanya, jadi anakku yang perempuan bisa bantu-bantu di dapur. 


Pengalaman Tidak Jelasnya Sebuah Tujuan

Rumah dengan banyak penghuni, tiga anak laki-laki adikku yang bungsu, dua anak laki-laki dari adikku yang kedua plus empat anakku (karena yang sulung belum pulang), ditambah para orang tua kebayang kan banyak banget makanan yang harus disediakan.  Jadi keberadaan anak-anakku sedikit banyak cukup membantu adikku di dapur.

Tinggalah saya dan pak suami, kebingungan berdua, tidak jelas apa yang akan kami lakukan. Kami memang hanya semalam saja menginap di rumah neneknya anak-anak,  langsung pulang karena belum bersilaturahmi dengan tetangga.  Setelah silaturahmi ke tetangga sekitar rumah, agak bingung juga mau ngapain.... Ga rame kalau hanya diam di rumah saja.

Akhirnya bada maghrib saya mengajak abinya jalan-jalan... "kemana...?" tanya suamiku "Kemana aja deh, Lembang kayaknya rame Bi..." Akhirnya pergilah kami berdua menuju arah Lembang, tanpa jelas mau kemana.  "Kemana mi.. ? di jalan abi kembali bertanya.  Saya hanya terdiam, bingung mau jawab apa.  Karena beberapa tempat yang kami lewati, banyak yang masih tutup libur lebaran.

Malam sudah mulai larut, kami masih bingung mau kemana, mau cari makan di puncrut eh masih pada tutup .... Akhirnya balik arah menuju Cimahi, di sini kami mencari tempat makan.  Belok lah kami menuju sebuah kafe.  Bak bumi dan langit dengan daerah Puncrut di sini kafe penuh banget, kebanyakan datang  'ngabring' menikmati malam di luar bersama keluarga.

Untungnya kafenya luas, ada banyak ruang di dalamnya, ada juga area  outdoor baik di teras atau beberapa sudut bernuasa kebun.  Beruntung masih ada ruang yang kosong jadi kami berdua masih kebagian tempat untuk makan.  Sambil makan kami tertawa-tawa, mentertawakan kegejean kami, jauh-jauh ke Lembang, eh makannya tetap saja di Cimahi.

Setelah keliling Lembang, akhirnya tetap makannya di kafe di Cimahi


Mengetahui Tujuan Hidup adalah Bagian dari Nikmat

Sudah beberapa hari ini jadi teringat kisah di atas, teringat tentang kegejean kami.  Jadi berfikir untuk momen jalan-jalan saja butuh sebuah tujuan, apalagi untuk tujuan jangka panjang ya.  Hidup kita.... Sudahkah kita menemukan tujuan hidup kita?  Atau kita biarkan saja hidup ini seperti air mengalir kemana air mengalir kita pun mengikutinya.

Kecemplung got dong, berakhir di sungai kotor...?  Huhu... Sesungguhnya menemukan tujuan hidup adalah sebuah kenikmatan yang besar.  Jalan kehidupan kita menjadi terang benderang, terbentang ke depan tidak gelap gulita dan tidak bingung lagi.

Tujuan Hidup Kita

Apa tujuan hidup kita?  Pertanyaan yang paling penting yang pernah diajukan sepanjang zaman.  Para filsuf memandangnya sebagai pertanyaan mendasar dalam hidup ini.  Bagi umat Islam tujuan hidup itu sudah jelas dalam panduan hidup kita yaitu Al Qur'an.   QS Al Dzariyat ayat 56 yang berbunyi:

"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku"

Juga di surat Al Baqoroh ayat 30 yang berbunyi:

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" Mereka berkata: "Mengapa Engkau  hendak menjadikah (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesunggunya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui"

Dari kedua ayat tersebut jelas tujuan penciptaan hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah  dan memiliki peran sebagai khalifah.  Peran manusia menjadi khalifah di muka bumi ini meliputi tugas memakmurkan dengan memanfaatkan apa yang di dalamnya sesuai dengan syariat-Nya, memeliharanya  dari kerusakan  dan melindungi lima pokok kehidupan di bumi ini.  yaitu agama, jiwa manusia, harta kekayaan, akal pikiran dan keturunan.

Agar Bisa Menikmati Ibadah

Dengan memahami tujuan penciptaan kita di muka bumi untuk beribadah, jelaslah bahwa apa pun yang kita lakukan di bumi ini dalam rangka ibadah kepada Allah.  Singkatnya hidup adalah ibadah, menikmati hidup adalah menikmati setiap ibadah yang kita lakukan.  Saat kita menikmati ibadah-ibadah kita berarti kita sedang menikmati hidup kita. 

Agar bisa menikmati ibadah kita hal yang paling mendasar adalah memahami bahwa saat kita beribadah berarti kita sedang melakukan tujuan penciptaan kita di muka bumi ini.  Maka memahami itu timbulah rasa bahagia karena kita telah melakukan apa yang telah diperintahkan Allah SWT kepada kita.

Saat kita belum bisa menikmati ibadah-ibadah kita seperti shalat, zakat puasa dan haji berarti ada yang salah dengan ibadah kita.  Ada yang salah dengan pola pikir kita.  Penanam hidup adalah ibadah belum terpatri dan terimplementasi dalam setiap langkah kehidupan kita.  

Indahnya Merasakan Manisnya Iman

Padahal percayalah bahwa ibadah-ibadah itu bila benar tujuannya, bila benar mindset kita justru Allah berikan kepada kita agar kita bahagia.  Tengoklah mengapa orang yang bertaqwa hidupnya penuh ketenangan, penuh kedamaian dan ketentraman.  Hatinya dipenuhi ketenangan hingga Allah SWT panggil dengan "Hai jiwa yang mutmainah (..jiwa yang tentram..jiwa yang damai..).

Belum merasakan kenikmatan dalam ibadah kita berarti kita belum meresapi makna hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Hanya baru sebatas pengetahuan, hanya sebatas informasi yang belum kita tanamkan dalam diri kita.

Jadi rahasia terpenting agar bisa menikmati ibadah adalah perbaiki paradigma hidup kita, dengan menanamkan selalu di dalam hati apa yang kita lakukan adalah untuk ibadah kepada Allah SWT.  Itu merupakan langkah awal sehingga kita tidak merasa terpaksa melakukan ibadah-ibadah ritual yang mungkin terasa memberatkan karena ada syetan yang selalu membisikan kemalasan di dalam dada kita.

Selanjutnya agar bisa menikmati ibadah kita adalah menambah ilmu tentang ibadah yang kita lakukan, kalau sholat dengan memahami apa isi dari sholat, apa tujuannya, pokoknya memperbaiki kualitas dan kuantitasnya.  Banyak membaca baik membaca ayat-ayat yang berupa kalam-Nya yaitu Al Qur'an dan membaca ayat ayat kauniah yaitu alam sekitar.


Terakhir agar bisa menikmati ibadah kita tentu saja dengan memohon dan berdo'a kepada Allah SWT agar dijauhkan dari rasa malas.  Memohon agar diampuni dosa-dosa kita, karena dosa-dosa kita lah yang membuat kita malas beribadah.  Memohon agar kita diberi nikmat saat beribadah kepada Nya.  

Saat bisa menikmati ibadah dengan baik, manisnya iman akan terasa dan itu adalah kenikmatan hidup yang tiada tara.   Semoga tulisan  Cerita Ida yang berjudul Agar Bisa Menikmati Ibadah ini bermanfaat untuk mengingatkan diri pribadi maupun teman-teman yang membacanya.  

21 komentar:

  1. Benar teh ida. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

    أن في الدنيا جنة من لم يدخلها لا يدخل جنة الآخرة

    “Sesungguhnya di dunia ada surga, barangsiapa yang tidak memasukinya, maka ia tidak akan masuk surga di akhirat.”

    [Al-wabilush shayyib hal 48, Darul Hadits, Koiro, cet. III, Syamilah]

    Surga tersebut adalah manisnya iman, nikmatnya berilmu agama dan ketenangan hati dengan beramal.

    BalasHapus
  2. Tujuan adalah pencapaian dari apa yang kita lakukan selama ini. Kalau ga tahu tujuan, terus melakukan semua itu untuk apa ya?
    Tulisan sederhana tapi mengena Teh. Hanupis

    BalasHapus
  3. selalu suka sama tulisan teteh, sederhana tapi sarat makna, selalu sukses bikin saya mikir tentang hidup :) nuhun teteh

    BalasHapus
  4. ibadah memang harus pake hati yaa teh, biar lebih nikmat, memang harus dinikmati dan tentunya semuanya proses hidup juga sih smp nanti menemukan titik spiritual kita masing-masing

    BalasHapus
  5. Tujuan ini yang akan membuat kita lurus mencapai emaknaan hidup dan juga surga-Nya ya mba. Seringkali saya juga harus stop dulu untuk bisa melihat kembali apa tujuan hidup ini

    BalasHapus
  6. Memiliki tujuan hidup bukan hasilnya yang dinilaiNya, namun proses menuku kesana yang perlu dinikmati dan usaha yang terus menerus meraih ridhoNya.
    Semoga semakin memaknai tujuan hidup adalah menikmati ibadah dalam setiap langkah kita.

    BalasHapus
  7. Romantis ya Teh ke lokasi wisata hits berdua saja dengan mantan pacar. Meski ujungnya balik lagi ke Cimahi hihi....
    Sehat selalu bersama keluarga ya, Teh. Terimakasih untuk tulisan-tulisan yang bergizi untuk rohani nya ini

    BalasHapus
  8. Baca tulisan bunda selalu adem dan kembali belajara banyak mengenal syukur dan nikmat hidup. Semoga tulisannya menjadi ladang pahala dikemudian hari. ❤️

    BalasHapus
  9. Makasih mbak, tulisannya bikin cerah sekaligus adem.Kemarin sholat ied di rumah malah bikin terharu banget. Dulu2 kalau sholat di lapangan malah asik ngincer jajan cilok habis sholat ��. Semoga kita semua sehat selalu. Aamin.

    BalasHapus
  10. Tujuan tujuan dan tujuan memang penting karena tujuan adalah harapan dari keinginan kita kan ya? Kalau aku belum pernah menginap di rumah nenek saat hari raya karena rumah nenek saya dekat sekali masih satu kampung.

    BalasHapus
  11. Untuk bisa menikmati ibadah itu memang harus dari hati yang ikhlas ya, Teh. Terima kasih tulisannya yang jadi pengingat untuk saya.
    BTW, asyiknya yang bisa pacaran lagi hihihi

    BalasHapus
  12. Di saat pandemi begini, saya merasa bisa lebih menikmati ibadah dan dekat kepada Allah SWT. Memang awalnya stress banget. Merasa bakal gila. Tetapi, ternyata memang bener kalau Allah itu dekat. Alhamdulillah

    BalasHapus
  13. Iya juga ya teh harus punya tujuan hidup, saya selama ini lebih sering mengalir begitu sajaa. Nuhun teh mencerahkan sekali

    BalasHapus
  14. Makasih ya Teh sudah mengingatkan tujuan hidup yang sebenarnya untuk apa.
    Sangat mencerahkan banget

    BalasHapus
  15. Menambah ilmu tentang ibadah penting banget ya mba. Jangan sampai kita tak sekedar ibadah tapi tak paham maknanya. Makasih mba Ida selalu mengingatkan

    BalasHapus
  16. MasyaAllah serasa sedang diingatkan memang ya teh ga ada tujuan itu anloginya seperti teh Ida keliling2 mau ke Lembang akhirnya makan balik ke Cimahi...

    BalasHapus
  17. Menikmati ibadah adalah hal yang selalu diupayakan oleh semua orang yang beragama pastinya ya mbak?
    Bener banget kalau dalam Islam tujuan hidup manusia ya beribadah pada Tuhan, maka segala sesuatu yang dlakukan adalah karena-Nya
    Semoga kita semua bisa senantiasa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu dan memperbaik terus-menerus ibadah kita aamiin

    BalasHapus
  18. Semangat selalu melaksanakan ibadah dan tentunya semakin mendekat kepada Sang Pencipta.

    BalasHapus
  19. Masyaallah tabarakallah. Hatur nuhun Teh Ida tulisannya selalu menyejukkan, jadi ilmu juga buat aku. Brasa lagi note to self jadinya hehehe. Barakallah, Teh.

    BalasHapus
  20. Saya sepakat ini, kalau gak tau tujuan hidup memang rasanya tanpa arah. Jd mengenal diri dan tujuan hdup bsa membantu kt lbh fokus

    BalasHapus
  21. Kalau ga punya tujuan hidup kayak orang naik taksi bingung cuma muter-muter ga jelas arahnya ya teh

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^