blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

30 Sep 2021

Kematian yang Indah



Kematian yang Indah  Kok sekarang sering menulis yang serem-serem ?  Hihi.  Bukan begitu, cuman memang mau tidak mau, siap tidak siap, cepat atau lambat saat kematian itu akan tiba juga.  Meninggal, jadi mayat kemudian dikuburkan dan diam di alam penantian atau alam barzah sampai kiamat itu tiba.  Tentu kita tidak mau kalau saat itu tiba kita belum memiliki persiapan yang cukup untuk menghadapinya.

Mengingat kematian bukan berarti kemudian kita lantas menjadi lemah semangat justru harus semakin bersemangat melakukan terbaik dalam kehidupan kita.  Beramal di dunia seakan-akan akan hidup seribu tahun lagi tapi beribadah bagai rahib seakan besok kita akan wafat.  Sehingga kita kelak bisa menggapai sebuah kematian yang indah.

Beberapa hari ini diingatkan oleh sebuah hadist yang artinya: "Aku melihat ke dalam surga, maka kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka kebanyakan penduduknya adalah wanita " (HR Bukhari dan Muslim).

Suatu hal yang pasti neraka merupakan tempat bagi kaum musyrikin dan para pelaku dosa yang melanggar aturan Allah SWT. Semoga kita tidak menjadi salah satu di dalamnya Aamiin Allohumma Aamiin.  

Jadi ngeri takut termasuk salah satu di dalamnya, ternyata penyebab para perempuan itu masuk neraka antara lain adalah tidak menutup auratnya,  berdandan agar dilihat pria lain, tidak mandi wajib setelah haid, keluar rumah tanpa izin suaminya dan menyakiti hati suaminya.

Kematian yang Indah

Diingatkan juga oleh kematian seorang sahabat yang sangat mendadak. Ditambah lagi beberapa pekan yang lalu ada seorang teman yang meninggal.  Lama terpisah namun di akhir hidupnya sempat dekat, beliau adalah kakak angkatan waktu kuliah dulu.

Yang menarik sebelum beliau meninggal ada kisah sakaratul maut yang sangat indah, sebuah kematian yang indah sekali.  Kisah kematian yang indah ini adalah cerita suami dari kakak angkatan saya tersebut yang diposting di akun almarhumah.  

Ia bercerita saat almarhumah dalam keadaan koma,  ia membisikkan Laa ilaha ilalloh di telinga istrinya, Tanpa disangka ternyata almarhumah teman saya tersebut kemudian merespon dengan mengucapkan syahadat dilanjutkan dengan  mengucapkan Allahu Akbar tiga kali sambil mengepalkan tangannya.  Setelah itu mulutnya kembali terkunci rapat dan kembali seperti tertidur nyenyak. Beberapa jam kemudia beliau meninggal dalam keadaan yang sangat tenang.

Terus terang sebelumnya saya sempat iri dengan kematian sahabat saya, kini saya lebih iri lagi dengan kematian yang indah teman saya tersebut.  Sebelum meninggal beliau memang sempat sakit, ia menuliskan catatan selama sakitnya di rumah sakit di chat WA dengan saya.  Masya Allah beliau sangat sabar sekali menghadapi sakitnya, Allah telah menggugurkan dosa-dosanya.

Menurut suaminya beliau sangat bersemangat sekali untuk terus lebih dekat dengan Al Qur'an.  Masya Allah, saya jadi kepo lalu kemudian saya membuka kembali akun fesbuk almarhumah  karena memang beliau cukup aktif di facebook.  Ternyata statusnya kebanyakan  ajakan untuk mengikuti kajian keagamaan dan al qur'an.  Masya Allah.....

Sungguh iri dengan kematian-kematian yang indah dialami beberapa orang yang sempat sampai terdengar.  Ada seorang ibu yang saat meninggal kamarnya menjadi harum semerbak selama beberapa hari.  Ternyata amalan beliau selalu mendawamkan membaca surat Al Mulk sebelum tidur.  

Ada juga cerita seseorang meninggal kemudian saat diperiksa oleh dokter menggunakan stetoskop terdengar lantunan adzan di jantungnya.  Ternyata beliau adalah seorang muadzin yang selama hidupnya terbiasa sudah mempersiapkan diri pergi ke masjid sebelum waktu sholat tiba dan terbiasa mengkhatamkan membaca Al qur'an dalam tiga hari.

Sungguh akhir hidup seseorang itu tergantung dari kebiasaan hidupnya setiap hari.  Kalau amalan dalam kesehariannya buruk tidak mungkin berujung dengan husnul khotimah.  Kecuali memang kehendak Allah SWT itu pun tentu sebelumnya pasti mempunyai amalan spesial yang membuatnya bisa baik di penghujung hidupnya.



Kematian-kematian yang indah sungguh harus membuat kita iri.  Sungguh harus membuat kita terinspirasi untuk selalu beramal terbaik dalam hidup ini.  Mumpung Allah SWT masih memberi waktu, masih memberi kesempatan kepada kita memperbaiki diri, jangan sampai ada penyesalan nanti.

Terus bersabar berjuang melawan hawa nafsu kita, terus berjuang memperbaiki diri menjauhkan dari sifat-sifat lalai dan cinta dunia.  Karena kehidupan di akhirat lebih baik dan lebih kekal lebih layak kita perjuangkan.  Semoga tulisan Cerita Ida yang berjudul Kematian yang Indah ini bermanfaat ya teman-teman. 

29 komentar:

  1. Saya baru mengerti apa arti kematian yang indah. Semoga kita semua bisa mencapai kematian yang indah yach. Tapi setidaknya mempersiapkan kematian dengna jiwa dan spiritual yang sudah pasrah dan totalitas kepada YME.

    BalasHapus
  2. sesaat tertegun ketika membaca 10 kelalaian 😭

    BalasHapus
  3. Sebelum ngerti agama aku takut banget kalau baca pembahasan seputar kematian. Alhamdulillah makin bertambah usia, aku makin mawas diri karena nasehat terbaik adalah tentang kematian... jadi harus bener-bener siapin bekal dari sekarang :')

    BalasHapus
  4. masya Allah, terima kasih Mbak Ida sudah mengingatkan tentang persiapan kematian seperti ini. Hidup itu ternyata singkat. Masih perlu banyak belajar, istiqomah, mengamalkan ilmu agama.

    Senangnya dengan temanmu yang sabar di kala sakit. Itu luar biasa lho karena biasanya aku masih ngomel-ngomel. Lupa dengan nikmat sehat selama ini.

    BalasHapus
  5. Innalillahi wainnailaihi rojiun. Tururt berduka cita ya teh atas meninggalnya sahabat teteh. Memang kematian harus jadi pengingat diri akan akhir dari kehidupan ya. Agar meniliki kematian yang indah yang membuat iri manusia yang hidup. Semoga kita husnul khotimah ya teh. Saling mwndoakan

    BalasHapus
  6. Masya Allah terima kasih atas remindernya Mba Indah langsung tertegun saat membaca hadist bahwa penghuni surga isinya paling banyak adalah fuqara pdahal di dunia kita mendambakan keberlimpahan materi dan kekayaan. Astaghfirullah

    BalasHapus
  7. aku membacanya merinding masya Allah , membaca lafah syahadat terus takbir sambil mengepal tangan masya allah
    maksih mbak sudah direminder ..akhir hayat kita dipengaruhi juga kebiasaan kita semasa hidup demkian nasihat yng sering saya dnegar

    BalasHapus
  8. Huhuhu, bacanya bikin berkaca-kaca. Jadi teringat semua khilaf-khilaf yang sudah dilakukan. Nuhun Teh Ida sudah ngingetin. Sungguh aku iri dengan mereka yang menutup usia dengan sangat indah seperti itu. Semoga kita semua juga bisa husnul khotimah seperti itu. :')

    BalasHapus
  9. Subhanallah sekali dapat mati dalam keadaan husnul khotimah. kematian yg diimpikan semua orang. dan di dampingi orang tercinta dalam melepas kepergian.
    Cerita ini jadi catatan bagi saya dan yg membacanya. Terima kasih sudah mengingatkan tentang kematian yg indah ini

    BalasHapus
  10. Mudah-mudahan kematian yang indah menghampiri semua orang sehingga meninggal pun dalam keadaan damai dan diliputi rasa ketenangan ketika menunggu datangnya hari kiamat.

    BalasHapus
  11. terima kasih sudah terus diingatkan mba.. memang kita kerap lalai ya dan tidak sepenuh nhati mengamalkan ajaran-Nya

    BalasHapus
  12. MasyaAllah mba Ida terimakasih sudah mengingatkan dengan kematian, kematian yang indah memang jadi idaman ya. Tapi juga harus sadar diri nih dengan ibadah diri. Semoga dilapangkan kuburnya sahabat mba Ida.

    BalasHapus
  13. MasyaAllah, rasanya baru kemarin mampir kesini Mbak dan baca tulisan Mbak tentang kematian sang Sahabat, yang prosesnya indah itu, kini mampir disuguhkan dengan kisah lebih menyentuh lagi ya.
    semoga kita pun juga diberi kematian yang indah, Aamiin.

    BalasHapus
  14. Maa syaaa Allaah selalu takjub juga dengan kematian yang Indah. Tentunya kita semua juga pasti ingin ya bisa menutup kehidupan dengan lembaran yang indah

    BalasHapus
  15. huhuhu saya juga mau mati dengan damai

    dan ustaz Aam bilang, caranya dengan beerpikir positif

    misalnya saat diberi sakit, harus bersyukur diberi kesempatan menebus dosa dan lainnya

    BalasHapus
  16. Masyaa Allah pengingatnya, jadi lebih bersemangat buat beramal sebagai persiapan nih menuju kematian.

    BalasHapus
  17. Saya takjub baca cerita Teh Ida tentang dengar suara adzan dari stetoskop. MasyaAllah. Semoga kita selalu saling mengingatkan akan kebaikan. Termasuk mengingatkan pada persiapan menuju kematian. Nuhun Teh remindernya.

    BalasHapus
  18. Teh Andrie kah? Alhamdulillah orang baik berakhir baik pula. Moga suaminya ridho hingga bisa masuk surga ya 😊 moga kita juga bisa mendapatkan kematian yang indah. Aamiin

    BalasHapus
  19. ya Allah, kembali diingatkan akan dekatnya kematian.. semoga kita bisa wafat dengan keadaan husnul khotimah, dalam keadaan baik dan ditempatkan ditempat yang terbaik.. Aamiin..

    BalasHapus
  20. Ya Allah di masa pandemi ini apalagi ya benar-benar diingatkan soal kematian :) semoga semua kematian tergolong indah, wafat dg khusnul khotimah

    BalasHapus
  21. Setuju bunda, iri terhadap kematian yang indah adalah iri yang baik. Bagaimana kita bisa seperti itu juga saat pergi ke hadirat-NYA.

    Semoga Husnul khatimah bisa kita raih, aamiin ya Allah 🤲

    BalasHapus
  22. Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun.. turut berduka cita ya Mbak atas berpulangnya sahabat tercinta. Dari kisah kematiannya jadi zikrul maut juga semoga kelak kita husnul khatimah. aamiin

    BalasHapus
  23. Salah satu yang dekat dengan kita, tapi terlupakan adalah kematian. Terima kasih teh Ida atas sharingnya, reminder juga buat saya pribadi. Pastinya siapapun ingin berakhir dengan indah alias husnul khatimah. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang berakhir baik. Aamiin YRA.

    BalasHapus
  24. Sesungguhnya kematian adalah hal yang pasti terjadi kepada setiap orang, dan bagaimana itu akan terjadi, semua tergantung pada gaya hidup Kita dan juga amalan selama hidup dan takdirnya nanti seperti apa. Semoga indah dan hunul khotimah

    BalasHapus
  25. Betul sekali kak Ida, semenjak pandemi seolah-olah Kita dipaksa Membuka Mata lebar-lebar Dan bersiap dengan kematian ini. Seolah kematian sangat dekat dengan Kita ya

    BalasHapus
  26. Amal baik pastilah akan berbuah manis juga, termasuk saat detik-detik nafas terakhirpun. Tak dipungkiri semua memang akan mati, namun kematian yang indah dan tenang itulah yang orang-orang mau.
    Saya jadi teringat dengan teman saya baru-baru ini meninggal karena sakit, dia meninggal dengan tersenyum, meskipun menyisakan pahit bagi keluarganya

    BalasHapus
  27. Baca ini jadi mengingatkan diri juga sudah seberapa siapkah kita. Pastinya kita semua berharap satu saat nanti kematian indah itu terjadi di kita.

    BalasHapus
  28. Terakhir kali sangat serius memikirkan kematian adalah pas kuliah. Sampai sekarang udah ga terlalu memikirkan karena tahu hidup di dunia memang hanya sementara dan sudah ada jaminan hidup kekal :)

    BalasHapus
  29. Ya kematian harus dipersiapkan bekalnya. Terimakasih sudah diingatkan dengam tulisan ini harus sering sering mengingat kematia agar kita siap

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^