Seni Tinggal di Bumi dan Hidup Satu Kali Lagi

Seni Tinggal di Bumi dan Hidup Satu Kali Lagi  ODOP kali ini bertema buku apa yang sudah dibaca, sempat bingung juga kan meski sudah jarang baca buku tapi kan dulu-dulu banyak juga buku yang sudah saya baca.  Jadi akhirnya saya memutuskan buku yang sedang dibaca atau sudah dibaca akhir-akhir ini saja.

Di rumah dulu yang sering beli buku ya Abinya anak-anak beliau itu tukang baca banget.  Tapi setelah ada e-book beliau lebih memilih baca-baca e-book.  Lalu yang sering beli juga Kak Azizah, tapi semenjak di Turki sudah tidak beli lagi di sini, paling kalau pulang saja, suka ngeborong buku untuk bekal bacaan selama di Turki.

Nah karena sorang-orang di rumah sudah  jarang beli buku, saya juga jadi jarang baca bukukarena tidak ada buku baru.  Untungnya Aa Miqdad anak keduaku sekarang lumayan suka beli buku. Buku-bukunya kebanyakan buku motivasi atau buku yang mengingatkan tentang makna kehidupan.  Alhamdulillah akhirnya jadinya saya ikutan membaca buku motivasi.

Terakhir Aa beli tiga buku sekaligus yaitu Buku Seni Tinggal di Bumi jilid 1 dan 2 dan buku tentang Palestina yang berjudul Nyala Semesta.  Saya sudah baca buku Seni Tinggal di Bumi baik jilid 1 maupun yang kedua.  

Eh sebenarnya buku kedua memiliki judul yang berbeda yaitu Hidup Satu Kali Lagi.  Tapi buku ini lanjutan dari buku Seni Tinggal di Bumi. Sementara Buku Nyala Semesta karena ini novel action saya tidak terlalu minat membacanya.  Padahal katanya bagus sih basic on true story.

Membaca buku SeniTinggal di Bumi karya Farah Qoonita sesuai judulnya mengingatkan banget bagaimana kita harus menyikapi kehidupan kita di muka bumi ini.  Banyak mengingatkan untuk menjalani kehidupan ini sesuai dengan kehendak pencipta-Nya.

Buku ini tidak terkesan menggurui tapi betul-betul memberi inspirasi.  Beruntung sekali saya membaca buku ini.  Salut juga sama Aa yang mau merelakan uang pribadinya untuk membeli buku-buku yang mengingatkan makna kehidupan ini.

Beberapa judul di buku ini saya ringkas dan ditulis ulang yang kemudian saya share untuk tulisan Semangat Shubuh yang saya share setiap hari menjelang sholat shubuh.  Bukan sok suci, bukan sok merasa sudah benar, tapi justru saya merasa kurang amalannya jadi saya share tulisan-tulisan yang mudah-mudahan ada yang terketuk hatinya dan kemudian mengamalkannya.  Insya Allah itu akan menjadi pahala jariyah untuk saya.

Tentu saja ada yang tidak berkenan dengan tulisan - tulisan yang saya kirim.  Tapi kembali kepada niat saja.  Dan apa bedanya dengan kiriman teman-teman lainnya yang kadang isinya banyak candaan? Toh sama saja ada yang suka ada yang tidak.  Yang jelas orang baik pasti akan menerima kebaikan dari siapa pun itu datangnya.

Eh kembali ke isi buku Seni Tinggal di Bumi ini, temanya cukup ringan dan mudah dipahami.  Kita bisa memilih mana saja yang mau dibaca terlebih dahulu karena terdiri dari tulisan-tulisan yang terpisah satu sama lain. Jadi semacam kumpulan cerpen tapi ini bukan cerpen, lebih dari ungkapan apa yang ada di pikiran penulis.  

Jadi ada bagian yang saya baca berulang karena menarik isinya, tapi ada juga yang belum sempat saya baca juga... hehe.... Mengungkapkan buku ini melalui kata-kata lumayan sulit karena buku ini sedikit berbeda dari buku lainnya yang pernah baca.

Jadi buku ini seperti semacam potongan cerpen yang tidak selesai, hanya menuliskan bagian saripatinya saja.  Pemikiran penulis terhadap suatu hal yang kemudian dihubungkan dengan ayat-ayat Al Qur'an....yah semacam begitu deh..hehe...Lebih jelasnya lebih baik baca sendiri sih karena beneran enggak akan rugi baca buku ini.

Dengan membaca buku ini kita akan diingatkan, kadang ada bagian-bagian tertentu saat kita membacanyaj jadi merasa tertampar juga.  Oya meskipun buku ini ringan dari segi tema tetapi membacanya harus serius karena gaya tulisannya sedikit agak berat juga.  

Banyak sentilan-sentilan yang menyoroti apa yang terjadi di sekitar kita. Seperti tulisan yang berjudul The Real Influencer.  Tulisan ini mencermati tentang fenomena bermunculannya influencer.  Penulis mengungkapkan tentang sosok the real influencer yang paling berpengaruh di dunia dengan jumlah follower milyaran manusia.  

Sosok yang sederhana yang sangat berbanding terbalik dengan influencer yang ada sekarang.  Influncer yang sengaja tidak menikmati liburan mewah ke berbagai negara.  Yang sengaja tidak memiliki rumah mewah puluhan milyar atau deretan mobil atau gemerlap batu mulia.

Kalau seorang influencer membaca tulisan ini pasti merasa tersentil.  Jadi diingatkan tentang hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.  Yang pasti diingatkan dengan sosok seorang influencer sejati dengan milyaran followers.

Buku ini kalau menurut saya buku yang sangat bagus, salut dengan pemikiran penulisnya yang begitu jeli.  Membacanya bisa melihat kedalaman pemahaman penulisnya terhadap kehidupan.  Terhadap agamanya, terhadap situasi yang terjadi di masa lalu dan masa kini.

Mudah-mudahan ke depan bisa membaca buku lebih banyak lagi.  Buku-buku yang menginspirasi membuka mata dan hati untuk bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. Lebih bermanfaat untuk orang lain.

Nah teman-teman semoga tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Seni Tinggal di Bumi dan Hidup Satu Kali Lagi bermanfaat ya... Walau ini bukan tulisan review tapi semoga memotivasi teman-teman untuk membaca buku ini... :D