blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

17 Apr 2022

Kita dan Imunisasi


Imunisasi

Kita dan Imunisasi    "Ida...Andri ..Da.....hiks......" Suara dari sebrang telepon terputus, kemudian terdengar suara isakan.  Saya hanya terdiam menanti kelanjutan suara teman saya itu.  Kulirik jam di dinding, waktu menunjukkan pukul setengah satu.  Rasa kantuk hilang seketika, berganti rasa was was. Tengah malam temanku menepon sambil menangis tentu ada sesuatu yang penting.

Pandemi Covid-19 dan Duka Kehilangan


Benar saja ternyata telepon di tengah malam itu menanyakan kebenaran kabar meninggalnya sahabatku, Andriyani.  Segera kubuka akun sosial mediaku.  Betul saja Agnes adik Andri memberi pesan kepergian Andri karena Virus Covid-19.  Seakan tak percaya berkali kubaca pesan dari Agnes, berharap ini semua hanya sebuah mimpi buruk saja.

Pandemi Covid-19 tidak hanya meluluhlantakan perekonomian tetapi juga untuk sebagian orang menyisakan kesedihan yang mendalam.  Bagaimana tidak ? Tiba-tiba saja banyak nyawa melayang dengan tiba-tiba.  Dari sehat kemudian terkena virus covid-19, sakit beberapa hari kemudian meninggal dunia.

Tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan keluarga yang ditinggalkan orang yang paling disayanginya. Bahkan mungkin tulang punggung perekonomian  keluarga yang dengan begitu cepat tanpa disangka-sangka.  Saya yang ditinggalkan seorang sahabat, rasa sedih itu masih tersisa sampai sekarang.

Pandemi Covid-19 memang masih belum berlalu dari bumi ini.  Pertambahan jumlah kasus sempat terus-menerus meningkat walaupun Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ketat dilakukan. 

Salah satu penyebab mempercepat penyebaran wabah penyakit ini adalah ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan yang berlaku.  Masih banyaknya orang yang belum divaksin juga menjadi salah satu faktor penyebab  wabah ini terus menyebar.  Padahal bila sudah mengalami ditinggalkan orang yang dicintai karena wabah tentu akan merasakan betapa pentingnya vaksin itu.



Di Kota Cimahi sendiri, kota dimana saya tinggal protokol kesehatan dilakukan cukup ketat.  Pusat keramaian ditutup, vaksinasi untuk covid-19 digalakkan dimana-mana.  Penyisiran penduduk yang divaksin dilakukan mulai dari luang lingkup terkecil yaitu  lingkungan RT.  Ketua RT menyisir penduduknya yang belum melakukan vaksin dengan cara mendata ke setiap rumah.

Selain itu untuk program pencegahan penyakit Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau yang dikenal dengan istilah BIAS, di tingkat Sekolah Dasar (SD) Kota Cimahi. 

Kegiatan ini berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan potensi penularan Corona Virus Disease (Covid-19) di lingkungan sekolah.  Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan APBD Kota Cimahi.  Perlahan tapi pasti Cimahi beranjak dari zona merah, kemudian oranye,lalu kuning dan akhirnya menjadi zona hijau.  

Sumber: https://cimahikota.go.id/


Tentang Imunisasi dan Vaksin


Melihat angka kasus paparan yang terus meningkat akhirnya pemerintah memberikan target untuk dapat melaksanakan vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia sampai dua juta dosis dalam satu hari. 
Pemberian vaksinasi akan mempercepat kekebalan kelompok (herd immunity).  

Kekebalan kelompok ini adalah suatu kondisi dimana penduduk di suatu daerah sudah kebal atau imun terhadap virus penyebab penyakit. Pemerintah menargetkan 70% masyarakat Indonesia mendapatkan vaksinasi ini untuk membentuk kekebalan kelompok.



Sayang dalam pelaksanaannya masih banyak masyarakat yang belum berani melakukan vaksin ini.  Salah satu penyebabnya adalah karena ketidakpahaman dan massifnya hoax yang tersebar di media sosial.  


Sudah sejak lama pemerintah menggaungkan tentang pentingnya vaksin.  Bukankah gaung pekan imunisasi sudah lama kita dengar?  Ini adalah sebuah program yang digulirkan pemerintah untuk membangun kesehatan warganya.  Di pihak lain sudah sejak lama pula terjadi pro dan kontra tentang imunisasi di masyarakat luas.

Vaksinasi adalah jenis imunisasi tepatnya imunisasi aktif dengan memberikan antigen dalam vaksin.  Sementara imunisasi sendiri merupakan proses dalam tubuh seseorang agar memiliki kekebalan terhadap penyakit menular yang spesifik.  Imunisasi aktif ini bersifat jangka panjang bahkan bisa seumur hidup.



Imunisasi di Indonesia


Di Indonesia berbagai macam program imunisasi telah digulirkan oleh pemerintah.  Terdapat lima vaksinasi wajib yang diberikan melalui imunisasi.  Vaksin wajib ini dikenal dengan imunisasi dasar lengkap. Kelima vaksin wajib ini adalah vaksin Hepatitis B, Campak, DTP, Polio dan BCG.  

Meski masih ada pihak-pihak yang anti terhadap program imunisasi ini namun program ini berlangsung cukup sukses terbukti dengan dinyatakannya Indonesia sebagai negara yang bebas dari penyakit Polio dan Campak.  

Selain imunisasi lima vaksin wajib yang telah disebutkan di atas, pemerintah kita juga menganjurkan untuk pemberian vaksin Hepatitis A, HPV, Varisela, MMR, Rotavirus, Influenza, Tifoid, Pneumokolus dan lain sebagainya.

Setelah  imunisasi dasar dilengkapi ada juga imunisasi lanjutan, imunisasi ini dilakukan karena ada beberapa imunisasi dasar yang harus diberikan kembali di usia tertentu.  Seperti contohnya adalah Campak Rubela.



Imunisasi lainnya adalah Imunisasi Kejar, imunisasi ini dilakukan untuk mereka yang tidak sempat mendapatkan imunisasi sesuai waktu yang ditentukan.  Supaya memiliki kekebalan tubuh yang baik maka imunisasi kejar ini dilakukan untuk mengejar imunisasi yang tertinggal.

Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR)  Sumber: https://www.kemkes.go.id

Pemberian imunisasi dasar lengkap sangat bermanfaat untuk anak-anak, remaja atau dewasa.  Dengan diberikan imunisasi maka mereka akan menjadi manusia kuat dan sehat karena telah memiliki kekebalan tubuh yang baik.  Antibodi di dalam tubuh yang diimunisasi akan mampu melawan penyakit yang datang.

Tentang Anti Vaksin


Tidak bisa dipungkiri  kelompok anti vaksin yang menolak imunisasi ini memang ada. Pihak yang menolak imunisasi tidak hanya tentang aspek halal dan haramnya saja tapi ada yang meragukan keamanan, efektivitas sampai yang memang memiliki background anti-medis. 

Selain itu juga ada golongan yang menolak imunisasi karena kebimbangan.  Golongan ini muncul karena adanya miss informasi yang diterima.  Kelompok anti vaksin  berasar dari latar belakang berbagai agama, ini bisa kita lihat dari berbagai berita yang tersebar.  

Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb diberitakan sempat resah banyak umat berkedok alasan agama untuk menolak vaksinasi Covid-19.  Paus Fransiskus,Sheikh Tayeb dan Sheikh Ahmad Suddais pun menegaskan anjurannya untuk melakukan vaksinasi.

Islam dan Imunisasi


Untuk Islam sendiri yaitu agama yang saya anut, sangat menganjurkan aspek pencegahan terhadap penyakit karena biaya yang dikeluarkan untuk aspek pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan dengan mengobati suatu penyakit.  Contoh hadist yang sesuai dengan konsep ini adalah dalam hadist Bukhari Muslim berikut ini.

"Manfaatkanlah oleh kalian lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lainnya dan diantara lima perkara itu adalah "Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu".

Imunisasi merupakan proses memasukkan antibodi untuk mencegah suatu penyakit. Tujuan dari imunisasi adalah mengeradiksi (menghilangkan) penyakit dari muka bumi. Sementara upaya menjadikan tubuh untuk memiliki daya tahan kuat merupakan bagian dari syariat Islam. Jelas ya, bahwa imunisasi ini tidak bertentangan sama sekali dengan Islam.

Sementara untuk soal kehalalan vaksin, MUI telah berusaha untuk menyelesaikan semua prosedur dan tahap pemeriksaan suatu vaksin hingga menetapkan suatu vaksin itu halal dan suci.  Jadi kita tak perlu ragu lagi bila sudah ditetapkan halal oleh MUI.  Tidak ada alasan lagi untuk menolak vaksin karena masalah kehalalan karena ini sudah dijamin oleh MUI.

Efektivitas Imunisasi


Berbicara tentang efektivitas vaksin,  diketahui bahwa keunggulan dari vaksin ini adalah memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik.  Salah satu bukti kesuksesan vaksin adalah musnahnya penyakit smallpox (variola) sejak tahun 1900 an.  

Selain itu juga imunisasi terbukti mengeliminasi penyakit campak dan polio di dunia ini termasuk di Indonesia sendiri.  Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa imunisasi merupakan upaya pencegahan infeksi paling efektif.

Di dalam kasus covid-19 survei serologi yang dilakukan Kemenkes dan Kemendagri didukung tim ahli Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) membuktikan vaksin Covid-19 menambah proteksi terhadap gejala berat dan risiko kematian akibat COVID-19.  Setelah terinfeksi COVID-19 dan ditambah vaksinasi dua dosis, terdapat 99,4% proposi penduduk telah memiliki antibodi.



Pekan Imunisasi Dunia 2022


Pekan Imunisasi Dunia dirayakan  pada setiap minggu terakhir di bulan April. Demikian juga di  tahun 2022 ini, Pekan Imunisasi Dunia dirayakan tanggal 24 - 30 April 2022.  Tujuan diadakan Pekan Imunisasi Dunia ini adalah untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat dunia tentang pentingnya imunisasi.

Semua negara yang tergabung di dalam organisasi kesehatan dunia yaitu WHO merayakan Pekan Imunisasi Dunia ini.  Di Indonesia Pekan Imunisasi Dunia 2022 ini mengusung tagline Imunisasi Lengkap Indonesia Sehat.

Momen Pekan Imunisasi Dunia 2022 ini dianggap menjadi momen yang penting untuk masyarakat Indonesia agar dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya imunisasi dasar lengkap yang telah menurun selama pandemi Covid-19.

Nah teman-teman cukup sekian tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Kita dan Imunisasi semoga memotivasi kita untuk melakukan imunisasi mengingat betapa pentingnya imunisasi ini untuk kekebalan tubuh dan kesehatan kita semua.

Referensi

  • https://www.kemkes.go.id/
  • https://smartcity.jakarta.go.id/blog/663/alasan-mengapa-harus-ikut-vaksinasi-covid-19
  • https://upk.kemkes.go.id/new/4-manfaat-vaksin-covid-19-yang-wajib-diketahui
  • https://www.republika.co.id/berita/qn6dgm282/vaksinasi-dalam-syariat-islam-halalkah
  • https://www.kompas.id/baca/internasional/2022/02/14/para-pemimpin-agama-keberatan-agama-dijadikan-alasan-menolak-vaksinasi
  • https://benefits.bankmandiri.co.id/article/-5-manfaat-imunisasi-untuk-kesehatan
  • https://cimahikota.go.id/index.php/artikel/detail/1227-upaya-pencegahan-penyakit-menular-melalui-imunisasi-di-masa-pandemi-di-kota-cimahi
  • https://kominfo.go.id/content/detail/30628/vaksin-efektif-menghentikan-penyebaran-infeksi-penyakit-menular/0/virus_corona

18 komentar:

  1. Wah cimahi termasuk yang serius menangani covid ya. Alhamdulillah.

    BalasHapus
  2. Innalillahi wa inna ilayhi rajiun. Semoga temanmu sekeluarga diberi ketabahan dan kita semua terlindungi dari covid-19, ya

    BalasHapus
  3. Imunisasi ini bagian dari ikhtiar kita ya mba, aku ada temen yang anaknya ngga boleh divaksin atau diimunisasi apapun. udah aku ajak ngobrol pun tetep ngga mau mba.

    BalasHapus
  4. Semoga imunisasi yang kita lakukan menjadi upaya positif untuk meningkatkan imun tubuh secara massal

    BalasHapus
  5. Betul mbak imunisasi sangat penting supaya tubuh kita kebal terhadap virus yang saat ini belum juga hilang. Meski pandemi sudah berubah ke endemi tapi imunisasi menjadi cara pencegahan. Semoga semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingbya imunisasi.

    BalasHapus
  6. Mba, aku sejak awal sangat dukung pelaksanaan imunisasi. Anakku alhamdulillah vaksinasi lengkap. Saat covid, kami pun vaksin. Aku pun nambah vaksin influenza juga. Moga makin banyak yang vaksin untuk saling melindungi

    BalasHapus
  7. Semoga semakin banyak yang sadar pentingnya imunisasi lengkap. Hoax memang meresahkan banget, nih.

    BalasHapus
  8. Jadi ingat nih kalau anak kedua saya tuh kartu imunisasinya entah hilang di mana. Terus gak tahu udah vaksinasi apa aja selama ini. Alhamdulillah tercerahkan sama informasi yang disampaikan Prof Miko pada webinar Pekan Imunisasi Dunia beberapa waktu yang lalu. Rupanya yang vaksinasi ulang aja dari awal, gak papa lebih, daripada gak lengkap.

    BalasHapus
  9. Alhamdulillah anak-anak udah imunisasi wajib lengkap, saya dan suami juga sudah vaksin covid lengkap eh kurang booster saya. Ikhtiar untuk sehat kami sekeluarga

    BalasHapus
  10. imunisasi ini penting bgt untuk bentuk antibodi tubuh secara alami, masya Allah sangat terbantu karena pemerintah juga punya perhatian besar utk kesehatan masyarakat

    BalasHapus
  11. Vaksinasi bagian dari usaha kita terhindar dari Corona ya. Kadang suka kesel sama orang yg asal bicara soal vaksin dan kasih saran untuk tidak vaksin.

    BalasHapus
  12. Perlu imunisasi ya untuk tidak hanya melindungi diri sendiri tapi juga melindungi orang-orang yang berurusan dengan kita terutama orang yang disayang.

    BalasHapus
  13. Imunisasi memang sangat vital dan penting untuk memastikan kesehatan kita semua, terutama anak - anak kita yaaa mbaaa

    BalasHapus
  14. Meskipun dalam kondisi pandemi imunisasi memang penting dilakukan. Apalagi buat anak2. Sebagai ortu saya juga berusaha agar anak saya minimal mendapat imunisasi dasar lengkap. Makanya tiap bulan juga selalu semangat ajak mereka ke posyandu. Kalau sekarang sih karena imunisasinya udah pada lengkap jadi pergi ke posyandu buat timbang saja biar bisa panyu pertumbuhannya

    BalasHapus
  15. Banyak orang yang termakan hoax hingga kemudian menolak imunisasi. Padahal efek jangka panjangnya sudah nyata terpampang yaa... Semoga kesadaran masyarakat makin membaik terkait imunisasi ini.

    BalasHapus
  16. Penting sekali memiliki dasar yang kuat dalam memaknai vaksin.
    Karena ada banyak juga yang percaya bahwa vaksin malah menanamkan penyakit.
    Semoga dengan informasi yang benar, masyarakat Indonesia teredukasi dengan baik sehingga Indonesia bebas sakit yang mematikan.

    BalasHapus
  17. aku termasuk yang ketat banget nih kalau soal imunisasi.. itu udah kayak wajib banget kalau di keluarga saya, mba. soalnya seperti investasi kesehatan untuk masa depan anak dan kita juga

    BalasHapus
  18. sedih kalau diingat-ingat, papaku meninggal dalam kondisi belum sempat divasin, hoaaa sedih sekali.
    Jadi, penting sekali untuk keluarga imunisasi dan vaksin ya

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^