blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

20 Des 2025

Bencana Sumatera dan Peran Kita

Bencana Sumatera


Bencana Sumatera dan Peran Kita  "Begitulah Ustadz, kami yang di Sumatera hanya kebagian bencananya saja, sementara kekayaan bumi kami, diangkut ke pulau Jawa" Bu Hijriah sahabat online ku -sesama pembelajar al Qur'an- menyudahi sesi "mendadak curhatnya"

Selasa pagi sebenarnya saat yang paling saya nantikan, karena setiap hari Selasa mulai jam 10.00 WIB saya bisa belajar kitab jurumiyah via zoom dengan seorang Kiayi pimpinan sebuah pondok pesantren di Malang.  Masya Allah tentu saja saya yang sedang bersemangat menuntut ilmu Al Qur'an senang sekali ditakdirkan Allah SWT untuk bisa berguru kepada beliau, seorang yang begitu fasih dalam memahami ilmu Al Qur'an.


Bencana Sumatera dan Peran Kita
Salah satu kegiatan Belajar Online ku

Mendadak Curhat Bu Hijria


Tapi pagi itu acara belajar kitab jurumiyah berubah menjadi sesi "Mendadak Curhat" nya Bu Hijriah.  Berawal dari pertanyaan ustadz tentang kondisi Bu Hijriah yang tinggal di Sumatera Barat yang seperti kita ketahui semua saat ini sedang tertimpa bencana banjir bandang dan longsor.

Alhamdulillah tempat tinggal Bu Hijriah aman, tidak terkena bencana.  Tapi pesantren tempat anaknya belajar ikut terkena dampak bencana banjir.  Para santri terpaksa diungsikan ke tempat yang lebih tinggi dan lebih aman.  

Teman-teman kami dari grup belajar  terjemah Al Qur'an pun yang di akhir November harusnya ikut acara Training for Trainer  berkumpul bersama di Jakarta, akhirnya batal tak bisa ikut. bandara udara di Padang sempat lumpuh total, sehingga semua penerbangan dihentikan.

Akibat Ulah Manusia ?

Miris mendengar Bu Hijriah bertutur tentang kisah keserakahan manusia yang berdampak bencana. yang luar biasa ini.  Akhir November 2025 menjadi lembaran kelam bagi warga Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.  Bu Hijriah bercerita kalau selama ini terjadi pengangkutan kayu-kayu hasil penebangan hutan di Sumatera yang diangkut ke Pulau Jawa.  

"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri..."  QS. Asy Syura 30

Cerita Bu Hijria selama ini ada kendaraan yang sangat besar semacam tronton masuk ke Sumatera dengan modus pengiriman makanan ringan anak-anak yang akan dijual di Pulau Sumatera. Namun sepertinya itu hanya modus saja, karena mobil-mobil besar itu akan kembali ke Pulau Jawa dengan membawa kayu-kayu hasil penebangan hutan di pulau Sumatera.  

Kalau benar cerita itu, sungguh dosa ekologis yang tidak bisa dimaafkan karena dampaknya memang luar biasa.  Tapi sepertinya itulah yang terjadi.  Menurut para pakar pembukaan lahan di daerah hulu, perubahan fungsi hutan dan pemukiman yang terus naik ke daratan tinggi adalah penyebab bencana besar ini terjadi.  Saat hutan hilang, kemampuan tanah menahan air pun runtuh, debit puncak pun tidak terkendalikan.  


Penyebab Bencana di Pulau Sumatera


Hutan sebagai penyangga air dan penstabil tanah tidak lagi berfungsi karena terjadi deforestasi  dalam skala besar, perluasan perkebunan sawit, pendirian pemukiman di bantaran sungai, pembangunan infrastruktur di wilayah zona rawan longsor.

Situasi diperparah dengan pendangkalan sungai,  sedimen yang terbawa dari hulu, ditambah lagi dengan adanya sampah rumah tangga hingga perubahan bentuk badan sungai menyebabkan debit air cepat melampaui kapasitas sungai.  Maka saat terjadi guyuran hujan yang tergolong ekstrim untuk wilayah tropis yaitu mencapai lebih dari 300 milimeter per hari bencana pun tak terelakan lagi.

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar"  QS. Ar Rum: 41

Tangan-tangan manusia, telah mengubah lanskap alam hingga terjadilah musibah besar.  Keserakahan yang membuat orang-orang yang tidak berdosa ikut merasakan akibatnya.  Sungguh kedzaliman yang besar, bencana Sumatera ini telah menelan lebih dari seribu jiwa yang melayang.  Atas dosa apakah mereka hingga harus menanggung akibat keserakahan segelintir manusia yang tidak bertanggung jawab?

Menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana  tercatat korban jiwa yang meninggal akibat bencana banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara ini sudah mencapai 1053 orang.   Banjir bandang dan tanah longsor itu juga menenggelamkan desa, memutus akses listrik, jalan dan komunikasi serta merusak fasilitas umum lainnya.


Bencana Sumatera dan Peran Kita


Lalu apa yang harus kita lakukan menghadapi bencana Sumatera  ini ?  Mengutuk mereka yang menjadi penyebab kerusakan alam tentu saja tidak cukup dan tidak membuat keadaan lebih baik.  Ada hal lain yang bisa kita lakukan, yaitu membantu mereka semampu kita.  Ikut merasakan penderitaan mereka dengan mendo'akan agar keadaan bisa segera pulih dan juga tentu saja membantu mereka secara finansial aatau tenaga semampu kita.  Intinya kita harus peduli terhadap  bencana Sumatera ini.

Kewajiban hidup manusia di dunia ini adalah untuk beribadah, baik itu ibadah yang bersifat ritual maupun bersifat sosial.  Semua aspek kehidupan kita di dunia ini memang harus dinisbatkan untuk beribadah.   Dunia tempat mengumpulkan bekal untuk kehidupan kita di akhirat hingga kita harus melakukan yang terbaik saat hidup di dunia ini.  Termasuk di antaranya adalah memanfaatkan setiap limpahan rahmat yang Allah SWT berikan dengan sebaik-baiknya, inilah makna  bersyukur  yang sebenarnya.

Bencana Sumatera ini harus dijadikan momen kita untuk mengintropeksi diri dan juga meningkatan rasa syukur kepada Allah SWT.  Peduli kepada mereka yang  sedang diuji Allah SWT dengan musibah bencana Sumatera ini.  Yuk mari kita bantu mereka kita dengan harta yang kita miliki.  Tak akan menjadi miskin dengan berbagi tapi justru akan berlimpah dengan keberkahan.  

Mari kita terus berbekal, karena banyaknya bencana juga merupakan tanda akhir zaman. Mari kita manfaatkan waktu tersisa hidup ini dengan terus mempersiapakan kenyamanan hidup kita di akhirat nanti.   Sebaik-baiknya bekal adalah taqwa.  Taqwa bisa kita raih dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melakukan ketaatan dan menjauhi segala larangannya.  Salah satu kebaikan itu adalah dengan selalu peduli terhadap sesama.  

Mungkin di antara teman-teman ada yang belum membayarkan zakat hartanya bisa juga disalurkan untuk korban bencana Sumatera ini,  Atau sedekah infak yang rutin yang biasa dilakukan, kita salurkan untuk bencana Sumatera ini,  Saat ini saudara kita di Sumatera yang sedang tertimpa bencana sangat membutuhkan uluran tangan kita semua. 

Salah satu posko Dompet Dhuafa di 

Kalau teman-teman ada yang bingung mencari lembaga zakat amanah dan  dapat dipercaya, teman-teman bisa menyalurkan ke lembaga zakat yang sudah terkenal dengan keamanahan dan keprofesionalannya.  Dompet Dhuafa ini salah satu lembaga zakat pilihan saya untuk menyalurkan zakat, infaq, sedekah selama ini. Klik Zakat untuk Korban Bencana Sumatera Dompet Dhuafa ini ya....

Nah teman-teman sampai di sini tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Bencana Sumatera dan Peran Kita iniya, sampai bertemu kembali di tuliam selanjutnya ... Semoga bermanfaat :D



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^