Gaya Hidup Minimalis dari Marie Kondo Hingga Rasulullah SAW. Teman-teman pernah mendengar metode KonMari dari Marie Kondo ? KonMari adalah metode beres-beres yang diperkenalkan Marie Kondo seorang wanita Jepang yang menjadi konsultan terkemuka. Marie Kondo membantu para kliennya menyulap rumahnya menjadi tempat tinggal yang menyenangkan. Kepopulerannya telah membawa Marie Kondo sampai Jerman dan Britania Raya melalu buku yang berjudul The Life Changing of Tidying up yang terjual lebih dari lima juta kopi di seluruh dunia.
Apa Itu Gaya Hidup Minimalis ?
Kepopuleran Marie Kondo telah mendorong bangkitnya gerakan hidup baru yang mendorong khalayak untuk mengurangi ikatan dengan harta duniawi yaitu gaya hidup minimalis. Untuk banyak praktisi minimalis, gaya hidup ini dipahami sebagai usaha untuk menyingkirkan barang-barang berlebihan dan menjalani hidup berdasarkan pengalaman daripada harta duniawi.
Gaya hidup minimalis secara singkat dapat juga didefinisikan sebagai sebuah gaya hidup yang berlawanan arus dengan konsumerisme. Caranya dengan membatasi diri dalam memiliki, membeli, atau mengosumsi banyak hal. Pasalnya betapa banyak orang yang membeli barang-barang yang sebetulnya tidak terlalu mereka perlukan.
Dampak dari memiliki banyak barang akhirnya orang tersebut menjadi harus memiliki waktu lebih banyak untuk merawat barang-barang tersebut sehingga membuang waktu, uang dan tenaga. Dengan bergaya hidup minimalis kita jadi menahan diri untuk mengikuti keinginan-keinginan tapi lebih memprioritaskan kebutuhan.
Gaya Hidup Minimalis dalam Islam
Jauh sebelum. itu berabad yang lalu Rasulullah SAW telah menerapkan gaya hidup ini. Meski mampu untuk hidup mewah tapi Rasulullah menjauhi gaya hidup itu. Sungguh Rasulullah SAW adalah Al Qur'an berjalan, beliau selalu melaksanakan apa yang Allah SWT perintahkan.
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu..." QS At Takatsuur ayat 1
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syeitan dan syeitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. QS Al Israa 26-27
"Wahai Rasulullah, Bagaimana aku tidak menangis, tikar itu telah membekas di pinggangmu dan tempat ini aku tidak melihat yang lain dari apa yang telah aku lihat. Sementara Kaisar Romawi Raja Persia bergelimang buah-buahan dan sungai-sungai sedangkan engkau adalah utusan Allah dan hamba pilihan-Nya hanya berada dalam sebuah kamar pengasingan seperti ini"
"Rasulullah SAW bersabda: Wahai putra Khathab, apakah kamu tidak rela, jika akhirat menjadi bagian kita dan dunia menjadi bagian mereka? Aku menjawab: Tentu saja aku rela..." (Shahih Muslim No 2704)
Begitulah, jauh sebelum gaya hidup minimalisme, Rasulullah SAW telah mencontohkan untuk lebih mencintai akhirat daripada kehidupan di dunia ini yang sementara. Dan Al Qur'an pun telah melarang untuk hidup boros dan bermegah-megahan karena akan melalaikan.
Dampak Gaya Hidup Minimalis
Tantangan terbesar dari menerapkan gaya hidup minimalis ini adalah menekan ego untuk tidak ikut arus glamor kehidupan hedonisme. Terlebih saat ini banyak kemudahan untuk kita menjadi konsumtif. Sementara di sisi lain dari segi keuangan sebetulnya-misalnya- kita berlebih hingga sulit menekan keinginan yang ada.
Hidup minimalis membuat kita lebih menghargai hidup dan menghindari gemerlap materialistis dan hedonisme. Manfaat implementasi gaya hidup minimalis memang tidak dirasakan dalam sekejap. Butuh konsistensi untuk mendapatkan manfaat dari gaya hidup ini. Dengan menerapkan gaya hidup ini maka manajemen keuangan pun akan lebih teratur.
Beberapa langkah memulai gaya hidup minimalis
Jadikan Dunia Hanya Dalam Genggaman Tidak Disimpan di Hati
Saat kita memiliki benda yang sangat kita sukai, tanpa sadar terkadang kita terbelengu olehnya, takut hilang. takut rusak sayang kalau diberikan atau dibuang. Akhirnya barang itu menumpuk dan waktu, tenaga, pikiran terbuang untuk mengurusi keberadaan benda-benda tersebut.
Menjalani hidup minimalis jadi belajar untuk menjadikan dunia itu sesuatu yang tidak ada di hati. Barang adalah benda mati yang tidak akan dibawa saat kita meninggal dunia. Barang itu harus memudahkan hidup kita bukan menyusahkan. Memahami konsep tentang hidup dan kehidupan yang fana ini akan membebaskan diri kita dari keterikatan berlebihan terhadap dunia ini.
Memilah atau Menyortir Barang yang Kita Miliki
Kita bisa memulai dengan pakaian yang ada di lemari. Pilah pakaian kita yang sering dipakai, yang jarang dipakai yang masih bagus dan yang sudah usang. Buanglah atau daur ulang yang sudah usang. Jual atau donasikan yang masih bagus tetapi jarang dipakai sisakan di pakaian yang benar-benar akan dan sering kita pakai.
Sederhanakan Standar Hidup Kita
Esesnsi dari hidup minimalis adalah menginginkan secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan kita. Bukan berarti tidak memiliki impian lho ya.. Kita tetap punya standar dalam hidup, kita hanya perlu menentukan standar hidup yang memang baik untuk kita.
Seringkali kita melihat orang yang menginginkan lebih banyak dari batas kemampuan mereka hanya karena gengsi atau ikut-ikutan. Seorang yang minimalis berarti meninggalkan semua itu dan menyederhanakan standar hidup. Semua kebutuhan hidup terpenuhi, kita tidak perlu mengikuti tren atau gengsi.
Mengutamakan Fungsi Bukan Gaya
Cukupkan barang kita sesuai fungsinya, misalnya saja sepatu cukup miliki sepatu sesuai fungsi misalnya untuk acara resmi, untuk acara enggak resmi, olah raga dan traveling. Jadi kita hanya perlu 3 atau 4 sepatu. Maka kita akan melihat rak sepatu kita terasa lapang. Bukan berarti kita tidak boleh mengikuti fashion tapi cukup sewajarnya saja dan tetap istiqomah memprioritaskan fungsi.. Itulah esensi dari minimalis lebih mengutamakan esensi dan fungsi bukan fashion atau gaya.
Belanja Sesuai Kebutuhan dan Memilih yang Berkualitas
Belilah barang yang betul-betul kita perlukan bukan yang kita inginkan. Beli produk yang kita tahu kualitasnya bagus walau harganya lebih mahal sehingga kita tidak perlu sering membelinya untuk menggantinya karena rusak.
Semoga tulisan Cerita Ida tentang Gaya Hidup Minimalis dari Marie Kondo Hingga Rasulullah SAW ini bermanfaat ya teman-teman :)
Hidup minimalis itu sebenarnya sudah diajarkan juga ya mbak oleh rasulullah yaitu hidup sederhana.. kadang kita maunya praktis, dengan membeli banyak barang maksud hati supaya ada pilihan, tapi nyatanya.. malah membuat bingung karena terlalu banyak pilihan
BalasHapusLetakkan dunia di tangan, jangan di hati.
BalasHapusPrinsip ini yg harus terus menerus diinjeksikan dalam diri.
Susah??? Yap! Tapi tdk mustahil kok
--bukanbocahbiasa(dot)com--
JAman sekarang mah minimalis jadi ngetrend ya, mulai dari rumah, bisnisan, paket budget minimalis dan gaya hidup dan termasuk pola pikir yang minimalis. Hihiii..
BalasHapusAkutu dari kecil diajarin hidup begini (jaman sekarang minimalis), belajar menerapkan,disemua aspek. Karena kehidupan minimalis seseorang berbeda-beda sesuai dengan porsinya masing2.
Tak bisa ditakar sama.
Saya paling senang gaya hidup minimalis, cuman tantangannya hidup ama suami yang orangnya nggak tegaan buang barang.
BalasHapusJadinya, saya pilah-pilah barang yang nggak dipakai, terus simpan di dekat tong sampah dengan maksud biar pak sampahnya ambil, eh yang ada si pak suami ambil kembali ditumpuk di depan rumah, ckckckc
Betul juga, pilih produk yang kualitasnya bagus meski harga agak mahal. Daripada harga murah tapi lebih gampang rusak, jatuhnya malah lebih boros karena harus beli lagi beli lagi ya.
BalasHapusKonsep minimalis berkaitan dengan efesiensi, agar orang hanya fokus pada tujuan utama dalam menjalani hidup ini dengan mengutamakan kebutuhan serta tidak terlalu diperbudak benda.
BalasHapusSering sekali kita terlalu numpuk benda sampai lupa pada sekitar karena sibuk dengan dirinya semata. Itu membuatnya tidakl peka.
Duh aku tertampar nih..hiks.. Tapi Trims mba, tips2 nya bisa jadi panduanku untuk memulai gaya hidup minimalis ini..
BalasHapusMengutamakan fungsi sama menurunkan gaya hidup itu sudah saya jalankan sejak saya kerja di luar negeri Teh. Saya belajar pada majikan meski mereka berada tapi tetap hidup sederhana. Tapi dalam berdonasi wah, tidak tanggung pokoknya. Sejak itu saya sangat berhati-hati dan mencoba mengikuti kebaikannya
BalasHapusSuka banget sama artikelnya. memang perlu hidup minimalis. Apalagi cewek suka kalap kalau lihat diskon padahal barangnya belum tentu dibutuhkan. Makasih yah mbak :) merasa disadarkan.
BalasHapusBener banget mbak....artikel ini benar-benar menjadi peringatan bagi saya, yang kadang masih suka boros, ingin ini itu. Dan mulai saat ini saya akan belajar hidup sewajarnya, memiliki secukupnya saja dan tidak terpengaruh gaya atau trend...yg akhirnya masa depan tidak terpikirkan. TFS ya mbak.
BalasHapussuka banget deh sam gaya hidup minimalis, awalnya penasaran lalu beli bukunya dan kok asik ya jadi lebih rapi dan lega. sekarang kalo mau beli ini itu mikir dulu barang apa yang akan dikeluarkan kalo ada barang masuk ke rumah.
BalasHapusAku lagi menuju gaya minimalis nih sekarang lagi mencoba menyortir barang soale wes penuh rumah dan kurang tertata, tapi kadang ya mau di buang suka ada kepikiran sayang hehe.
BalasHapusGaya hidup minimaslis atau sederhana itu patut kita tanamkan sedari kecil ya mba, agar anak" dapet menghargai apa yg meteka miliki tanpa harus mencari yg tak ada
BalasHapusSelf reminder nih. Aku memang gak punya banyak koleksi ini itu. Tapi kadang ada juga barang yang kepengen punya banyak. Padahal fungsinya gak terlalu ngaruh di hidup aku. Semoga ini bisa jadi pengingat aku.
BalasHapusDulu sempat sangat khilaf karena hobinya belanja. Dan semakin ketahuan pas renovasi rumah teryata harus buang banyak sampah
BalasHapusAku pengen hidup minimalist tapi sukanya ngoleksi barang wkwk... Yang sulit mah goodiebag2 dari event nih. Mau dikasihkan ke orang juga sayang. Yaaah...
BalasHapusSaya masih dalam proses declutting terus nih mba, kadang masih banyak rasa eman-emannya, udah dimasukin kerdus tapi nggak disingkirkan juga dengan alasan banyak kenangannya, duuuh.. harus lebih keras ke diri sendiri soal hidup minimalis ini :)
BalasHapusminggu lalu saya baru habis bongkar lemari dan ngumpulin baju-baju yang gak terpakai. Setelah dikumpulin ternyata banyak juga, dan lemari jadi plong. Semoga saya bisa menerapkan gaya hidup minimalis seperti ajaran Rasulullah :)
BalasHapusAku pengen banget bisa menerapkan hidup minimalis tapi kenapa aku kadang belum ikhlas mengeluarkan barang barangku dari rumah nih.
BalasHapusSetuju banget mbak, belanja sesuai kebutuhan karena sederhana itu nggak mirip dengan pelit. Tapi memang beli aja yang perlu dan penting, sayang duitnya kalo dibuang-buang ketika terlanjut beli dan akhirnya nganggur aja nggak ada manfaatnya
BalasHapusSetuju bahasan ini mbak, hidup minimalis adalah mampu mensyukuri banyak hal dan tetap mengutamakan esensi dibanding gaya hidup.
BalasHapusTerima kasih mba.. jadi tau lebih bnayak tentang gaya hidup minimalis menurut islam
BalasHapusSedang memulai gaya hidup minimalis juga nih sekarang karena adikku yang nikah dengan orang Jepang bilang katanya hidup minimalis lebih nyaman dan bahagia. Jadi akhir-akhir ini mulai bongkar-bongkar rumah dan bersihin dulu barang-barang yang sudah tak terpakai
BalasHapusAku sering denger metode marie kondo tapi gak pernah baca apalagi lihat. Takut soalnya.
BalasHapusSecara aku orgnya minimalis, gak pernah beli perintilan gak penting, gak punya banyak pakaian karena gak akan dipake juga.
Takutnya kalo nonton, malah jd abis bajuku ��
Tp bagus sih memang, jd tau kebutuhan apa aja yg penting. Jangan banyak2 nyimpen sesuatu biar gak sumpek dan yg pasti akan lebih sehat juga di kantong maupun udara