blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

21 Jul 2023

Healthy Self Esteem itu Hadir Saat....



Healthy Self Esteem itu Hadir Saat....  Harus saya syukuri walau datang terlambat tapi 'kesadaran' itu akhirnya datang juga.  Kesadaran untuk lebih mendalami ilmu al qur'an hadir di saat usia tidak muda lagi.  Saya tidak menyangka semangat menuntut ilmu agama ini berimbas pada healthy self esteem yang saya miliki.

Mungkin karena awalnya sering mendengar ceramah dari beberapa ustadz (salah satu di antaranya adalah Ustadz Adi Hidayat) tentang persiapan menghadapi kehidupan setelah kematian.  Mendengar berbagai kajian tersebut menyadarkan diri bahwa selama ini saya belum banyak berbekal.  

Menyiapkan Bekal Pulang

Untuk pergi ke luar negeri saja, perbekalan itu banyak dipersiapkan termasuk memperlancar bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.  Khawatir tersesat nanti, ada bahasa yang bisa kita andalkan untuk bertanya.  Sementara untuk perbekalan di kehidupan yang abadi rasa-rasanya selama ini saya merasa belum fokus ke arah sana.

Tidak menyangka setahun lebih belajar bahasa Al Qur'an akhirnya itu membuahkan paradigma baru dalam kehidupan saya.  Alhamdulillah sejauh ini sudah tidak menjadikan lagi raihan materi sebagai sebuah indikator kesuksesan dalam hidup.  Tidak lagi menjadikan penilaian manusia sebagai sebuah  value yang harus saya dapatkan.

Imbas pada Self Esteem

Ternyata setelah berusaha semakin mendekat dengan Al Qur'an kehidupan saya menjadi jauh lebih menyenangkan.  Tidak ada lagi target duniawi yang ingin dikejar.  Keinginan untuk hidup lebih baik dari segi materi masih ada sih, tapi itu skalanya jauh lebih kecil dari sebelum-sebelumnya.

Lebih dekat dengan Al Qur'an di sini dalam arti tidak sekedar membaca dan menghafalnya saja ya teman-teman.  Tetapi memahami maknanya dan menjadikan itu sebagai acuan dalam menjalani kehidupan kita di dunia ini.  

Hal ini berimbas pada self esteem yang saya miliki.  Saya lebih menyukai diri saya sendiri, lebih menghargai dan lebih bersyukur atas capaian yang didapat.  Bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT karena memberikan kesadaran kepada saya untuk terus berusaha lebih baik.

Saya tidak iri dengan capaian dunia yang diraih oleh teman-teman.  Tidak merasa diri rendah, tidak merasa diri kurang.  Bahkan yang ada justru kasihan terhadap orang-orang yang semakin berumur tetapi masih begitu besar porsi duniawi dalam hidupnya.  Pemahaman serta aplikasi terhadap tuntunan di dalam agamanya masih sangat kurang, ia menyadari itu tapi tidak berusaha memperbaikinya.

Sesuatu yang lebih saya perjuangkan sekarang adalah bagaimana agar nanti di keabadian hidup saya nyaman.  Karena membaca Al Qur'an mengingatkan saya akan kengerian yang akan saya dapatkan bila hidup di dunia ini banyak lalainya.  Sedetik pun pasti saya tak akan sanggup bila harus singgah di dalam neraka.

Di sinilah saya jadi meyakini betul bahwa agama itu memang way of life.  Sesuatu yang menuntun jalan hidup kita untuk bisa bahagia di dunia dan akhirat.  Bagaimana agar hidup di dunia bahagia itu ada dalam Al Qur'an, bagaimana agar nanti di akhirat juga bahagia itu semua termaktub dalam Al Qur'an.

Mengapa Healthy Self Esteem Itu Hadir Saat Dekat dengan Allah SWT?

Di dalam Al Qur'an Allah menyebutkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah SWT itu adalah orang yang bertaqwa.  Dengan berpandangan seperti itu kita meyakini kita baru dikatakan mulia saat kita bertaqwa.  Terlebih ada hadist yang menyebutkan bahwa Allah SWT tidak melihat rupa (wajah) dan harta benda kita tetapi Allah hanya melihat hati dan perbuatan kita. 

Dari keyakinan itu akan hadir kepercayaan diri yang tinggi saat kita berusaha dekat dengan Allah SWT.  Tidak ada lagi rasa minder karena kekurangan yang kita miliki.  Karena kita meyakini saat dekat dengan Allah itulah posisi terbaik yang harus kita raih.  Karena kenyamanan kehidupan di akhirat lah yang lebih kita harapkan.  Bukan tentang kesuksesan dari sisi duniawi...

"Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa kalian dan tidak juga harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian". (Shahih Muslim juz 4 hal. 1987 no. 2564)

Saat kita berbuat kebaikan-kebaikan bukankah yang hadir dalam diri adalah perasaan bahagia?  Saat bisa berbagi misalnya, tentu teman-teman merasakan kebahagiaan saat melakukannya bukan ? Saat mengingat Allah SWT hati kita akan tentram itu janji Allah SWT.  Bukankah rasa tenang dan tentram itu cikal bakal hadirnya kebahagiaan dalam hati kita?

Jadi kalau hati kita tidak tenang, hidup tidak nyaman itu pertanda bahwa kita kurang mengingat Allah SWT.  Di dalam hati kita hanya ada dunia maka hati kita tidak tenang.  Termasuk dalam menghadapi berbagai persoalan hidup yang tentu saja akan hadir silih berganti sebagai cobaan atau ujian untuk kita.

Bukankah Allah SWT sudah berjanji di surat At Thalaq ayat 2 bahwa akan memberikan jalan keluar bagi orang - orang yang bertaqwa.  Dengan keyakinan ini kita hanya tinggal bergantung kepada Allah SWT.  

Bergantung kepada yang serba maha akan menghadirkan keyakinan yang tinggi dan juga memberikan kekuatan dalam diri.  Sementara bergantung pada manusia itu adalah patah hati yang kita rencanakan.... hehe...

Semua masih dalam proses tentu saja, saya masih berusaha untuk selalu istiqomah untuk terus berusaha dekat dengan Al Qur'an.  Tidak merasa lebih baik tapi sedang berusaha lebih baik dan saya mengapresiasi semua capaian itu. Dan itu membuat saya bahagia.

Insya Allah dengan do'a dan bimbingan Allah SWT semua itu akan terus berproses.  Sekarang paling tidak saya sudah mengetahui, memahami dan terkadang benar-benar merasakan bahwa saat dekat dengan Allah SWT, saat dekat Al Qur'an lah rasa bahagia itu hadir.  Saat Al Qur'an dijadikan pedoman healthy self esteem itu menguat dalam diri.

Semoga tulisan Healthy Self Esteem itu Hadir Saat.... ini bermanfaat untuk diri pribadi maupun untuk teman-teman pembaca Cerita Ida ini. Salam...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^