blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

13 Okt 2015

Tiga Tips Penting dalam Mengelola Keuangan (Belajar dari Sebuah Keterpurukan)

Udara siang itu terasa panas, adikku menutup ceritanya dengan meneguk segelas es jeruk yang ada dihadapannya.   Sesaat setelah adikku selesai bercerita tiba-tiba saja bermacam rasa berkecamuk di dada.  Sedih, kecewa, iba dan marah menjadi satu. Adikku bercerita tentang kisah hidup tanteku yang kini hidup dalam kesusahan. Terpuruk pada sebuah kondisi yang mungkin tidak pernah diduganya. Selama ini ia mungkin merasa berada di zona aman dan nyaman dengan kehidupannya. Suaminya yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil menempati posisi  'basah', mempunyai banyak 'orderan'  sehingga memiliki banyak pendapatan diluar gajinya.  Sama sekali ia tidak menyangka kalau langit tak selamanya cerah, tiba-tiba saja sang suami mengalami stroke  dan akhirnya meninggal dunia, kini tante dan ketiga anaknya hidup dalam kondisi kekurangan.

Saya masih ingat bagaimana menyebarnya berita dikalangan keluarga besarku kala  tanteku itu jalan-jalan ke luar negeri untuk berbelanja bersama para sahabatnya beberapa tahun yang silam. Kisah hidup orang tuanya yang juga merupakan kakekku dari pihak ayah tidak menjadi pelajaran baginya. Benarlah kata Mas Safir Senduk dalam sebuah pelatihan keuangan yang kuikuti, kalau karakter seseorang itu mempengaruhi gaya hidup, mempengaruhi cara dia mengelola keuangan, dan karakter itu sangat mungkin terbentuk dalam sebuah wadah bernama  keluarga.

Cerita ibuku,  dulu kakekku dari pihak ayah adalah seorang pengusaha yang memiliki usaha penginapan, pom bensin dan beberapa usaha lainnya.  Namun entah kenapa usaha mereka malah bangkrut dan akhirnya terpuruk. Kakek dan nenekku menikmati sisa hidupnya disebuah rumah kecil.  Saya juga  masih ingat kalau rumah terakhirnya yang besar mereka jual, dan dibelikan sebuah rumah kecil di perumahan, entah untuk apa sisanya, yang kuingat mereka menyisihkan sebagian untuk jalan-jalan ke sebuah tempat wisata idaman banyak orang. 

Dimasa tuanya kakeku harus berjibaku  menjadi tukang obras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Miris, masa tua yang seharusnya dilalui dengan tenang, harus dijalani kakekku dalam keadaan yang cukup sulit. Dan kini kisah itu diduplikasi salah seorang anaknya.


Sumber: Brighter Life Indonesia

Bukan ingin membuka aib keluarga besar sendiri, tapi saya ingin apa yang telah mereka alami bisa menjadi pelajaran berharga bagi siapa saja terutama tentu saja untuk saya sendiri. Bahwa kemampuan untuk mengelola keuangan dan perencanaan dengan baik itu sangat penting supaya hidup kita tidak terpuruk dalam kondisi yang tidak kita inginkan.

Kisah di atas memberikan sebuah pelajaran  bahwa kita harus memiliki pengetahuan tentang bagaimana mengelola keuangan dengan baik dan bijak. Alhamdulillah, beruntung sekali saya mendapat sebuah pencerahan di sebuah acara bertema tentang pengelolaan keuangan bersama  seorang Perencana Keuangan terkemuka di Indonesia, Safir Senduk.

Menurut Safir Senduk kecenderungan seseorang didalam menggunakan otaknya juga sangat berpengaruh terhadap cara seseorang dalam mengelola keuangan termasuk di dalamnya mengelola penghasilan, mengatur pengeluaran, memilih asset dan investasi.  

Para pengguna otak kanan mungkin sangat mudah mengeluarkan uang tanpa perencanaan karena mereka adalah orang yang easy going, santai dan tidak ribet dalam memikirkan sesuatu.  Seandainya ia memiliki pengetahuan keuangan yang baik ia juga akan dengan mudah melakukan investasi untuk persiapan masa depannya.  Sedangkan orang yang menggunakan otak kiri akan lebih terencana dalam mengelola keuangannya tetapi ia juga agak ribet dalam berinvestasi.  Seimbang diantara keduanya dan menempatkan pada posisi yang seharusnya itulah yang terbaik.

Hal yang paling penting dalam mengelola keuangan adalah bagaimana kita bisa mengatur arus keluar masuk uang dari penghasilan yang kita dapatkan atau biasa disebut mengatur cash flow.  Terdapat tiga macam jenis cash flow yaitu yang pertama cash flow orang kaya dimana ia memiliki sisa penghasilan dan ia gunakan untuk investasi, kedua cash flow kelas menengah dimana  terdapat sisa penghasilan tapi digunakan untuk kebutuhan konsumtif dan cash flow orang miskin yaitu penghasilan dan pengeluaran besarnya sama sehingga ia tidak memiliki sisa penghasilan...  Ayo coba ada di cashflow manakah kita berada... ? ^_^

Tiga Tips Penting yang Harus Dilakukan Dalam Mengelola Keuangan

Ada tiga hal penting yang harus dilakukan bila ingin mengelola keuangan dengan baik  dan bijak yaitu:

1.  Miliki Banyak Investasi


Penghasilan besar bukan segalanya, banyak orang yang berpenghasilan besar tetapi mereka tidak memiliki apa-apa.  Uangnya habis untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan memenuhi gaya hidupnya yang mahal.  Seberapa besar pun penghasilan kita, kalau tidak mampu mengelolanya dengan baik maka akan selalu merasa kurang dan tak bersisa.

Hal yang harus dilakukan dalam mengelola penghasilan kita adalah mengelolanya dengan bijak.  Utamakan menabung lebih dulu, hidup dengan sederhana dan berhemat. Lakukanlah skala prioritas, bedakan antara keinginan dan kebutuhan.  Kemudian sisanya diinvestasikan dalam berbagai macam investasi.


Sumber: Brighter Life Indonesia


Seorang pengusaha Amerika Serikat bernama Warren Edward Buffet yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan seorang investor tersukses di dunia, mengatakan do not save what is left after spending but spend what is left after saving. Utamakan berhemat, gunakan sisanya dengan bijak. Begitulah, rahasia psikologi investasi pertama Buffet adalah hidup sederhana dan jangan menghamburkan uang. Tabunglah sebanyak mungkin pendapatan kita untuk kemudian diinvestasikan agar uang kita berkembang. Selain itu Buffet sangat menghindari pembelanjaan dan hutang."Tunda kesenangan dan terus membangun aset, demikian prinsip hidup Warren Buffet juga Robert Kiyosaki dan pakar finansial Indonesia Tung Desem Waringin.

Ada tiga pilihan invesestasi yang baik yang dapat kita pilih, yang pertama adalah saham, memiliki saham sama dengan memiliki bisnis atau usaha tanpa kita harus ribet dalam pengelolaannya.  Keuntungan yang kita peroleh dari saham berasal dari deviden dan harga jual kembali saham yang kita miliki.

Pilihan investasi yang kedua adalah investasi pada manajer investasi ini berupa reksadana dan unit link.  Reksadana dan unit link bisa dibeli di asset manajemen dan perusahaan asuransi. Berinventasilah di perusahaan yang terpercaya, PT Sun Life Financial bisa menjadi pilihan karena trade record nya yang baik, dan sudah berdiri selama 150 tahun dan selama ini tidak terganggu krisis ekonomi apapun dan dimana pun.

Pilihan ketiga adalah investasi di properti, melakukan investasi di properti  janganlah kita fokus pada harganya yang selalu naik tapi fokuslah dalam usaha sewa menyewa properti seperti usaha menyewakan rumah atau tempat tinggal, apartemen, rukan / ruko dan kios.  Ada tips yang bagus dalam hal menyewakan yaitu sewakan pada banyak orang (kos-kos an) dan sewakan dalam jangka yang pendek, lengkapilah dengan furniture sehingga memberi nilai tambah yang akan memberikan keuntungan lebih banyak kepada kita.

2.  Siapkan Dana untuk Masa Depan

Tips yang kedua dalam mengelola keuangan adalah tentang perencanaan masa depan. Ada banyak hal yang terkait dengan keuangan yang harus kita persiapkan untuk masa depan kita.  Seiring bertambah usia bertambah pulalah tanggung jawab dan beban yang kita miliki, menikah, memiliki anak, mendidik dan membesarkan anak-anak dan tentu saja mempersiapkan masa tua kita nanti.  

Di usia tua tentu produktivitas kita sudah mulai berkurang, tubuh sudah mulai tidak sekuat waktu saat masih muda, jadi saat masih muda dan produktivitas masih tinggi kebutuhan di masa depan harus sudah dipersiapkan. Selain itu juga, agar kita dapat menikmati hari tua dengan indah kita juga harus selalu membiasakan gaya hidup sehat dengan mengosumsi makanan yang sehat menjauhi junk food, olah raga teratur serta cek kesehatan secara berkala.

Masa depan bukanlah sebuah misteri kalau kita mempersiapkan dengan seksama, dan kita memang harus mempersiapkan semua itu agar kita tidak mengalami kesulitan nantinya. Ada lima pos pengeluaran penting  yang harus kita persiapkan untuk masa depan kita yaitu:

-  Dana untuk menikah (bagi yang belum menikah tentu saja)

Biaya pernikahan tentulah bukan hal yang murah, ini harus kita persiapkan, segala sesuatu bila sudah terencana dan dipersiapkan dengan baik maka akan membuat kita tenang dan insya Allah akan lebih baik daripada tidak direncanakan sebelumnya.  Buatlah pesta pernikahan yang sesuai dengan kemampuan, jangan sampai memaksakan diri dengan meminjam uang atau menjual asset yang kita miliki.

-  Dana untuk tempat tinggal / rumah

Kalau kita memiliki uang tentu saja membeli rumah secara tunai itu lebih aman dan menguntungkan, terlebih lagi kalau kita mempunyai rasio keuangan sehat, memiliki dana darurat dan dana menganggur serta fungsi proteksi.  Namun kalau kita tidak memiliki dana tunai maka untuk pembelian properti tidak ada salahnya apabila kita membeli dengan kredit karena nilai properti biasanya akan terus naik mencapai 15% -20% per tahunnya.

Pengajuan kepemilikan rumah bisa melalui bank konvensional maupun bank syariah, bila melalui bank konvensional akadnya adalah akad kredit dengan bunga progresif berubah sesuai suku bunga, bila suku bunga naik maka bunga cicilan kita naik tetapi kalau suku bunga turun cicilan bunga kita tetap.  Sedangkan di bank syariah akadnya adalah akad pembelian, jadi bank membeli rumah yang kita inginkan lalu dijual ke kita dengan margin yang disepakati, cicilan tetap selama jangka waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama. Di sini kita harus melakukan banyak survei ke berbagai bank syariah agar mendapatkan harga yang termurah.

- Dana untuk sekolah anak

Anak adalah anugerah dari yang Maha Kuasa, namun juga anak adalah amanah yang harus kita jaga, kita didik dan kita besarkan dengan baik.  Sebagai orang tua tentu kita ingin memberikan yang terbaik untuk anak - anak kita.  Salah satunya adalah mempersiapkan pendidikan yang terbaik untuk mereka.  Mempersiapkan sekolah bagi anak-anak kita dengan cara menyisihkan dari pendapatan kita untuk sekolah mereka hingga jenjang tertinggi.

Penyisihan dana yang kita lakukan bisa berupa tabungan biasa yang rutin kita sisihkan tiap bulannya, bisa kita simpan dalam bentuk investasi atau bisa juga dengan mengikuti asuransi pendidikan.  Pilihan ada pada kita orang tuanya, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, yang pasti harus ada budget khusus untuk itu.  Besarannya bisa kita prediksi dengan melakukan kalkulasi, mencari informasi besaran dana tahun sekarang kemudian dihitung sampai saat anak kita sekolah nanti dengan menambahkan perkiraan inflasi tiap tahunnya tentu saja.

- Dana untuk pensiun

Mungkin banyak yang berpikir kalau masa pensiun bisa mulai dipersiapkan saat nanti saja kalau kita sudah berusia mendekati masa pensiun.  Pendapat itu tentu salah besar, justru saat masih muda usia 30 tahunan saat karir mulai menanjak, saat masa keemasan dalam berkarir, tanggungan masih belum banyak, tenaga masih besar, badan masih sehatlah  kita harus sudah mempersiapkan dengan menabung sedikit demi sedikit.

Kita bisa menentukan tujuan kita dimasa tua nanti, dengan begitu kita bisa memprediksi besaran anggaran yang dibutuhkan, tentu saja dengan prediksi nilai uang yang kita hitung berdasarkan perkiraan fluktuasi tiap tahunnya plus dana darurat yang mungkin saja diperlukan.  Setelah mengetahui berapa besar yang kita butuhkan maka kita harus mulai disiplin dan komitmen menabung.  Selain itu juga harus mulai melunasi hutang yang ada, dan karena jangka waktunya masih panjang uang yang ada di tabungan bisa kita investasikan di Sun Life Financial yang sudah terpercaya.

-  Dana untuk liburan

Dana liburan dapat kita sisihkan sekian persen dari bonus atau penghasilan tambahan kita, atau kalau berlebih bisa kita sisihkan dari penghasilan utama kita tanpa harus ditentukan besarannya.  Yang terpenting adalah kita bisa disiplin dan komitmen untuk tidak mengambilnya sedikit pun.  Kita bisa melakukan perhitungan dengan menentukan tujuan wisata kita, kemudian menghitung anggaran yang dibutuhkan dengan memperkirakan biaya akomodasinya seperti transportasi, penginapan, tiket, bekal, aneka tips, ongkos parkir, konsumsi, laundri dan lain sebagainya.


3. Atur Pengeluaran

Tips terakhir dalam mengelola keuangan yang tak kalah pentingnya adalah mengatur pengeluaran.  Banyak orang yang tidak paham memenej pengeluarannya dengan baik.  Penghasilan yang harusnya bisa bersisa malah habis  atau bahkan tidak cukup untuk satu bulan. Di sinilah perlunya kemampuan memenej pengeluaran kita hingga bisa efektif dan efisien.


Sumber: Brighter Life

Yang pertama, kita harus mempunyai catatan pengeluaran rutin tiap bulannya, berdasarkan catatan itu kita bisa melihat pengeluaran yang bisa kita minimalisir, kita bisa melihat pos mana yang terlalu boros kemudian kita usahakan untuk lebih dihemat. Pengeluaran yang tidak perlu seperti misalnya makan diluar bisa kita kurangi atau kita hilangkan sama sekali, bukankah makan di rumah lebih murah dan bisa lebih sehat.

Kedua, kita harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan, camkan dalam diri bahwa kita hanya membeli apa yang kita butuhkan.  Tidak semua keinginan itu kita butuhkan terkadang keinginan hanya untuk memenuhi nafsu kita saja, bisa akibat dari lapar mata, iri, atau lainnya.

Ketiga, lakukan skala prioritas, kita harus tahu pengeluaran mana yang harus didahulukan dan pengeluaran mana yang bisa kita tunda.  Kemudian untuk prosentase pengeluaran gambar dari Brighter Life di atas bisa dijadikan patokan prosentase tiap pos pengeluaran kita per bulannya.  

Keempat, miliki asuransi, ibarat payung dikala hujan, payung tidak bisa menghalangi datangnya hujan tetapi dengan payung setidaknya kita tidak akan basah kehujanan.  Demikian juga asuransi, tidak bisa menghilangkan musibah atau peristiwa yang tak terduga menimpa kita tetapi asuransi bisa melindungi kita dengan santunan klaimnya atau pengalihan resiko.

Kelima, jangan sekali-kali terjebak oleh sale atau diskon, tidak selamanya diskon itu adalah sebenar-benarnya diskon.  Hampir tiap bulan di pusat pertokoan selalu ada gebyar diskon dengan nama yang berbeda, bisa saja itu hanya trik promo mereka, tentu tujuannya tidak lain adalah untuk menarik minat para pembeli agar membeli produknya. Kita harus selalu cermat dan teliti sebelum membeli, jangan sampai membeli sesuatu hanya karena sedang diskon, padahal kita sudah punya atau tidak terlalu membutuhkannya.

Ketiga tips di atas akan banyak membantu kita di dalam merencanakan keuangan  sehari-hari, hingga peristiwa keterpurukan di masa depan, insya Allah tidak akan terjadi. Itulah tiga tips mengelola keuangan semoga bermanfaat.





 Alhamdulillah tulisan ini berhasil menjadi juara 2 lomba blog yang diadakan oleh Sunlife...

4 komentar :

  1. Perlu disiplin dalam berhemat karena godaannya banyak. Hehehe

    BalasHapus
  2. Aku selalu suka baca tulisan ttg informasi keuangan kayak gini. Makasih ya utk tulisannya

    BalasHapus
  3. Memang mengelola keuangan itu harus diatur sebaik mungkin ya demi masa depan ^^

    BalasHapus
  4. Hampir sama dg cerita kakeknya anak2 yg dulu pengusaha paling kaya sedesa, lalu bangkrut dan sekarang rumahnya tinggal sedikit. Semoga kita bisa belajar dari kesalahan2 pengelolaan keuangan orang lain. Infonya sangat bermanfaat,

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^