blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

12 Jan 2023

Remaja Mengerti Gizi, Pentingkah?

Remaja Mengerti Gizi, Pentingkah?  Diperkirakan pada tahun 2045, tepat di saat Indonesia berusia 100 tahun Indonesia akan mengalami bonus demografi.  Seperti kita ketahui bonus demografi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan penduduk sebuah negara pada usia produktif yaitu berkirsar antara 15 hingga 65 tahun.  Peningkatan ini diikuti pula oleh menurunnya angka kelahiran dan kematian.

Indonesia dan Bonus Demografi

Kondisi ini dapat kita gunakan untuk dapat mengoptimalkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.  Lantas apakah kondisi bonus demografi akan menjadi berkah atau justru akan menjadi bencana bagi negara kita?  


Semua ini tentu tergantung pada kualitas dari penduduk Indonesia yang berusia produktif saat itu.  Bila mereka menjadi generasi emas yang gilang gemilang tentu akan membawa kejayaan untuk negara kita.  Namun bila kualitas mereka tidak bagus, bonus demografi akan membawa kehancuran.

Sekilas tentang YAICI

Kondisi Indonesia di usia emasnya inilah kira-kira yang menjadi prolog pemaparan dari Ketua Harian YAICI,  Arif Hidayat.  Arif memaparkan ini di hadapan ratusan remaja berseragam putih abu, yang asyik menyimak pemaparannya.  


Adalah YAICI sebuah yayasan nirlaba yang berdiri karena kepedulian beberapa perempuan terhadap kondisi sebagaian besar anak-anak dan perempuan di Indonesia yang tinggal dengan standar kesehatan, pendidikan dan lingkungan yang minim.  YAICI sendiri merupakan singkatan dari Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia, berdiri pada tanggal 28 Juli 2017.

Bekerjasama dengan SMAN 1 Bandung, Senin tanggal 9 Januari 2023 YAICI menggelar acara Talkshow Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi: Gak Sehat Gak Produktif.  Acara yang digelar di aula SMAN 1 Bandung Jalan Ir. H. Juanda No 93 Bandung ini berlangsung seru dan diikuti dengan antusias oleh para siswa SMAN 1 Bandung ini.

Keseruan Acara Talkshow Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi

Bersyukur menjadi bagian dari blogger dan media yang meliput acara ini. Saya jadi bisa melihat keseruan acara ini.  Apresiasi tinggi, acungan jempol layak diberikan kepada YAICI yang telah menggelar acara yang sangat bermanfaat ini.

Remaja Sehat Masa Depan Cerah

Pembicara pertama Arif Hidayat membawakan tema Remaja Sehat Masa Depan Cerah. Setelah memberikan prolog kondisi Indonesia yang akan mengalami bonus demograsi, Arif memaparkan permasalahan kesehatan remaja Indonesia.

Menurut Arif kampanye kesehatan dan gizi remaja perlu terus digiatkan karena permasalahan kesehatan mengancam remaja Indonesia.  Terdapat empat permasalahan kesehatan remaja Indonesia, yaitu kurang zat besi (anemia), kurang tinggi badan (stunting), kurang energi kronis (kurus) dan obesitas atau kegemukan.

Bila permasalahan kesehatan ini terus dibiarkan nanti generasi muda kita tidak akan tumbuh dengan optimal karena mereka akan menjadi generasi muda yang gampang sakit, produktivitas rendah sehingga daya saingnya pun menjadi lembah.


Arif juga memaparkan fakta kesehatan remaja Indonesia dimana diketahui 32% remaja Indosia mengalami anemia. Ini artinya 3-4 dari 10 remaja Indosia menderita anemia.  Selain itu diketahui pula terdapat enam penyakit terbanyak diderita remaja yaitu: diabetes, lambung, asma, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Yang membuat miris adalah gaya hidup remaja sekarang yang cenderung tidak peduli dengan komposisi makanan yang dikonsumsinya.  Tumbuh menjadi #GenerasiMakanMinumTanpaMikir sepertinya sudah melanda sebagian dari mereka.

Hal ini terjadi karena dua permasalahan besar yang terjadi di Indonesia yang belum bisa diatasi dengan baik yaitu rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia.  Ternyata untuk tingkat literasi negara kita menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara di Indonesia.  Permasalahan besar lainnya adalah rendahnya pemahaman (literasi) masyarakat akan gizi.  Miris ya teman-teman...

Rendahnya pemahaman gizi ini juga terlihat dari hasil survey tahun 2018 yang menyebutkan bahwa 90% ibu-ibu di Kendari menganggap bahwa kental manis merupakan susu.  Akibat dari persepsi ini banyak ibu yang memberikan kental manis sebagai pengganti ASI.

Padahal kental manis mengandung banyak gula dan mengosumsi gula secara berlebih akan mengurangi manfaat fosfor sehingga pertumbuhan tulang menjadi terganggu.  Hal ini bisa mengakibatkan anak-anak mengalami stunting.


Pembicara kedua di acara talkshow ini adalah seorang bidan yaitu Mira Karmila, S.Keb, SKM, M.Kes yang juga merupakan ketua 2 Ikatan Bidan Indonesia Jawa Barat.  Mira membawakan materi Belajar Menjadi Orang Tua Sejak Dini.

Dalam paparannya Mira menjelaskan tentang pentingnya pengetahuan gizi untuk remaja.  Kekurangan nutrisi pada remaja akan mengakibatkan anemia.  Bila anemia ini berlangsung terus menerus sampai dewasa, ini berbahaya karena akan mengakibatkan kekurangan energi kronik.  Saat mereka hamil akan berakibat buruk pada bayinya.

Mira juga memberikan edukasi tentang periode emas 1000 hari pertama kehidupan dan apa saja yang harus dipersiapkan oleh para remaja.  Persiapan itu diantaranya adalah menerapkan pola makan yang sehat, berlatih olah raga secara teratur mencukupi kebutuhan tidur dengan baik.  dan mempertahankan berat badan yang sehat.

Selain itu mengingatkan juga kepada mereka untuk menjauhi narkoba dan seks bebas, mencegah anemia pada remaja putri dengan minum tablet tambah darah.  Terakhir Mira memberikan motivasi kepada para remaja untuk terus termotivasi untuk berprestasi.  Betul-betul edukasi yang penting untuk para remaja sehingga mereka bisa lebih mempersiapkan diri menjadi orang tua yang baik.


Melengkapi materi talkshow yang menarik dan penuh manfaat ini, hadir pemateri terakhir yaitu Dr.dr. Muhammad Alamsyah, Sp.O.G, Subsp. K.Fm, KIC, MKes.  Materi yang disampaikan dokter ahli kandungan yang praktek di RSHS Bandung ini tak kalah pentingnya.  Para siswa SMAN 1 diedukasi juga tentang penyakit-penyakit kelamin.

Talkshow berlangsung semakin seru tak kala dibagikan berbagai hadiah e money dan Tshirt menarik.  Peserta berebut bertanya atau menjawab pertanyaan.  Tak terasa waktu berlalu cepat karena asyiknya, acara pun usai. Aula SMAN 1 Bandung pun kembali sepi.

Semoga saja acara edukasi pada remaja ini bisa menyebar merata ke berbagai sekolah, sehingga anak-anak remaja kita menjadi lebih aware terhadap kesehatan diri dan masa depan mereka.  Sebagai ibu dari lima putra-putri saya bersyukur ada acara seperti ini di sekolah-sekolah.  Saya yakin semua orang tua pasti merasakan hal yang sama :D

Semoga tulisan Remaja Mengerti Gizi, Pentingkah? ini bermanfaat ya teman-teman :D

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^