blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

24 Okt 2014

Menjadi Anak-Anak Kembali

Cimahi, 24 Oktober 2014

Bismillah,

 Ada satu pesan yang saya ingat pada acara parenting yang diadakan di Sekolah Interaktif Gemilang Mutafanin sekolah  anakku yang keempat Mushab yaitu selalu mengingat masa-masa ketika kita menjadi anak-anak.  Karena kita sudah berpengalaman menjadi anak-anak sementara anak-anak kita belum pernah menjadi dewasa.

Parenting yang diisi oleh penulis cerita anak, pendongeng sekaligus owner penerbit yg menerbitkan buku-bukunya (Rumah Pensil Publish) ini, Kak Eka Wardana diadakan pada hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014. Acara parenting kali ini mengangkat tema tentang Parenting in Gadget Era.

Terus terang bagiku hal yang cukup sulit untuk mengingat kembali masa kanak-kanakku.  Rentang usia yang begitu panjang (lebih dari 40 tahunan) juga terlebih aku tipe orang yang paling cepat lupa pada masa-masa yang telah lalu.  Khusus mengenai hal ini aku pernah bertanya pada seorang psikolog di sebuah acara parenting yang ku ikuti.  Jawabannya tipe-tipe orang berbeda-beda ada yang seperti kertas berminyak yang ketika sesuatu menempel pada kertas itu maka akan bertahan lama menempel di kertas itu dan ada pula yang sebaliknya. Diambil hikmahnya saja, hal-hal yang menyedihkan dan tidak mengenakan hati mudah hilang dalam ingatanku hahaha.... meureun.

Kembali ke acara parenting tadi Ka Eka mengingatkan agar kita selalu teringat apa yang kita sukai ketika kita masih anak-anak. Apa coba?  Bermain, bernyanyi, mendengarkan cerita apa lagi ya.... Ya anak-anak paling suka bermain bukan?  Jadi kesimpulannya adalah sering bermainlah dengan anak-anak kita.Itu akan mendekatkan diri kita dengan anak-anak.  Mendongenglah untuk anak-anak kita, itu akan sangat berkesan bagi anak-anak kita. Bernyanyilah bersama dan untuk anak-anak kita, itu akan menyenangkannya.



Pada kesempatan itu juga kami diajak untuk bernyanyi dan menari.  Bermain tebak-tebakkan, kak Eka memberi contoh cara mendongeng yang baik.  Tentang gadget, hasil penelitian di luar negeri menyebutkan bahwa 9 jam dalam sehari digunakan untuk menggunakan gadget.  3.5 jam hiburan, 2,5 jam berita, 2 jam medsos dan 1 jam untuk game.

Ada efek positif penggunaan gadget diantaranya meransang kecerdasan anak, mengenal teknologi, mengurangi stress menambah percaya diri dll.  Tetapi efek negatifnya pun banyak diantaranya menjadi orang tua pengganti, menurunkan kualitas komunikasi dan kebersamaan, tingginya tingkat kekerasan, korban iklan, lolita efect (anak2 yang berprilaku seperti dewasa) dll.

Hasil penelitian di luar negeri  menyebutkan bahwa dalam seminggu hanya 3,5 menit yang digunakan untuk  ngobrol berkualitas antara orang tua dan anak.  Hmm sungguh tragis bukan?  Hiks.. hiks..Sementara itu The ways to managing gadget nya adalah dengan cara mencoba untuk mengerti dan memahami game dan tontonan yang dimainkan dan ditonton anak kita, awasi, buat aturan, pantau semaksimal mungkin, komunikasi dsb.

Oya seperti biasa aku selalu berusaha untuk mendapatkan oleh-oleh untuk anak-anakku.  Mereka selalu senang dengan hal ini.  Kalau mereka ikut  pasti suka mendorong-dorong aku agar aku bertanya atau menjawab pertanyaan agar mendapat doorprice. Kemudian si kecil akan pamer sama-sama temannya. (Naah suka pamer adalah salah satu sifat anak-anak,,, kalau kita suka pamer berarti..... isi sendiri saja ya hihi..)  Tak seberapa sih tapi membuat anak senang mengapa tidak?xixixi...sayang anak... sayang anak. *modus



Sudah saja sekian karena waktuku sudah habis, ga sempat edit, ga sempat baca lagi seadanya sajah langsung tayang... #emak rempong.xixixi...

6 komentar :

  1. Balasan
    1. Iya Mak... senang dapat pencerahan terutama :D

      Hapus
  2. hebat ya anaknya bisa dorong bunda mau bertanya...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe... iya.. terutama si bungsu, tadinya mau sambil ngajarin n ngasih contoh keberanian untuk berbicara tapinya jadi kebiasaan xixixi

      Hapus
  3. kalau saya, sengaja tidak memberi gadget buat anak-anak, supaya interaksi antara kami dan anak anak-anak lebih intens. Kami juga enggak punya gadget mewah-mewah, cukup hp jadul dan pc sebagai alat komunikasi dan sarana belajar saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siip Mak....
      tos juga mak,,, tapi kalau hp saya perlu yg bisa WA nya soalnya bisa ketinggalan kereta api Mak. Kadang rapat atau diskusi saja via WA maklum emak-emak yg kadang keluar rumah tuh susah juga :D

      Hapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^