blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

1 Sep 2023

Menjadi Sebaik-baiknya Manusia ala Dokter Mohammad Afifi Romadhoni

Gerakan Pesantren Sehat



Gerakan Pesantren Sehat  Dokter Mohammad Afifi Romadhoni  Selalu merasa terharu dengan perjuangan orang-orang yang telah selesai dengan dirinya sendiri.  Kemudian hidupnya ia baktikan untuk sesama.  Berjuang dengan sepenuh hati untuk membantu banyak orang.  Kalau menurut sebuah hadist,  sosok seperti ini disebut sebagai 'sebaik-baiknya manusia'.

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya untuk manusia" (HR. Ahmad)

Menjadi Sebaik-baiknya Manusia

Hadist yang selalu terekam kuat di dalam ingatan, mengingatkan untuk selalu menjadi pribadi yang memiliki kepedulian tinggi pada lingkungan sekitar.  Menjauhkan diri dari sifat yang egois yang hanya sibuk dengan urusan diri sendiri.

Hadist yang kemudian berusaha untuk saya jadikan prinsip hidup , karena menjadi sosok yang bermanfaatlah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam hidupnya dalam rangka menjadi tauladan manusia di dalam  mengaplikasikan pedoman hidup manusia.  Seperti inilah seharusnya kita  di dalam menjalani kehidupannya di dunia ini.

Itulah kemudian mengapa  saya selalu terharu dan angkat topi tinggi-tinggi dengan pihak-pihak yang selalu menjadi pionir di dalam mendorong individu lain untuk peduli pada lingkungan sekitarnya.  Mendengar tentang kisah kebermanfaatan bagi sesama ini selalu menjadi kisah inspiratif yang membuat saya berkaca untuk terus memperbaiki diri.  

Salah satu kisah kebermanfaatan yang sangat menginspirasi adalah sebuah program yang dicanangkan oleh Astra sejak tahun 2010.  Apa yang dilakukan oleh ASTRA yang selama ini rutin  tiap tahunnya mengadakan program Satu (Satu Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards adalah suatu hal yang harus banyak dijadikan contoh oleh kita sebagai pribadi terlebih terutama oleh perusahaan lainnya agar lebih luas lagi target dan pencapaiannya.

Jumlah peserta Satu Indonesia Awards dari tahun 2010 - 2022



Sebuah program yang merupakan langkah wujud nyata Grup Astra berupaya berperan aktif untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karsa, cipta serta karya terpadu dalam produk dan layanan karya anak bangsa.

Program Satu (Semangat Astra Terpadu Untuk)  Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi Astra untuk generasi muda baik itu generasi muda maupun kelompok yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan di lingkungan dan masyarakat sekitarnya di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.




Demikian juga program Kampung Berseri Astra yang merupakan sebuah program pengembangan masyarakat di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan kewirausahaan.  Berbeda dengan Program Satu Indonesia Awards,  Kampung berseri Astra ini  berbasis komunitas yang mengintegrasikan inisiatif 4 pilar program kontribusi sosial berkelanjutan Astra.

Sosok-Sosok Hebat Itu


Sebuah ajang lomba yang mendorong individu untuk melakukan kontribusi positif yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan yang ditemui dan harus dihadapi di sekitarnya.  Lalu kemudian 565 penerima SATU Indonesia Awards, 170 Kampung Berseri Astra dan 1060 Desa Sejahtera Astra terlahir dari program ini. 

Dan  kemudian ratusan kisah inspiratif pun terus mengalir dari program yang sangat inspiratif ini....

Sosok-sosok inspiratif yang telah selesai dengan dirinya sendiri hingga hidupnya kemudian dibaktikan untuk banyak memberikan kebermanfaatan pada sekitar.  Sosok-sosok yang hidupnya memberikan banyak perubahan menuju lebih baik untuk sekitarnya.

Ada sosok anak muda yang peduli dengan masalah persampahan di sekolahnya, ada sosok pembebas buta huruf, ada  pegiat jajanan sehat,  ada sosok ustadz yang menjadi pejuang pendidikan dengan menjadi pelopor pendirian SMP dan SMA di desanya.  

Sucipto pegiat Jajanan Sehat


Selain itu juga Ada Idham  Aulia M Basir mahasiswa yang menciptakan The Ganers sebuah kapal pembersih sampah di perairan dangkal.  Misalnya untuk membersihkan teluk di Jakarta.  Ada sosok Made Marizka yang menularkan semangat wirausahanya sehingga bisa menggerakan 60 pengangguran di desanya menjadi mitra bisnisnya.  

Ada Irwan Bajang yang menularkan virus menulis dengan mendirikan wahana pendidikan tulis menulis Indenpendent,  Tak ketinggalan sosok Maharani yang keprihatinannya menyaksikan Nusa Tenggara Barat yang begitu kering membuatnya bekerja keras mengajak masyarakat di sana menanam pohon Gaharu di halaman rumah.  Ada juga sosok Trisno yang mampu menyulap desanya yang miskin menjadi desa wisata yang memberikan penghasilan kepada masyarakat yang tinggal di desa tersebut.

Masih puluhan bahkan ratusan sosok-sosok lain yang memiliki semangat besar dan memberi kontribusi kebaikan untuk masyarakat sekitarnya.  Sosok yang keberadaannya menjadi pionir yang membawa perubahan untuk orang-orang yang membutuhkan menuju kehidupan yang lebih baik.  Sosok-sosok yang akhirnya terjaring di program Satu Indonesia Awards ini.

Masya Alloh, tentu sepak terjangnya akan menjadi sebuah amal jariah yang akan memberikan pahala yang berlimpah di kehidupannya kelak.  Tidak hanya di akhirat di dunia pun tentu keberkahan hidup akan terus mengalir menghampirinya.  Ya keberkahan yang bermakna bertambahnya kebaikan untuk dirinya bahkan untuk orang di sekitarnya.

Mohammad Afifi Romadhoni penggagas Gerakan Pesantren Sehat (Credit: Antaranews)
 

Gerakan Pesantren Sehat, Dokter Mohammad Afifi Romadoni


Dari sekian sosok-sosok hebat itu, ada sosok yang menarik perhatian saya lebih daripada yang lainnya.  Bukan karena yang lain tidak lebih penting tapi karena sepak terjang sosok ini memang sesuai dengan yang selama ini menjadi 'permasalahan' yang selama ini saya perhatikan.

Sosok inilah kemudian yang menyentuh permasalahan tentang kesehatan di pesantren yang menjadi fokus perhatian saya selama ini.  Sebuah permasalahan yang cukup banyak mengalaminya tetapi jarang orang yang berusaha memikirkan bagaimana solusinya.  

Banyak orang tua yang menitipkan anaknya di pesantren harus rela menerima kenyataan di pesantren anak-anaknya tertular penyakit kulit seperti misalnya panu, skabies dan lainnya.  Padahal pesantren sekarang sudah jauh lebih bersih dan nyaman.

Pesantren zaman now, cukup nyaman dan bersih tapi tetap sekamar berisi banyak santri :D


Adalah Mohammad Afifi Romadhoni seorang dokter yang menggagas sebuah gerakan kepedulian terhadap keberadaan pesantren.  Fokus Afif  ini adalah pada perilaku hidup bersih dan sehat para santri di lingkungan pesantren terutama pesantren yang masih tradisional.

Pemahaman bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman, ternyata belum sepenuhnya diterapkan di lingkungan pesantren.  Meski harus saya akui bahwa kondisi pesantren sekarang dengan dulu sudah banyak perubahan yang signifikan dibanding waktu zaman saya pernah mondok di acara pesantren kilat dulu.  Melihat kondisi pesantren tempat anak-anak saya mondok sudah jauh lebih nyaman dan  sudah cukup terjaga baik kebersihannya. 

Pesantren modern lebih nyaman (dok pribadi)


Namun kehidupan pesantren yang dalam satu kamar terdiri dari banyak santri membuat kebersamaan di antara mereka begitu erat.  Hingga barang-barang pribadi yang seharusnya tidak dipakai bersama pun bisa dipakai bersama-sama.

Handuk, sabun, sikat gigi, baju dan barang pribadi lainnya yang harusnya dipakai terpisah banyak yang dipakai beramai-ramai.  Hal inilah yang kerap menimbulkan penyakit kulit di kalangan santri.  Jadi walaupun kebersihan sudah mulai lebih baik tapi pemahaman tentang ini masih belum banyak diterapkan oleh santri di pesantren.

Jadi sebetulnya permasalahan tentang kesehatan di pesantren ini tidak melulu di pesantren tradisional, saya berharap sekali program yang digagas dokter dari Jambi  yang biasa dipanggil Afif ini bisa diadopsi oleh semua pesantren di Indonesia.

Berkaca dari Pengalaman


Pengalaman Afif yang mesantren selama 8 tahun dimana ia jalani tanpa mondok selama 6 tahun saat di sekolah dasar dan  mondok selama dua tahun  saat duduk di Madrasah Tsanawiah  (tidak lanjut karena beberapa alasan) membuat Afif memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pesantren ini.  

Selain pengalaman mesantren, saat menjadi dokter muda di kawasan Muaro Jambi pada 2016, Afif juga menemukan 10 santri di pesantren terkena penyakit cacar.  Semua itu yang akhirnya membuat dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi ini bersama teman-temannya mendirikan Gerakan Pesantren Sehat pada bulan Mei tahun 2017. 

Gerakan Pesantren Sehat (GPS) ini merupakan sebuah komunitas nonprofit yang berupaya untuk memberikan kegiatan penyuluhan kesehatan para santri di Jambi.  Para santri ini menjadi target utama karena mereka sangat rentan terhadap masalah kesehatan fisik dan mental karena mereka jauh dari orang tua dan hidup berkelompok.

Program Kegiatan GPS



Program Utama Gerakan Pesantren Sehat


Gerakan Pesantren Sehat atau GPS ini memiliki 11 program yang memberikan pelayanan yang komprehensif kepada para santri.  Program utama GPS ini adalah Sharing Class.  Di program ini Afif bersama teman-temannya berbagi informasi seputar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kesehatan reproduksi dan kesehatan mental.  Pesantren yang masih tradisional menjadi target utama program ini.

Program utama lainnya adalah program Doktren atau Dokter Pesantren sebuah kegiatan mirip dokter cilik di sekolah dasar yang melatih santri untuk menjadi agen kesehatan.  Ada juga program Cerita Santri, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai kesehatan mental, perundungan dan pelecehan.

Selain program di atas, GPS juga mengadakan berbagai program lainnya seperti Book4Santri untuk menyumbangkan buku bekas, program Kasih Sayang agar santri rain mencuci mukena, sarung dan sajadah serta program Patok yaitu kampanye anti asap rokok.

Ternyata tidak hanya terbatas hanya pada pesantren saja, beberapa kegiatan GPS juga merambah hingga ke panti wreda yaitu melalui program A Day with Lansia.  Hal ini disebabkan panti wreda memiliki persoalan kesehatan yang mirip dengan permasalahan di pesantren. GPS juga turut menyalurkan bantuan sembako kepaa keluarga-keluarga di Jambi yang terdampak Covid-19.

Pembiayaan dari program-program yang ada itu berasal dari donasi, pengumpulan dana dari garage sale atau pemeriksaan kesehatan,  dan kantong pribadi anggota GPS yang terdiri dari beragam latar belakang pekerjaan seperti guru, dokter dan lainnya.

Afif yang juga merupakan Pemuda Pelopor Terbaik1 Provinsi Jambi 2019 dan salah satu delegasi Indonesia untuk program Kapal Pemuda ASEAN-Jepang (The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program, 45 th of SSYEAP tahun 2018 ini memiliki mimpi besar agar program GPS ini bisa diadopsi di seluruh penjuru Nusantara supaya kualitas kesehatan semua santri meningkat.

"Lingkungan pesantren itu kan beda dengan di rumah karena kita tinggal berkelompok.  Segala sesuatu di kelompok itu bisa banget tersebar.  Pengendalian dan kesadaran santri untuk lebih paham dan serius tentang kesehatan personal harus diperhatikan"  Ujar Afif



Selalu Meluruskan Niat


Menjadi salah satu penerima apresiasi bidang kesehatan di Satu Indonesia Awards 2019 dari Astra, bukanlah targetnya.  Bahkan awalnya sama sekali tidak berniat untuk ikut mendaftar.  Inisiatif mendaftarkan program ini justru berasal dari dua rekannya sesama pengurus GPS.

Namun Afif sangat bersyukur bisa mengikuti SATU Indonesia Awards karena Afif bisa mengenal finalis lain yang tidak kalah inspiratif dan memberikan dorongan pada dirinya untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dengan segenap tenaganya.

Afif pun berpesan untuk selalu memperbaiki niat, terus berkarya secara tulus tanpa pamrih. Penghargaan bukanlah tujuan tapi jika sudah melakukan sesuatu dan ada dampaknya bagi masyarakat kemudian ada yang mengapresiasi itu adalah rencana Tuhan.

Masya Allah, sungguh inspiratif sekali sosok Afif ini ya teman-teman, berkarya dengan tulus ikhlas, selalu meluruskan niat.  Dengan keikhlasan insya Allah apa yang kita lakukan menjadi amal jariah yang menjadi bekal untuk kehidupan kita di keabadian.  

Afif pun  membuktikan setiap amal kebaikan selalu mendapatkan balasan dari Allah SWT walau Afif sama sekali tidak mengharapkan apresiasi dari manusia.  Semoga kisah Afif dengan perjuangannya ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dengan ketulusan.


16 komentar :

  1. Kadang aku insekyur kalau baca kisah orang hebat begini, aku merasa belum bisa bikin apa-apa dan bermanfaat buat sekitar, padahal rasanya pengen banget bisa bergerak berkarya lagi, karena suatu saat kita akan diminta pertanggung jawaban di akhirat tentang urusan dunia kita, termasuk ilmu yg kita miliki dan amal yang kita lakukan

    BalasHapus
  2. Hebat ya Afif ini, kisahnya sungguh menginspirasi. Semoga semakin banyak manusia2 hebat lainnya yang lahir berkat sharing beliau

    BalasHapus
  3. Terimakasih sdh berbagi kisah hidup Afif yg sangat inspiratif ini.. Menjadi sebaik-baiknya manusia, juga hal yg sangat ingin bisa kulakukan ..

    BalasHapus
  4. Dokter muda yang sangat menginspirasi sekali, sangat peduli tentang kesehatan para santri di pondok. Semoga kehidupan santri di pondok semakin sehat dan banyak yang mengikuti jejak dokter Afif.

    BalasHapus
  5. Saya pernah menyimak bahasan tentang kebersihan di pesantren. Agak merinding ketika beberapa orang malah menganggap enteng kesehatan kulit. Karena saya punya alergi yang imbasnya ke kulit kali, ya. Jadi, dijaga banget deh jangan sampai sering kambuh. Alhamdulillah ada dokter yang menginspirasi seperti ini. Jadi semakin nyaman lingkungan di pesantren.

    BalasHapus
  6. MashaAllah kisah Afif ini benar2 inspiratif ya mbak....saya suka dengan anak muda dengan jabatan bagus tapi selalu low profil dan bisa bermanfaat bagi sekitarnya...semoga apa yang dilakukan Afif bisa menginspiasi para generasi muda.

    BalasHapus
  7. Keren ya gerakan GPSnya dr Afif ini. Bukan aja meningkatkan kualitas hidup santrinya tapi juga membuat imej dunia pesantren jadi jauh lebih baik. Adikku dulu pernah mondok di sekolah berbasis pesantren dan kalau balik ga jauh-jauh dar masalah kulit atau kutuan hihihi

    BalasHapus
  8. Masya Allah bagus banget ada Gerakan Pesantren Sehat ini ada yang concern di pesantren untuk memerhatikan kesehatan anak anak kita. Barakallahu fiik

    BalasHapus
  9. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain, dan dokter satu ini menerapkan dalam kehidupan Masya Allah keren banget deh suka insekyur kalau ada berita-berita seperti ini

    BalasHapus
  10. Beneran sosok yang inspratif ni teh, mengenalkan dunia pesantren yang makin kesini makin modern juga. Duh, jadi inget tahun ini aku udah merasakan 2x mesantren dan tidur di ranjang yang tingkat gituuu, seruuu dan pengalamnnya woooww.
    Semoga suksess terus ya Afif dengan GPSnya.

    BalasHapus
  11. Edukasi yang baik untuk anak-anak santri oleh Dokter Mohammad Afifi Romadhoni. Semoga bisa semakin baik, untuk kehidupan santri dan semua bisa mencari ilmu dengan penuh keberkahan karena hidup sehat.

    BalasHapus
  12. Masyaallah tabarakallah. Setiap baca postingan Teh Ida jadi pengingat diri dan rasanya banyak evaluasi. Beliau luar biasa banget ya, Teh. Jadi inspirasi untuk kita semua. Bagus banget pondoknya. Makasih udah banyak share hal-hal yang membawa kepada kebaikan dan perbaikan diri.

    BalasHapus
  13. Insiratif banget yaa. Semoga semakin banyak sosok-sosok inspiratif seperti ini agar semakin banyak sosok yang bisa dijadikan tauladan

    BalasHapus
  14. Masya Allah, kerennya pak dokter yang satu ini. Keren pesantren sehatnya ini. Ini nih salah satu yang kadang bikin banyak orang tua agak enggan masukin anaknya pesantren. Lingkungan pesantren yang gak sehat. Tapi kalo semua pesantren bisa sehat gini mah, jadi gak akan takut deh ya para orang tua. Semoga bisa menjadi inspirasi buat para pengelola pesantren lain.

    BalasHapus
  15. Wah keren banget yaa pak dokter satu ini, bisa jadi inspirasi untuk pengelola pesantren nih

    BalasHapus
  16. Meluruskan niat, kata ini kena banget ke hati

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^