blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

25 Agu 2016

Perjuangan Memberi ASI Itu Harus Ibarat Seperti "Sampai Titik Darah Terakhir"


*PekanASIDunia

"Alhamdulillah Mi, sekarang bisa keluar ASI nya " Ucap adikku gembira
"Hah..kok bisa..?"  Saya terperangah bercampur gembira tentu saja, mengingat dua anak pertama adikku ini tidak bisa diberi ASI karena konon katanya ASI nya tidak keluar.
"Iya, tiga hari pertama enggak keluar, tapi saya nekat tidak memberi apa-apa kepada si dede, alhamdulillahnya lagi ternyata di rumah sakit ini mendukung banget dan mendorong terus, ngasih semangat, tidak buru-buru ngasih susu formula kayak dulu...."Adikku panjang lebar menjelaskan.

Alhamdulillah tentu saja saya senang, tidak menyangka ternyata dengan semangat membaja dan keinginan besar untuk bisa memberi ASI, akhirnya untuk putra ketiganya adikku berhasil memberikan ASI bahkan akhirnya bisa ekslusif selama 6 bulan.  Padahal sebelumnya untuk dua anak pertamanya, adikku itu susah sekali memberikan ASInya karena yang keluar sedikit serta puting susu yang tidak terlalu muncul membuat bayi kesulitan untuk menyusui.

Adikku harus 'tega' tidak memberikan apa-apa kepada bayinya selama tiga hari, selain berusaha mencoba memberikan ASI nya pada bayi barunya.  Bukan tanpa alasan sih, karena menurut ilmu kedokteran, bayi masih kuat tidak diberi apa-apa selama maksimal tiga hari.  


Beruntungnya lagi rumah sakit yang kali ini dipilih oleh adikku itu begitu  mendukung dengan memberi semangat "Ayo Bu..Ibu bisa...".  Tidak terburu-buru memberi susu formula yang diberikan para sponsor yang memang aktif nyosor ke tempat-tempat persalinan baik itu rumah sakit, rumah bersalin bahkan bidan-bidan.


Pengalaman sih, dari kelima anak yang saya lahirkan dengan normal, baik itu di bidan maupun di rumah sakit, ketika pulang selalu dibekali dengan susu formula dari sponsor.  Bahkan anak kedua sempat mau dipaksa diberi susu formula langsung oleh bidan.  Melahirkan anak kedua ini memang pengalamannya agak kurang menyenangkan karena dilahirkan di tempat bukan biasanya.  Selain bidannya yang ternyata galak, juga aktif memberikan susu formula pada bayi baru lahir.  Saya malah jadi berpikir dapat berapa ya kira-kira dari sponsor susu formula hingga berlaku dzalim seperti itu?

Kalau ingat itu saya jadi sebel dengan bidan seperti itu dan saya tidak pernah mau kembali ke bidan itu lagi.  Dan mungkin itu awal dari ketidaklancaran susu asi anak kedua ini.  Sebagai emak yang bertekad menyusukan semua anaknya dengan ASI ekslusif ternyata bukan perkara yang gampang juga untuk merealisasikan hal itu.

Dari lima anak alhamdulillah semuanya mendapatkan haknya, namun sayang anak kedua ini agak bermasalah.  Bulan pertama dan kedua alhamdulillah lancar bahkan saya sempat menyusui dua bayi, yaitu anak adik saya, karena anak pertama adik saya yang saya ceritakan di atas, ASI nya tidak lancar keluar.  Namun di bulan kedua anak saya mulai rewel dan nangis terus menerus.  

Ternyata saya stress, bahkan mengalami baby blues, selain kecapean juga.  Saya memang melahirkan di bidan dekat rumah ibu saya, ketika pulang ke rumah yang diisi hanya seorang adik ipar laki-laki, saya stress melihat segunung sampah yang tidak dibuang oleh adik ipar itu selama satu bulan.  Rumah kotor, berdebu dan berjamur karena memang hanya diisi oleh adik ipar yang masih bujangan dan cuek luar biasa.  Akhirnya saya stess, dalam beberapa hari ASI saya macet, keluar hanya sedikit sekali.

Itulah pengalaman yang tidak menyenangkan yang membuat ASI saya sedikit bahkan makin habis, akhirnya daripada anak menjerit-jerit kelaparan saya pasrah memberikan anak saya susu formula menjelang bulan ketiga.  Sebuah pengalaman yang memberikan pelajaran bahwa seperti halnya ibu hamil, ibu menyusui pun tidak boleh stress dan harus mempunyai perasaan yang berbahagia.

Alhamdulillah keempat anak lainnya saya bisa memberikan ASI ekslusif selama enam bulan, dan memberikan ASI selama dua tahun penuh. Memang lain ya ternyata hasilnya juga, baik dari kesehatan maupun kecerdasannya.  Allah SWT memang pasti memberikan yang terbaik, ketika bayi lahir diiringi dengan kesediaan makanannya yang memang terbaik.  Sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta, tentulah Dia tahu yang terbaik untuk makhluk ciptaanNya, termasuk tentang ASI ini.

ASI terlebih ASI pertama mengandung kolostrum yang sangat baik untuk bayi kita yang baru lahir.  Menurut para pakar sih, ASI pertama ini kaya akan protein tetapi rendah lemaknya.  Kolostrum ini  sangat baik untuk tumbuh kembang anak-anak kita. Selain tentu saja pas banget dengan pencernaan bayi karena memang dibuat disesuaikan dengan kebutuhannya oleh Sang Pencipta.  ASI itu memang aman untuk pencernaannya karena mengandung protein dan vitamin A yang berlimpah.  Tetapi rendah karbohidrat, lemak dan kandungan potasium.

Dari pengalaman lima kali melahirkan, saya melihat ASI itu memang sangat bagus untuk anak-anak kita. Rugi banget deh kalau ga sampai bisa memberikan ASI.  Tidak satu merk susu formula pun yang komposisinya bisa menyamai nutrisi yang terkandung di dalam ASI.  

Memang tidak bisa dipungkiri ada sih keanomalian untuk perempuan-perempuan tertentu hingga tidak bisa memberikan ASI nya, tetapi itu jarang terjadi. Perjuangan memberikan ASI harus seperti istilahnya sampai titik darah penghabisan.  Ternyata menurut pengalaman adikku setelah dia belajar dari kegagalan dua anak sebelumnya dengan kemauan yang tinggi, do'a dan usaha maksimal, akhirnya bisa juga memberikan makanan yang terbaik untuk bayinya.

Kesimpulan dari pengalaman saya sih ASI itu luar biasa, banyak kelebihan dibanding susu formula.  Selain murah eh malah gratis ya ..hihi.., praktis, merupakan makanan yang terbaik untuk bayi dengan kandungan gizinya yang memang pas sesuai dengan kebutuhannya juga tentu saja ASI itu higienis.  

Bagaimana tidak murah? Karena ternyata kalau dibandingkan dengan harga susu formula itu sangat jauh ya, susu pengganti ASI kan lumayan mahal, apalagi ini makanan utama, jadi harus terus menerus dan dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak per harinya.

Praktis..? Tentu saja, pengalaman memberikan susu formula lewat dot, ternyata lumayan ribet ya... Dot nya harus disteril dulu setiap mau dipakai, belum nyiapin susunya, airnya juga harus disiapkan jangan sampai kepanasan atau terlalu dingin. Tengah malam kalau bayi nangis repot juga lho, kalau ASI kan tinggal lep langsung diam.  Nah kalau pakai susu formula, ribet dong harus nyiapin dulu, anak pun keburu nangis, gak sabar.

Higienis, tentu saja, asal kita rajin membersihkan payudara kita, ASI yang diberikan pada bayi kita terjaga kebersihannya. Lebih aman dan kita tidak ragu lagi untuk memberikannya pada bayi kita.

Sedikit tips untuk menghindari permasalahan ketika masa menyusui tiba seperti: ASI tidak keluar, infeksi payudara pada ibu menyusui, puting tidak keluar hingga bayi kesulitan menghisap ASI, ASI yang keluar hanya sedikit maka selama masa kehamilan sang calon ibu harus melakukan persiapan yaitu diantaranya :
  • Menjaga kebersihan puting susu sebagai jalur keluarnya ASI
  • Memperkuat puting susu agar nanti saat lahir bayi mudah menyusui 
  • Merangsang kelenjar-kelenjar air susu yang ada di dalam payudara sehingga ASI bisa keluar dengan lancar dan banyak
  • Mempersiapkan mental kita untuk siap menyusui
  • Mendeteksi kelainan pada payudara secara dini dan bila ada masalah mengobatinya sejak dini.
  • Makan, makanan yang bergizi tinggi.
Di Pekan ASI Dunia ini pesan saya untuk para ibu muda dan calon ibu muda jangan sampai kita menyia-nyiakan ASI anugrah dari Allah SWT ini. Keberadaannya harus disyukuri dengan memberikannya secara ekslusif selama enam bulan kepada anak kita.  Karena ternyata tidak semua ibu bisa memberikan bayinya ASI lho... Maka bersyukurlah :)


#PekanAsiDunia


14 komentar :

  1. saya sdkit tau ttg perjuangan ASI nih bun, hehe.
    soalnya temen saya itu kmrin gk bs ngeluarin asi utk anaknya, kasihan. dsruh byk makan daun katu bun sama emaknya.. manjur jg rupanya bun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah akhirnya... memang harus segala macam cara dicoba ya, gagal yg ini coba yg lain. Intinya jangan sampai putus asa :)

      Hapus
  2. memang bener seorang ibu memperjuangkan ASI nya begitu hebat ya,
    Aku termasuk yang berlimpah ASI teh waktu ituh, alhamdulillah banget...
    Yang penting mindset kita, bisa..bisa..banyak banyak asinya hehhe
    Dan kudu sabaar..

    BalasHapus
  3. Subhanallah ya mak, bagaimana Allah menjadikan makanan untuk bayi baru lahir itu ya dari ibunya sendiri

    BalasHapus
  4. Saya kayak adiknya teh Ida. Tiga hari baru keluar asi nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow ...perjuangan itu ruaaarrrbiasah :) Alhamdulillah akhirnya berhasil ya :D

      Hapus
  5. Paling sebel ketemu bidan galak :(
    Alhamdulillah ASInya ancar ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya... cuman sekali ga pernah mau datang lagi, mungkin dia kecapean karena sehari banyak yg melahirkan di sana.
      Alahamdulillah bersyukur banget ya kalau ASI berlimpah :D

      Hapus
  6. ASI memang yang terbaik untuk bayi yah Mba Ida :)

    BalasHapus
  7. Sama bgt ama saya...asi baru keluar 3 hari pdhal anak saya lahir prematur trus segala cara dilakukan biar berhasil asi eksklusif u anak kembar saya.

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah ya Mba, dengan keyakinan akhirnya sukses. Selamat untuk adiknya Mba Ida,

    eh aniwei kalau saya nemu bidan gitu juga sebel banget mba. Males deh. Apalagi sekarang jelas2 sudah ada larangannya.. semoga2 bidannya sudah taubat.

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^