blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

27 Agu 2018

Keindahan Nuansa Pedesaan di Bali dan Industri Pertanian di Baliknya

idatahmidah.com   Saat traveling ke Labuan Bajo beberapa waktu yang lalu, sempat transit dan menginap dua malam di Bali.  Jalan-jalan yang menyenangkan walaupun hanya sekejap, tidak sempat mengeksplor banyak tempat di Bali.  Ada hal yang membuatku sedikit penasaran, ternyata keindahan nuansa pedesaan di Bali tidak hanya bisa dinikmati d Ubud Bali saja.  Di daerah Tabanan yang kami lewati saat jalan-jalan ke Tanah Lot, pemandangan sawah hijau berundak itu terlihat di sepanjang perjalanan, walau tidak seindah di Ubud tetapi pemandangan itu membuat saya ingin tau lebih banyak tentang industri pertanian di Bali.

Industri Pertanian
Sawah di sepanjang jalan di daerah Tabanan


Yang saya ingat tentang keindahan pedesaan di Bali dan industri pertanian nya adalah tentang sistem perairan sawahnya yang bernama Subak.  Sistem perairan ini terkenal sampai manca negara.   Di tahun 2012 ternyata UNESCO telah menetapkan subak sebagai warisan budaya dunia dalam dua kategori yaitu warisan budaya benda dengan Pura Subak. sawah dan sistem irigasinya sedangkan kategori kedua adalah warisan budaya tak benda dengan nilai-nilai sosial dan semangat gotong royong terdapat di dalam Subak.

Terdapat beberapa daerah industri pertanian di Bali yang terkenal dengan keindahan nuansa pedesaannya yaitu antara lain adalah Teras Sawah Tegalalang (Ubud), Jatiwulih Warisan Budaya Dunia (Tabanan), Ubud Kajeng Rice Fields Walk, Bali Pulina (Gianyar), Satria Agrowisata (Tampaksiring) dan lain sebagainya.  Daerah tersebut menjadi tempat tujuan wisata para turis untuk menikmati keindahan pedesaan di Bali.  Bila teman-teman ingin menikmati keindahan pedesaan Bali tempat yang disebutkan tadi adalah tempat yang tempat.

Industri Pertanian
sumber:anythingbali.com

Berbicara tentang keindahan nuansa pedesaan di Bali yang dikaitkan dengan industri pertanian di baliknya ternyata tak seindah pemandangan alam pedesaan yang bisa kita nikmati di Bali.  Di balik indahnya hamparan sawah yang hijau mengundak ternyata kini industri pertanian di Bali mengalami krisis yang memprihatnkan.

Keprihatinan masalah industri pertanian di Bali bermula dari alih fungsi lahan pertanian dan perkebunan di Bali yang sangat masif karena rata-rata pertahun mencapai 1500 hektar.  Jumlah itu meliputi penyusutan untuk lahan pertanian khusus pangan sebesar 1000 hektar pertahun dan untuk lahan perkebunan sebesar 500 hektar pertahun.  Alih fungsi lahan yang banyak terjadi di Bali saat ini ada di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Banyaknya pengalihfungsian lahan pertanian dan perkebunan ini tidak terlepas dari paradigma berfikir kalangan generasi muda di Bali yang saat ini banyak menganggap sektor industri pertanian identik dengan kotor, kumuh dan kemiskinan, sektor industri pertanian menjadi sebuah pekerjaan yang tidak menarik lagi  dibandingkan dengan industri parawisata di Bali yang memang sangat bermasa depan cerah.

Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan terlebih secara stasistik tenaga kerja di bidang pertanian menunjukan trend aging agriculture kondisi dimana tenaga kerja bidang pertanian berusia lanjut.  Konon sampai saat ini tenaga kerja bidang pertanian pun didominasi tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah yang mencapai 81 persen dari seluruh tenaga kerja di bidang pertanian,

Sebenarnya pemerintah Provinsi Bali sudah berupaya melakukan berbagai usaha secara nyata untuk melestarikan budaya pertanian dan industri pertanian di Bali.  Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain adalah Program Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri), Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu), subsidi bibit unggul, memberikan subsidi pupuk, membuat asuransi untuk para petani dan peternak dan lain sebagainya.  Sayangnya semua upaya ini sama sekali tidak mampu mengubah paradigma generasi muda Bali untuk tertarik kepada dunia pertanian.

Sungguh kondisi seperti ini sangat disayangkan, padahal di Bali sektor industri pertanian juga sebenarnya memegang peran cukup penting dalam bidang pariwisata.  Keindahan Nuansa Pedesaan di Bali serta budaya bertani Bali menjadi objek yang menarik bagi para wisatawan.

Bila kondisi yang memprihatinkan ini dibiarkan terus berlarut, bukan tidak mungkin kelak kita tidak bisa menikmati keindahan nuansa pedesaan di Bali lagi.  Masyarakat Bali  akan semakin sulit untuk mencapai swasembada pangan.  Harapan untuk memajukan industri pertanian di Bali pun bisa hanya menjadi sebuah angan-angan belaka.  Padahal profesi petani memegang peran penting dalam penyediaan sumber pangan.

Semoga pemerintah dapat segera memecahkan permasalahan tentang industri pertanian di Bali ini dengan berbagai upaya dan regulasi yang bisa ditegakkan.  Sehingga kita tetap akan bisa menikmati keindahan nuansa pedesaan di Bali yang memang luar biasa indah.  Semoga saja ya :)

25 komentar :

  1. Dari dulu jatuh cinta sama pemandangan Ubud. Semoga kedepannya pemerintah dan masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia bisa memajukan industri pertanian di Bali, amin

    BalasHapus
  2. Di Bali walaupun tempat wisata tapi sawah-sawah tetap tertata rapi ya, tidak tergerus oleh pembangunan seprti di daerah saya

    BalasHapus
  3. Prihatin ya kalau ada generasi muda yg menganggap sektor industri pertanian itu identik dengan kotor, kumuh dan kemiskinan. Tugas pemerintah bersama masyarakt nya untuk bisa memajukan industri pertanian menjadi sesuatu yang membanggakan

    BalasHapus
  4. Bener ya Mbak kalau ada yang bilang Bali ini pulau dewata. Kayaknya mau ke mana aja selama di Bali, kita selalu bisa ngelihat alam yang indah. Moga aja banyak anak muda di sana yang sadar untuk tetap menjaga kelestarian alam, termasuk urusan pertanian dan perkebunannya.

    BalasHapus
  5. Bali emang selalu ngangenin. Gak bosan untuk didatangi lagi dan lagi... Pemandangannya luar biasa.

    BalasHapus
  6. wah sawah teraseringnya indah sekali pasti betah duduk2 di sana

    BalasHapus
  7. Bali emang alamnya luar biasa, msh ada gunung aktif di sana, tak heran pertanian subur, selain itu mereka punya sistem pertanian dan pengairan tradisional yg mendukung industri pertanian di sana berkembang

    BalasHapus
  8. Padahal salah satu ciri khas Indonesia, khususnya Bali ya industri pertanian nya ini ya.. Sayang kalau hal ini sampai bermasalah

    BalasHapus
  9. Yaah kok aku sedih ya bacanya. Tapi makin ke sini memang pekerjaan bertani superti gak diminati lagi ya. Semua orang sibuk mengejar karir di kota atau minimal di perkantoran.

    BalasHapus
  10. Kebetulan aku ngebahas agrowisata untuk penelitianku. dengan nama Indonesia yang terkenal dengan negara agraris rasanya memang harus mengembangkan agrowisata seperti ini. Keuntungan alam dan budaya sangat mendukung perkembangan indutri ini kedepannya

    BalasHapus
  11. Miris juga ya Teh ternyata industri pertanian di Bali tak seindah hamparan sawahnya yang sering kita lihat di TV, semoga saja masyarakat Bali dan pemerintah serius menangani masalah ini, agar industri pertanian di Bali kembali bagus.

    BalasHapus
  12. Cantik banget Teh, semoga terkelola dengan baik. Pengen deh ke Bali lagi

    BalasHapus
  13. Waktu ke Tanah Lot emang liat sawahnya indah apalagi ubud ya btw sedih banget bacanya semoga Bali nggak di eksploitasi kapitalis secara berlebihan ya

    BalasHapus
  14. Asri asri sawah disana ya mba :) insya Allah saya mau ke Bali lagi, tapi nyari daerah pantai aja mba. Ada saran ngga kemana pantai yg child friendly? Makasi mba.

    BalasHapus
  15. Teh Ida seru banget ya jalan2nya. Ditunggu cerita jalan2 berikutnya ya, Teh😘

    BalasHapus
  16. Setuju sekali. Sedikit orang yang melirik ke pertanian yaa, terutama di kota kota besar. Semoga ini jadi perhatian terutama bagi pemerintah Indonesia.

    BalasHapus
  17. miris ya kalau kaya gini, agrikultur itu sangat penting, kalau anak mudanya tidak paham akan pentingnya lama lama akan habis

    BalasHapus
  18. Seger mata lihat yang hijau-hijau gini tuh, semoga kesampaian aku jalan-jalan ke Ubud dan desa-desa Bali lainnya kayak teh Ida :)

    BalasHapus
  19. Kalau di Bandung kota sudah agak jarang yang nemuin pemandangan kayak gini, tapi kalau di Garut masih banyak hihihi jadi pengen foto2 disana deh, hihi.

    BalasHapus
  20. Waktu ke Tabanan kantor disana memang viewnya mantap dan baru tahu istilah subak itu teh :) jadi kangen pengen ke Bali lagi

    BalasHapus
  21. Semua wilayah sedang krisis PD dengan pertanian. Orang tua juga yang di desa (petani), lebih menyarankan untuk mencari peruntungan di luar bertani.
    Kembali lagi ke mind set

    BalasHapus
  22. Sayang sekali ya kalau sektor industri ditinggalkan oleh generasi muda.kudu diubah paradigmanya nih. Lagipula mau ekonomi, pariwisata, ataupun pembangunan di sektor lain tetep aja kudu imbang sama ketahanan pangan lokal ya...

    BalasHapus
  23. Bali adalah tempat yang selalu di rindukan. Alamnya yang asri seakan selalu memanggil kembali berwisata. Semoga warga disana makin gencar melestarikan alamnya agar tetap lestari sepanjang masa seperti yang terlihat pada gambar sawah di postingan ini.

    Aku pribadi sih lebih senang wisata.alam kayak gini ketimbang wisata pantai

    BalasHapus
  24. Baca tulisan Mbak Ida, aku jadi kangen Ubud, Bali. 10 hari tinggal di sana rasanya belum puas rasanya. Aku paling suka tu menghabiskan waktu di campuhan dan tegalalang. Suasana hijau bikin segar hati dan pikiran

    BalasHapus
  25. masyaAllah ga pernah bosan deh liat pemandangan di Bali, saya kalau ke Bali selalu ucap syukur banget akan keindahan alam ciptaan Allah SWT ini

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^