blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

25 Mei 2021

Meminimalisir Sampah Makanan di Rumah Kita


Meminimalisir Sampah Makanan di Rumah Kita  Alhamdulillah, sejak menyukai dunia tanaman, saya  mulai lebih peduli tentang lingkungan hidup dan kelestarian alam.  Menginisiasi acara webinar tentang Zero Waste Home di sebuah komunitas, IG live edisi terbaru mengundang teman yang peduli tentang lingkungan, adalah sebagian upaya yang saya lakukan untuk ikut sedikit berkontribusi di dalam menjaga kelestarian alam ini.  Berharap sekali  ada yang teredukasi dengan semua kegiatan itu.



Hal yang membuat miris dan perlu diketahui masyarakat umum adalah kenyataan bahwa Indonesia  selain penghasil sampah plastik kedua terbesar di dunia setelah Tiongkok, ternyata Indonesia juga merupakan penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi. 

Katanya sih menurut Kepala Perwakilan Badan Pangan PBB (FAO), sampah makanan di Indonesia mencapai 13 juta ton setiap tahun.  Terbanyak konon berasal dari retail, katering dan restoran  hal ini disebabkan oleh penyediaan makanan yang berlebihan.   

Menurut Foodsustainability.eiu.com  menumpuknya sampah makanan ini juga disebabkan akibat pola konsumsi masyarakat yang buruk sehingga tiap tahun sampah makanan meningkat.  Setiap orang di Indonesia berkontribusi menciptakan sampah makanan hingga 300 kg per tahunnya.  

Jika dikelola dengan baik, 13 juta ton sampah makanan ini bisa setara dengan makanan yang bisa dinikmati lebih dari 28 juta jiwa, dan itu hampir sama dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurut data BPS pula, sampah makanan yang terbuang itu setara dengan 27 triliun rupiah.  Jika dikelola dengan baik dengan memaksimalkan sampah dari restoran kita bisa menghemat sebesar 27 triliun rupiah.  Hal ini mengingat sampai saat ini Indonesia masih mengimpor sampah organik dari luar negeri untuk peternakan.

Miris ya, pola makan masyarakat Indonesia itu ternyata buruk, terlebih kalau melihat penduduk negeri ini mayoritas muslim.  Masih banyak yang mengaku muslim tapi tidak menjalankan ajaran agamanya.  Padahal jelas di dalam Al Qur'an itu ada petunjuk juga tentang makanan ini.  Seperti di dalam Al Qur'an surat Al A'raf ayat 3  yang bunyinya:

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan.  Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan".  

Kemudian di dalam QS Al Isra ayat 27 Allah SWT mengingatkan juga tentang prilaku boros atau mubazir. 

 "Sesungguhnya pemboros adalah saudara dari setan yang ingkar kepada Tuhannya".  

Banyak yang harus dibenahi dari perilaku masyarakat Indonesia perihal makanan ini.  Mudah-mudahan dengan edukasi yang terus menerus dilakukan sedikit demi sedikit bisa mengubah kebiasaan buruk ini.  Tentu saja semua ini harus dimulai dari hal yang kecil, dari diri sendiri dan mulai saat ini.   

Salah satu solusinya adalah kita harus menjadikan masalah sampah makanan ini bisa diselesaikan di rumah tangga masing-masing.  Mulai dari meminimalisir jangan sampai terjadi sisa makanan yang menumpuk di tiap rumah sampai bagaimana setiap rumah tangga bisa mengolah sampah makanannya masing-masing menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Kebiasaan yang mulai harus diubah adalah mulai dari piring kita sendiri.  Mulai dari proses membeli makanan tersebut sampai makanan terhidang di piring kita.  Membiasakan diri mengambil makanan yang akan kita santap disesuaikan dengan kemampuan kita menghabiskan makanan tersebut. Tentu hal kecil ini bisa meminimalisir terciptanya sampah makanan.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan di dalam proses menghadirkan makanan di rumah kita:

1.  Saat Berbelanja

Buatlah perencanaan belanja, dengan membuat perencanaan belanja, kita bisa terhindar dari belanja yang berlebihan.  Belanja secukupnya sesuai yang kita butuhkan yang sudah tercatat dalam rencana belanja.  

Sebelum membuat perencanaan belanja terlebih dahulu tentu kita membuat perencanaan menu makanan yang akan kita masak.  Setelah itu baru mengecek persediaan bahan makanan yang kita miliki.  Setelah mengetahui bahan apa saja yang tersedia dan bahan apa yang dibutuhkan barulah kita membuat perencanaan berbelanja.  

Dengan membuat perencanaan berbelanja ini membuat lebih efisien dan efektif, juga merupakan salah satu cara di dalam upaya menghemat keuangan rumah tangga.

2.  Proses Memasak

Masak secukupnya jangan berlebihan, bila diperkirakan berlebih kita bisa membagikannya kepada tetangga terdekat atau kepada yang membutuhkan.  Di dalam proses memasak juga agar bisa bebas sampah makanan kita bisa memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari proses memasak ini untuk sesuatu yang bermanfaat.


Misalnya:

  • Kulit sisa kupasan bawang merah, kulit buah-buahan, sisa potongan sayuran  bisa kita manfaatkan untuk membuat Eco Enzyme.  Eco Enzyme ini bermanfaat untuk menyiram tanaman, mencuci piring dan peralatan dapur yang berminyak, disinfektan organik dan banyak lagi manfaat lainya. Membuat Eco Enzyme ini mudah tinggal menambahkan sampah makanan dengan air dan larutan gula merah, tutup biarkan sampai menjadi Eco Enzyme.
  • Sampah sisa makanan yang terbuang bisa kita simpan dicampur dengan sampah organik lainnya.  Dengan menambah biomol cair dan sedikit tanah, nanti sampah makanan dan sampah organik lainnya ini bisa menjadi kompos yang bermanfaat untuk tanaman kita.  Selain itu bisa menambah pendapatan kita dengan menjual kompos tersebut.  


  • Kulit telur sisa memasak juga bisa dimanfaatkan untuk menambah zat kalsium pada tanaman.  Jemur cangkang telur kemudian kita blender dan ditabur di atas tanah pepohonan kita. Atau untuk hasil lebih maksimal bisa kita jadikan pupuk kalsium cair.  Cukup dengan menambahkan kulilt telur yang telah diblender dengan air dan cuka beras atau air lemon tutup rapat dengan  simpan selama beberapa hari.
  • Air sisa beras, sisa mencuci daging (sapi dan kambing) bisa digunakan untuk menyiram tanaman.

Masih banyak lagi yang bisa kita lakukan agar sisa makanan tidak menjadi sampah, misalnya dengan mengolah makanan yang sudah tidak bisa kita makan menjadi makanan lain yang bisa kita konsumsi.  Misalnya saja menjadikan sisa nasi menjadi cemilan atau kita simpan di freezer, suatu saat nanti bisa kita jadikan makanan lain seperti bubur nasi.    

Makanan lain misalnya pisang yang terlalu matang kita jadikan bolu, sisa roti kita jadikan roti kering, buah-buahan terlalu matang kita jadikan smoothy dan masih banyak makanan lainnya yang dengan sedikit kreativitas kita  bisa menjadi lebih bermanfaat dari pada menjadi sampah makanan.  

3. Ambil, Makan, Habiskan

Jangan biasakan menuruti hawa nafsu karena lapar mata, makan secukupnya saja, sebisanya kita menghabiskan makanan yang kita ambil.  Biasanya di tempat kondangan sering terjadi lapar mata, makanan yang berlimpah membuat kita ingin mengambil apa yang kita inginkan tanpa mempertimbangkan kemampuan perut kita.

Setelah kita mengupayakan semua langkah di atas dengan baik insya Allah sampah makanan dari rumah kita akan lebih sedikit bahkan mungkin bisa bebas sampah makanan.  Bayangkan bila masing-masing rumah tangga bisa menerapkan ini semua,  masalah sampah makanan yang menjadi permasalahan negara kita bisa dengan mudah diatasi.

Nah teman-teman  cukup sekian dulu tulisan Cerita Ida tentang Meminimalisir Sampah Makanan di Rumah Kita ini.  Semoga memberikan kebermanfaatan untuk kita semua.  



Sumber:

 https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/articles/livemorekind/2020-fakta-sampah-makanan-setara-dengan-27-triliun-rupiah.html

https://www.kompas.com/food/read/2020/10/23/103917375/3-cara-cegah-sampah-pangan-dan-limbah-makanan-dimulai-dari-piring-sendiri?page=all


11 komentar :

  1. Yg sudah kami praktekkan baru beberapa nih, a.l merendam kulit bawang utk POC juga meremukkan kulit telur utk pupuk tanaman. Tertarik juga dg eco enzym, mudah2an bisa mempraktekannya juga. Terima kasih sharingnya mba..

    BalasHapus
  2. Mamaku biasanya kulit telur diremas-remas.. beberapa bekas diapers juga bisa jadi campuran media tanam

    BalasHapus
  3. Sekarang emang perlu meminimalisir sampah makanan apalagi jika ingin menyelamatkan bumi dari berbagai bencana, krna dampak sampah ini luar biasa

    BalasHapus
  4. Aku belum mencoba membuat eco enzym nih mba. Banyak manfaatnya ternyata ya.
    Hobi bertanam membuat lingkungan hijau dan sampah makanan jug bermanfaat. Makasih sharing-nya mba Ida, ntar nyoba praktek buat enzim juga.

    BalasHapus
  5. sedih, ternyata banyak banget sampah makanan yg terbuang. mubazir banget ya kalo gitu. huhu.. makanya bener bgt utk ambil makan secukupnya aja biar gak terbuang2.

    btw, kalo aku biasanya cuma manfaatin nasi sisa, lalu dijemur dan digoreng deh buat camilan.. hehe.. ternyata masih banyak ya makanan sisa yg bisa dimanfaatkan. next, aku coba juga ah..
    makasih sharingnya mba..

    BalasHapus
  6. Setuju nih tentang atur dr piring sendiri. Kalau kita gitu paling gak nanti keluarga dulu mengikuti, baru lain2.

    Ttg pilah sampah dan pemanfaatan sebagai eco enzym menarik jg untuk dicontoh nih

    BalasHapus
  7. aku udah nyobain bikin pupuk dari sisa bahan makanan, tapi ternyata nggak mudah mbak. harus bener-bener konsisten T>T

    BalasHapus
  8. aku berusaha meminimalisir dengan tidak belanja berlebihan mbaa.. ya secukupnya aja. itu aja kadang2 masih ada sisa2 gituu.. apalagi di rumah ini aku juga cuma berempat jadi masak ga banyak

    BalasHapus
  9. Ambil, makan, dan habiskan. ini penting buat ditanamkan juga ke anak-anak ya. Biar tidak ada makanan yang terbuang. Ngomong-ngomong, tetangga sini ada yang bercocok tanam di halaman kosong depan. Nah, dia suka tuh kalau ada sampah makanan dari makanan sisa, diminta, dan memang dibuat kompos sama dia sebagai pupuk untuk tanaman

    BalasHapus
  10. Aku paling gemes mba kalau lihat orang makan, ambil banyaaakk habis itu masih bersisa cukup penuh di piringnya, huuww... Semoga kita semua tidak menjadi orang yang demikian ya.

    Begitu juga dengan pengolahan sampah organik nih, bisa kita mulai dari rumah kita sendiri dengan mengikuti cara yang mudah aja.

    BalasHapus
  11. Aku di rumah udah dari lama kebiasaan memilah sampah rumah tangga. Ada beberapa seksi, sampah basah bekas dapur, sampah kering daur ulang, dan sampah yang ada kimianya. Jadi udah terorganisir dan memudahkan tukang sampah. 😘

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^