blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

8 Feb 2022

Me Against Me: Berusaha yang Terbaik

Berusaha yang Terbaik

Me Against Me:  Berusaha yang Terbaik  Sedang ramai video viral  ceramah Ustadzah Oki Setiana Dewi, beragam status cacian, cibiran dan sindiran ramai terbaca di timeline fesbuk.  Sedih bacanya, menjelekan sosok luar biasa sekelas Oki membuatku mengurut dada.  Tapi saya yakin berlian akan selalu tetap bercahaya walaupun dikotori lumpur sekalipun.


"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim" QS. Al Hujurot 11

Tulisan Me Against Me: Berusaha yang terbaik ini bukan tentang Oki Setiana Dewi sebenarnya.  Tulisan ini merupakan tulisan kolaborasi dengan Komunitas Bandung Hijab Blogger. Namun karena sedikit nyambung dengan pribadi Oki jadi saya sambung-sambungkan.....:D

Sosok Muslimah Luar Biasa

Saya bukan fans Oki, karena saya tidak punya idola manusia selain Nabi Muhammad SAW.  Mengidolakan manusia pasti kecewa karena manusia tidak sempurna dan tempat khilaf dan lupa. Tapi serius saya kagum dengan sosok Oki Setiana Dewi..Masya Allah ....

Muslimah yang cantik, cerdas, kaya dan yang penting sholihah serta hapal Al Qur'an30 juz dengan mendapat ijazah dari Syeh dari Mesir. Oki pun penulis beberapa buku yaitu Melukis Pelangi, Cahaya di Atas Cahaya, Sejuta Pelangi, Hijab Im in Love, Dekapan Kematian, Sebentang Kearifan dari Barat dan Hidup Damai di Negeri Multikultural (kalau ini menjadi salah satu penulisnya).

Bisa dibayangkan dengan segudang prestasi dan karya betapa waktu Oki sangat bermanfaat. Saat jadi mahasiswi UI jadi mahasiswi terbaik OKK UI dan FIB.  Gelar Doktornya saja diraih di dua universitas. Oki pendiriYayasan untuk penghafal Qur'an Maskanul Huffadz yang berpusat di Bintaro.  Sudah mendirikan beberapa pondok pesantren penghafal Qur'an salah satunya di Turki.

Para penghujat harusnya malu tuh, hanya dengan satu kesalahan langsung menghujatnyasedemikian rupa. Harusnya ngaca sudah selevel dengan Oki kah amalannya, karyanya, kesuksesannya?  Padahal Oki sudah minta maaf, padahal yang didengar hanya sepotong percakapan dalam ceramahnya, padahal Oki dalam keseharian Oki akhlaknya baik dan bukan pendukung KDRT....Pahal ceramah itu sudah tiga tahun lalu......luar biasa memang netizen Indonesia...



Melihat sosok Oki, jadi berkaca dengan diri, malu pastinya.  Memang sih katanya kalau membandingkan  jangan dengan orang lain , bandingkan diri kita dengan diri kita di masa telah berlalu. Apakah ada kemajuan dalam kebaikan? Stagnan? Atau malah mundur ke belakang semakin tidak menjadi baik.

Motivasi untuk Berusaha yang Terbaik

Tapi sesekali melihat sosok luar biasa itu penting agar menjadi inspirasi untuk kita. Melihat sosok Oki sepertinya kejauhan sih...hahaha..... Setidaknya jadi mengingatkan dengan azam diri yang ingin terus memperbaiki diri dan ternyata masih jauh dari harapan. Namun setidaknya juga jadi lebih termotivasi untuk berusaha yang terbaik di setiap aktivitas kita. 

Ada banyak hal yang harus dibenahi dalam hidup ini, terutama dalam pengelolaan waktu dan berusaha yang terbaik di setiap aktivitas.  Karena waktu adalah modal hidup kita.  Karena pemanfaatan waktu tiap orang itu akan mempengaruhi menjadi apa seseorang di masa yang akan datang.  Memanfaatkan setiap detik dalam hidup menjadi wajib adanya.

Orang-orang yang sukses mungkin telah menginvestasikan waktunya lebih banyak untuk belajar menambah ilmu, bekerja keras, membaca, dan tentu saja berdo'a. Mereka semua telah berusaha yang terbaik.  Namun perlu kita pahami bersama kesuksesan memang tidak semata di dunia, kesuksesan harus juga untuk kesuksesan di akhirat. 

Berusaha yang Terbaik

Karena seperti lirik sebuah nasyid  dunia sementara, akhirat selama-lamanya  yang harus lebih diperhatikan dan diprioritaskan tentu saja kehidupan kita di keabadian.  Karena saat kita mengejar akhirat maka dunia pun akan ikut teraih, tapi kalau hanya mengejar dunia maka akhirat tidak akan didapat. Jangan mengejar bayang-bayang tapi kejarlah mentari niscaya bayangannya pun kita dapatkan...

Ada beberapa hal yang harus saya perbaiki dalam hidup saat ini untuk berusaha yang terbaik di setiap waktu yang diberikan, beberapa hal itu adalah:

  • Selalu meluruskan niat, semua hanya karena Allah SWT
  • Menginvestasikan waktu untuk banyak mempelajari Al Qur'an dan menghafalkannya
  • Memperbanyak dan meningkatkan kuantitas dari amalan yaumian atau ibadah sehari-hari
  • Mengelola waktu lebih efektif
  • Banyak belajar hal yang disukai
  • Banyak mengevaluasi diri
  • Memperbaiki hubungan dengan Allah SWT (Semakin dicintai dan mencintai Allah)
  • Memperbaiki hubungan dengan sesama manusia
  • Berusaha meningkatkan kebermanfaatan diri untuk sekitar 
  • Target hidup harus selalu futuristik yaitu masuk surga firdaus (Aamiin Allohumma Aamiin)

Nah itu beberapa hal yang ingin saya perbaiki dalam hidup ini, target besar tentu saja karena menyangkut kehidupan selamanya. Tentu perlu perjuangan, kerja keras dan banyak berdo'a untuk bisa melakukan berbagai perbaikan diri ini.


Sesungguhnya musuh utama yang ada itu adalah diri sendiri, saat kita sudah mampu menaklukan diri sendiri insya Allah akan lebih mudah untuk menggapai impian atau cita-cita kita.  Semoga saja kita diberi kemudahan untuk menggapai cita-cita kita.

Semoga tulisan ringan Cerita Ida yang berjudul Me Against Me: Berusaha yang Terbaik ini bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya.

11 komentar :

  1. kadang emang lebih sulit menakhlukan diri sendiri yaaa, semoga kita semua diberi kemudahan dan kelancaran dalam semua hal hihi

    BalasHapus
  2. Benar mbak, musuh utama itu sebenernya diri kita sendiri ya. Maka kita harus pandai dalam menaklukkan diri kita sendiri sebelum ke orang lain. Agar bisa mawas diri. Sesungguhnya saat kita menunjuk satu telunjuk pada orang lain, maka yang empat jari lainnya menunjuk diri sendiri.

    Saya juga termasuk yang sedih baca komen dan status temen temen, padahal sesama muslim, seharusnya sebelum menuding cross check dulu

    BalasHapus
  3. Iyah Mbak, sedih ya kalau lihat orang baik dihujat padahal bisa jadi mereka tidak melihat secara full video yang tersebar, tidak melihat bagaimana latar pendidikan orang tersebut sehingga disebutlah tidak pantas menjadi Ustadzah lah dsbnya, miris :(

    Me against Me, benar-benar jadi cambuk untuk diri sendiri agar bisa menaklukkan diri sendiri, untuk meraih apa yang dicita-citakan demi kehidupan yang lebih baik.

    BalasHapus
  4. kadang memang kita perlu melawan diri sendiri.. apalagi kalau ada masalah mental ya, engga selamanya yang kita pikirkan itu sehat dan benar2 sesuai dengan kebutuhan diri

    BalasHapus
  5. Mbak Ida, aku tuh awalnya enggak tahu OSD ini kenapa. Oh ternyata ceramah yang sudah lama sengaja diviralkan kembali, entah oleh siapa. Saya sendiri tidak mau menghujat ataupun menyetujui tetapi lebih ke memahami apa yang sebaiknya kita lakukan jika mendapat perlakukan atau melihat KDRT.

    BalasHapus
  6. Masyaallah.. benar2 jadi pengingat diri mbaa.. aku pun sempet nyimak kasusnya OSD yg lagi viral ini.. dan memang banyak bgt yg gak setuju dengan penyampaiannya..

    BalasHapus
  7. Saya juga bukan fansnya Oki. Nggak kenal juga dia siapa, walaupun ada yang nyodorin data biografinya segambreng. Saat nonton potongan ceramahnya saya milih no komen. Buat saya sesempurna apapun manusia, ada saat dia terpeleset entah sengaja maupun tidak. Gitu aja sih

    BalasHapus
  8. Mba Ida terima kasih sebagai pengingat. Aku pribadi memilih mencoba menahan diri jika terkait Islami yang seperti ini karena banyak yang ubah jadi negatif dan digoreng tak karuan

    BalasHapus
  9. Aku sesungguhnya gak paham mengenai yang sedang viral, karena tulisan teteh beberapa hari terakhir, aku jadi penasaran dan mencari tahu.
    Kalau dari sisi agama, tentu pendapat Ustadzah berdasarkan kisah memang sangat baik untuk dijadikan pembelajaran.

    Namun di dunia nyata, biasanya membutuhkan proses yang panjang dan berliku.
    Mungkin ini yang membuat stigma masyarakat mengenai isi ceramah beliau yang terkesan meremehkan.

    Semoga Allah memberikan jalan keluar setiap masalah hambaNya dengan sebaik-baik jalan keluar.
    Tabarakallahu.

    BalasHapus
  10. Banyakj2 mengevaluasi diri adalah koentji, bisa jd kitanya emang yang suka aneh di mata org lain hehe
    Selain itu juga mengelola waktu supaya lebih efektif akan sanat mempengaruhi kehidupan kita ya teh

    BalasHapus
  11. Kalau jadi publik figur emang harus siap siap dengan segala konsekuensi karena netijen skrg ngeri2 kalau ngasih komen deh, kadang hanya melihat satu sisi yg diberitakan tanpa mencari tahu sisi lainnya

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^