blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

29 Apr 2022

Ibu Pahlawan Keluarga



Ibu Pahlawan Keluarga  Pandanganku menatap nanar pada lelaki mungil dihadapanku itu.  Bocah tampan yang selalu terlihat rapi dan bersih itu kini telah berubah menjadi bocah yang lusuh tak terurus.  Bocah malang..... semenjak ibunya meninggal ia banyak sekali berubah.

Ibu Pahlawan Keluarga

Sebut saja bocah malang itu Ujang, ia sering bertandang ke rumah untuk ikut membaca buku-buku cerita koleksi  kami.  Sayang kebiasaan itu ia tinggalkan saat ibunya meninggal dunia.  Selain penampilannya yang berubah, Ujang yang kini hanya diasuh sang ayah tumbuh menjadi anak 'nakal' yang sulit diatur.  

Bahkan beberapa lama kemudian terdengar kabar kalau Ujang yang malang malah berhenti sekolah.  Padahal dulu sebelum ibunya meninggal, Ujang adalah anak yang sangat bersemangat berangkat sekolah dengan seragam putih merahnya yang selalu rapi dan bersih.

Kisah hidup Ujang yang berubah drastis sepeninggal ibunya semakin menguatkan paradigma tentang peran ibu sebagai pusat kehidupan rumah tangga. Betapa seorang ibu berperan penting dalam pembentukan ketahanan sebuah keluarga.

Ibu sebagai guru pertama dan utama anak-anaknya, di tangannya lah masa depan sebuah peradaban tercipta.  Peran seorang ibu dalam sebuah keluarga tak mungkin tergantikan.  Itulah yang mendorong saya menulis buku tentang peran ibu yang berjudul Ibu Smart Anak Hebat.

Cerita Ida menulis tentang Ibu Pahlawan Keluarga bukan tanpa sebab, mengingat sekarang kita berada di bulan Ramadan.  Kehadiran seorang ibu di setiap momen adalah penting adanya termasuk di bulan Ramadan ini.  Ketahanan keluarga akan sangat terpengaruh dengan keberadaan dan kondisi seorang ibu.

Berpuasalah Niscaya Akan Sehat

Teman-teman tentu sering mendengar atau menemukan hadist  "Berpuasalah niscaya kalian akan sehat" yang diriwayatkan oleh At Thabrani.   Meski secara periwayatan hadist ini katanya tergolong lemah, namun secara substansi hadist ini tidak bertentangan sama sekali dengan manfaat ibadah puasa yaitu untuk kesehatan fisik dan spiritual.

Berbagai hasil riset sudah membuktikan bahwa puasa itu baik bagi kesehatan, beragam manfaat puasa kesehatan sudah banyak terbukti kebenarannya.  Puasa bermanfaat bagi kesehatan karena puasa memberikan efek positif pada metabolisme tubuh.  

Dengan berpuasa diketahui dapat meningkatkan sensitifitas insulin, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan jantung, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan tekanan darah dan mengubah profil lipid hingga memelihara kesehatan mental. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola dan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh selama berpuasa.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan bahwa puasa dapat membantu menurunkan  lemak tubuh hingga 5 kg dan menurunkan berat badan sampai tujuh persen.  Ketika seseorang berpuasa maka akan terjadi perubahan sumber utama yang digunakan untuk pembentukan energi dari glukosa menjadi lemak.  

Penggunaan lemak yang diubah menjadi energi inilah yang menyebabkan turunnya berat badan. Berkurangnya berat badan juga diakibatkan oleh berkurangnya asupan cairan selama berpuasa.  Penurunan berat badan ini akhirnya dapat memengaruhi penurunan kadar kolesterol, gula darah dan tekanan darah.

Puasa Ramadan juga ternyata dapat mengurangi resiko terjadinya diabetes melalui penurunan resistensi insulin dan kadar insulin saat puasa.  Resistensi insulin ini merupakan penyebab utama terjadinya diabetes tipe 2, prediabetes dan diabetes gestasional. 

Selain itu puasa juga dapat menurunkan resiko gangguan kardiovaskular seperti penurunan kadar kolestor, LDL, trigliserida, tekanan darah, indeks masa tubuh, lingkar pinggang dan HDL. Puasa memberikan perlindungan jantung dengan menurunkan kerusakan.


Puasa bisa menjadikan seseorang menjadi pribadi yang lebih baik bila dilakukan dengan benar.  Demikian pula puasa dapat berefek baik pada tubuh bila puasa yang kita lakukan adalah puasa yang dilakukan sesuai dengan dicontohkan Rasulullah SAW.  Jadi ada aturan yang harus diikuti agar puasa kita memberikan dampak baik bagi kesehatan.  

Misalnya saja dari cara berbuka, sahur dan makanan yang disantap.  Rasulullah SAW yang mencontohkan cara berbuka dengan baik dan benar.  Seperti yang disebutkan di dalam beberapa hadist, salah satu diantaranya adalah:

"Dari Anas bin Malik RA berkata, "Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum salat, jika tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan kurm, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air." (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)

Rasulullah SAW yang sepanjang hidupnya selalu dibimbing Allah SWT tentu saja memiliki alasan khusus mengapa berbuka dengan kurma seperti yang disebutkan hadist di atas. 

Setelah berpuasa seharian penuh dan dengan berbagai aktivitas yang kita lakukan maka tubuh akan kehilangan cairan dan energi.   Saat itu zat yang paling dibutuhkan oleh tubuh adalah glukosa.  Zat ini dapat kita temukan di dalam kurma.  

Buah kurma ini ternyata memiliki kandungan energi yang luar biasa. Itulah hikmah mengapa Rasulullah SAW menganjurkan berbuka dengan kurma. Bila tidak ada kurma maka yang dianjurkan adalah berbuka dengan segelas air putih dan mengosumsi makanan yang mengandung glukosa.

Gula darah merupakan sumber energi utama dalam tubuh kita, kita akan mengalami lemas dan ngantuk saat kadar gula darah di bawah normal. Itulah sebabnya tubuh membutuhkan hidangan yang manis saat berbuka puasa.

Namun tentu saja tidak sekedar manis saja, kita harus memperhatikan kandungan gizi dan nutrisi. Sebagian besar hidangan manis berbuka puasa yang dijual bebas tidak memiliki nilai gizi yang cukup untuk menggantikan nutrisi dan vitamin yang telah hilang saat beraktivitas.



Ibu dan Ramadan

Peran seorang ibu yang menjadi pusat kehidupan rumah tangga sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya pelaksanaan puasa di dalam sebuah keluarga.  Bukan menafikan peran seorang ayah, tetapi memang begitulah adanya.

Seorang ibu, kalau pun harus bekerja di luar, ia bisa dan terbiasa mempersiapkan kebutuhan keluarganya sebelum berangkat bekerja. Sedangkan kaum pria tidak terbiasa melakukan itu.  Hal ini bukan masalah terbiasa dan kebiasaan tetapi memang cara kerja otak mereka yang berbeda.

Sebuah penelitian menunjukkan perempuan memiliki konsentrasi dan kontrol kognitif lebih tinggi daripada pria.  Hal ini terutama dalam hal perencanaan, pemantauan dan mematikan perilaku yang dapat menghambat pekerjaan.  Sementara kaum pria fokus langsung terpecah saat terjebak dalam situasi yang mengharuskan banyak pekerjaan berbeda dalam waktu bersamaan.

Kemampuan multitasking inilah yang membuat ibu memiliki banyak peran dalam keluarga.  Ia bisa berperan menjadi seorang manajer keuangan, psikolog, ustadzah, menjadi perawat, menjadi juru masak, menjadi supir, menjadi guru, menjadi baby sitter dan peran lainnya.

Kesuksesan Ramadan sebuah keluarga sangat tergantung pada keberadaan dan kondisi seorang ibu.  Pemahaman dan kepedulian seorang ibu tentang kesehatan sangat berpengaruh terhadap gaya hidup anak-anak dan seluruh anggota keluarganya.

Ibu yang paham dan taat kepada perintah Rasulullah SAW untuk berbuka dengan air putih dan kurma tentu tidak akan menyediakan makanan berbuka dengan gorengan misalnya.  Kenyataannya memang begitu banyak yang menjadikan gorengan sebagai makanan wajib berbuka puasa. Hal ini tidak lepas dari peran ibu yang menyediakan makanan pembuka di rumah.

Demikian juga dengan makanan keseharian di dalam rumah tak terlepas dari peran ibu sebagai koki dalam rumah tangga.  Ibu yang paham dan peduli pada kesehatan akan menyediakan makanan yang sehat yang mencukupi kebutuhan nutrisi dan vitamin keluarganya.


Saya pernah melakukan sebuah IG live di akun pribadi yang menghadirkan seorang doktor ahli gizi.  Beliau adalah Dr. Gaga Irawan Nugraha, MGizi, SpGk seorang doktor  ahli gizi kenamaan  yang berasal dari Bandung.

Beliau pernah melakukan riset di sebuah daerah dengan kondisi anak-anak stunting yang cukup besar.  Ternyata anak-anak itu mengalami stunting bukan karena kondisi ekonomi yang buruk tetapi karena pemahaman para ibunya yang kurang tentang gizi.

Jadi anak-anak itu terbiasa memiliki uang jajan yang besar bahkan sampai Rp50.000 per harinya.  Para ibu itu membiarkan anak-anaknya kenyang dengan banyak jajan di luar.  Akhirnya anak-anak itu jarang makan di rumah tetapi cukup mengosumsi jajanan yang tentu saja tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Ibu pahlawan keluarga memang benar adanya.  Sebagai pusat kehidupan rumah tangga ibu berperan penting dalam berbagai hal di dalam keluarganya.  Ibu yang disiplin akan menerapkan kedisiplinan itu di dalam rumah, ibu yang bahagia akan menularkan kebahagiaannya pada orang-orang sekitarnya.

Untuk menjadi ibu pahlawan keluarga diperlukan seorang ibu yang paham tentang tugas dan fungsi dirinya dalam keluarga.  Kemudian ia banyak memperluas wawasannya agar bisa memberikan yang terbaik untuk keluarganya.



Asuransi Garda Healthtech dari Astra

Ibu yang peduli pada keluarganya tidak hanya memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan keluarganya.  Ia juga akan memberikan perlindungan yang lengkap bagi kesehatan keluarganya termasuk dalam menyediakan asuransi kesehatan untuk keluarganya.

Sebagai manajer keuangan ia harus piawai mengatur dan mengelola keuangan keluarganya.  Menyisihkan sebagian dari pendapatan keluarga untuk dana darurat dan dana kesehatan untuk melindungi keluarga dengan membeli asuransi. 

Ya asuransi memang penting dan akan sangat bermanfaat pada waktunya.  Seperti kita menyediakan payung yang akan sangat bermanfaat saat hujan turun atau melindungi diri dari terik matahari.  Seorang ibu yang cerdas tentu saja tidak akan sembarang memilih asuransi kesehatan rawat jalan ini.

Ia akan betul-betul memperhatikan dan mempertimbangkan goodwill dari asuransi tersebut.  Salah satu asuransi yang bisa menjadi alternatif adalah Asuransi Garda Oto dengan program asuransi Garda Healthtech dari Asuransi Astra. 

Memilih asuransi ini karena banyak kelebihan yang dimilikinya.  Dengan asuransi ini kita bisa konsultasi dengan dokter tidak hanya secara offline saja tetapi bisa secara online baik itu dokter umum atau pun dokter spesialis.  

Obat-obatan yang kita beli walaupun di luar rumah sakit yang kita pilih untuk berobat ternyata juga biayanya di-cover.  Tentu ini akan sangat menguntungkan sekali, mengingat beberapa pengalaman berobat mengharuskan membeli obat-obatan di luar rumah sakit tempat kita berobat.

Asuransi Garda Helthtech ini memiliki tiga paket perlindungan yang bisa kita pilih sesuai dengan kemampuan kita.  Dimulai dari Rp500.000,- per tahun yaitu paket Fit, wuih setahun lho ini, itu artinya kita hanya menyisihkan  kurang dari Rp50.000 per bulan nya, murah banget ya?.

Dengan biaya semurah itu kita bisa mendapatkan total perlindungan hingga Rp3.200.000,- yang mencakup konsultasi online dengan dokter umum sebanyak 14 kali. biaya obat-obatan dari konsultasi online maksimal Rp80.000,-

Untuk konsultasi tatap muka dan rujukan kita memiliki jatah sampai 7 kali dengan maksimal biaya Rp100.000,- .  Biaya obat-obatan dari konsultasi tatap muka ini maksimal Rp150.000,-.  Selain paket Fit ini ada juga paket Classy dan paket Ultimma.  Maksimal biaya asuransi Garda Healthtech ini hanya Rp1,2 juta per tahunnya.  

Asyiknya lagi proses pembelian Asuransi Rawat Jalan Cashless dari Garda Healthtech ini sangat mudah karena bisa kita lakukan secara online melalui website nya yaitu di www.gardaoto.com.  Terdapat beberapa proses metode pembayaran yang memudahkan pelanggannya juga nih yaitu bisa melalui AstraPay, Kartu Kredit, Transfer bank dan ATM Bersama.

Semoga informasi tentang asuransi yang bisa jadi pilihan para ibu ini bermanfaat ya, karena memang membeli asuransi itu harus betul-betul teliti. Hal ini harus kita lakuka agar kita tidak mengalami kerugian dan penyesalan karena salah membeli asuransi.  

Nah teman-teman tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Ibu Pahlawan Keluarga ini cukup sekian dulu, semoga bermanfaat ya. Terutama bagi para ibu mudah-mudahan bisa memberi semangat untuk terus lebih baik, dan untuk para ayah memberikan yang terbaik untuk istri dan keluarganya.  


Referensi:

  • https://www.halodoc.com/artikel/pentingnya-berbuka-dengan-yang-manis-saat-puasa
  • https://www.alodokter.com/manfaat-puasa-bagi-kesehatan
  • https://glints.com/id/lowongan/perempuan-bisa-multitasking/https://www.gardaoto.com/garda-healthtech

12 komentar :

  1. Ibu memberikan peran super buat keluarga sehingga perlu dicontoh keluarga

    BalasHapus
  2. Peran ibu dalam keluarga memang menjadi garda terdepan untuk menjaga kesehatan keluarga dan kelola keuangan yang tetap stabil

    BalasHapus
  3. Makanya jaman dulu anak dikasih bekal makanan sama emaknya kalau ke sekolah. Enak bikinan emak sendiri, sehat dan keuangan juga terjaga.

    BalasHapus
  4. iya Teh Ida, saya sering banget nemuin anak2 komunitas yang punya uang jajan yang lumayan gede tapi dipake beli camilan ajaib yang miskin gizi
    Malah air putih manis dalam kantong plastik pun mereka beli
    Terlalu ya? Dibeliin telur dapat berapa tuh

    BalasHapus
  5. Peran seorang isteri, seorang ibu, memang tiada duanya. Makanan sebagai asupan penting yang diperhatikan ibu sebenarnya yg terbaik untuk keluarga

    BalasHapus
  6. Memang ya peran seorang ibu sebagai pahlawan keluarga sungguh nyata. Karenanya, jika ibu tiada kadang ada anak yang bernasib seperti Ujang tadi.
    Dan sebagai pahlawan keluarga jika ibu ingin melindungi keluarga dengan membeli asuransi mesti teliti, agar tidak mengalami kerugian dan penyesalan karena salah membeli asuransi.

    BalasHapus
  7. sepakat mbak, jangan sampai salah pilih asuransi. saya rasa semua asuransi pasti menawarkan kebaikan, tapi ya itu harus cermat menangkap keuntungan dan paling utama resikonya apa

    BalasHapus
  8. MashaAllah. Banyak sekali ya Mbak manfaat dari berpuasa. Setidaknya tubuh kita beristirahat dari bekerja berlebihan saat setiap hari makan 3 kali ditambah camilan-camilan yang bisa saja menambah tingginya kadar glukosa tubuh. Pengetahuan seperti ini wajib nih disampaikan kepada anak-anak. Puasa selama Ramadan bukan sekedar ibadah. Ada ribuan manfaat yang ada disana.

    BalasHapus
  9. Memang ya, peran ibu tuh sangat besar dalam sebuah keluarga. Ayah meninggal, walau berat seorang ibu punya segala cara untuk bertahan dan melanjutkan hidup. Anak dan rumah tetap terurus, ekonomi walau menurun masih bisa di topang. Kalau ibu meninggal, bisa jadi kasusnya kayak si Ujang itu

    BalasHapus
  10. Ibu emang pusat keluarga. Kalau ibu sedang nggak enak badan aja. Rasanya tu pada nggak enak semua.

    Sementara urusan puasa itu bisa membantu mengontrol kadar gula darah itu emang benar adanya.

    Bibiku yang punya penyakit diabetes biasanya memang sering puasa.

    BalasHapus
  11. Setuju Ibu itu jantung keluarga mesti bnget Juga punya asuransi kayak
    asuransi kesehatan rawat jalan dari asuransi Astra Garda Healthech

    BalasHapus
  12. peran seorang istri, dan ibu memang tiada duanya mampu menjadi istri dan ibu disaat bersamaan

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^