blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

24 Apr 2020

Menebar Kebaikan: Memuliakan Diri Sendiri


"Mi..,  kemarin Fulan cerita anaknya nangis  terus, ingin makan tapi engga ada yang bisa dimakan.."  Abi, suamiku berkata dengan mimik muka sedih.

"Ya Allah..kasihan sekali.." Jawabku,  agak kaget ternyata ada juga teman abi yang sampai seperti itu.

Pandemi virus Corona Covid-19 memang berdampak sangat besar terhadap perekonomian masyarakat di negara kita.  Akibat wabah ini banyak sekali yang berkurang penghasilannya bahkan ada yang sampai kehilangan mata pencahariannya.

Abi pernah bercerita bahwa ada penjual mainan anak yang biasa berjualan keliling, biasanya mendapatkan penghasilan dua sampai tiga juta per bulan kini tidak bisa berjualan lagi otomatis kini tidak memiliki penghasilan.



Miris, 2 Bocah di Sumsel Ditemukan Kelaparan Hingga Kurus Kering demikian IDN Times memberitakan.  Sedih melihat foto betapa kurus keringnya sang bocah, melihat fisiknya sepertinya kelaparannya sudah berlangsung cukup lama.

Di daerah yang dikenal dengan kekayaan tambang batu baranya itu masih ada yang kelaparan sampai separah itu.  Jadi mengingatkan sekali betapa kita sering abai terhadap lingkungan di sekitar kita.  Abai untuk membaca dan memperhatikan orang-orang yang dekat dengan kita.

Mungkin ini salah satu hikmah wabah ini, jadi terlihat siapa saja yang kekurangan selama ini.  Terlihat dari bermunculannya beberapa berita orang-orang yang kelaparan padahal kasus kelaparan ini mungkin sudah berlangsung lama, jauh sebelum wabah ini ada.

Hal ini terungkap di sebuah video yang sempat viral di sosial media tentang Bu Yuli yang hanya memperoleh penghasilan Rp20.000 - Rp25.000,00 per minggu.  Bu Yuli mengungkapkan sebelum wabah saja dia sudah kekurangan apalagi setelah terjadinya wabah.

Motivasi dari Allah SWT: Kebaikan Berbagi


Allah SWT sudah mengingatkan tentang berbuat kebaikan ini di banyak firman Nya atau pun dalam hadis Rasul Nya.  Bahwa kita diminta untuk bersegera dalam melakukan kebaikan.  Terdapat puluhan ayat di dalam Al Qur'an yang memberikan motivasi kebaikan berbagi.

Tak satu pun kebaikan hamba Nya melainkan akan dicatat dan berbalas dengan kebaikan yang berlipat.  Walaupun kebaikan berbagi itu sudah kita lupakan, atau hanya sekecil zarrah yang kita sepelekan.

Masih banyak motivasi kebaikan berbagi yang lain yang diberikan oleh Allah SWT agar kita semangat berlomba-lomba menebar kebaikan.  Asalkan ikhlas karena Allah bukan mengharap balasan dari makhluk maka kebaikan itu akan kembali kepada kita.

Selain pahala yang berlipat ganda, di dunia pun kita akan merasakan balasannya dari jalan yang tidak kita sangka-sangka.  Bagi jiwa yang fitrahnya hidup akan ada rasa bahagia saat kita memberi manfaat kepada orang lain.

"Jika kebaikanmu menyenangkanmu dan kejahatanmu menyusahkanmu maka kamu adalah seorang mukmin" (HR Ahmad)

Kurang apalagi motivasi dari Allah SWT kepada kita agar kita bisa bersegera menebar kebaikan, berbuat baik kepada sesama?  Sebetulnya kalau saja setiap muslim mengikuti ajakan Allah SWT untuk selalu menebar kebaikan, kisah seperti dua bocah yang kelaparan di atas tidak perlu terjadi.


Bersyukur Atas Nikmat dari Allah SWT dengan Menebar Kebaikan


Tak perlu risau tentang kebaikan apa yang bisa kita kerjakan, karena Allah SWT membekali kita dengan beragam nikmat yang ada dalam diri kita. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mensyukurinya dengan menggunakannya untuk menebar kebaikan kepada sesama.

Mulai dari kepala kita di sana ada otak yang bisa kita gunakan untuk berfikir bagaimana membantu orang lain, bagaimana agar bisa bermanfaat untuk sekitar dengan sumbangsih pemikiran kita.  Mulut kita dengan senyum manis dan penuh keikhlasan, atau dengan kata-kata positif yang memberi semangat atau mengajarkan ilmu dan kebaikan.



Tangan bisa kita gunakan untuk membantu orang lain, atau untuk bersedekah membantu orang yang lebih berkekurangan dari kita. Ada juga kaki yang bisa kita gunakan untuk melangkah ke tempat-tempat penuh kebaikan seperti masjid dan majelis ilmu. Tenaga kita pun bisa kita gunakan untuk turut membantu menebar kebaikan.

Ternyata ladang kebaikan itu seluas langit dan bumi, tinggal niat dan keinginan kita saja untuk menebar kebaikan. Dalam sehari semalam yang berjumlah 24 jam banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menebar kebaikan.

Tidak Harus Kaya untuk Menebar Kebaikan


Menebar kebaikan dengan materi pun tak perlu menunggu kita kaya, kita bisa melakukannya walaupun mungkin kita belum termasuk berkecukupan.  Meyakini janji Allah yang akan membalas dengan berlipat ganda merupakan sebuah motivasi yang membuat energi yang besar untuk berbagi, menebar kebaikan walau kita pun tidak berlebih.



Allah SWT Maha Adil telah memberi kesempatan kepada siapa saja untuk bersedekah. Hal ini terbukti terdapat bermacam-macam klasifikasi pemberian dalam Islam. Ada zakat, sedekah jariyah, wakaf, hadiah, fidyah, wasiat, mahar dan kafarat.

Meskipun kita tidak memiliki uang lebih, kita bisa turut menyumbang. Walau mungkin nominalnya  kecil, akan sangat berarti bagi yang membutuhkan.  Bisa juga kita membuat celengan khusus untuk donasi. Setelah terkumpul  baru kita titipkan donasi kita di lembaga khusus penitipan zakat, infak, sedekah, wakaf serta donasi kemanusiaan.

Sudah banyak lembaga tempat kita bisa menitipkan donasi Ziswaf  atau zakat, infaq, sedekah dan wakaf serta donasi kemanusiaan.

Program Cegah dan Tangkal Corona Dompet Dhuafa


Salah satu lembaga penerima zakat, infaq, sedekah, wakaf serta donasi kemanusiaan itu adalah Dompet Dhuafa.  ZISWAF dan donasi kemanusiaan kita akan disalurkan oleh Dompet Dhuafa dengan tepat.  Saat ini Dompet Dhuafa juga peduli pada masyarakat yang terdampak wabah dengan ikut menyalurkan donasi kemanusiaan Cegah dan Tangkal (Cekal) Corona.

foto: dompetdhuafa.org

Program Cegah dan Tangkal Corona ini mengumpulkan donasi dari masyarakat kemudian menebarkannya dengan membagi-bagikan sembako untuk masyarakat terdampak wabah.  Banyak program bagus yang ditawarkan Dompet Dhuafa. Semua ini bisa kita lihat di websitenya, yaitu dompetdhuafa.org.

Menebar Kebaikan dengan Amalan Cerdas


Kita juga harus memiliki amalan yang cerdas yang apabila kita lakukan akan memiliki pahala berlipat ganda.  Seperti sholat misalnya, akan memiliki pahala berlipat sampai 27 kali bila dilakukan berjamaah.

Padahal effort nya sama dengan sholat sendiri, bacaannya sama, jumlah rakaatnya sama tapi pahalanya berlipat ganda.  Demikian pula dengan ibadah sosial, ada pahala yang terus mengalir apabila kita lakukan meski kita sudah tiada.  Itulah yang dinamakan wakaf.

"Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda "Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia maka terputuslah semua amal perbuatannya kecuali tiga perkara: yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, anak yang sholeh yang mendo'akan kedua orangtuanya."  (HR Muslim)  

Kisah sahabat Rasulullah SAW yaitu Utsman bin Affan dengan sumur Raumahnya bisa jadi contoh.  Betapa keberkahan sumur yang diwakafkan Utsman kepada masyarakat muslim Madinah lebih dari 1400 tahun yang lalu, masih terasa sampai sekarang.  Sumur tersebut masih mengalirkan rekening untuk pembangunan hotel atas nama Utsman bin Affan.

Masya Allah, tidak bisa dibayangkan betapa besarnya pahala yang mengalir kepada sahabat Utsman bin Affan ini.  Jadi iri ya, ingin juga bisa berwakaf seperti itu.  Tapi tak perlu khawatir, kini Dompet Dhuafa memberi kemudahan kepada kita untuk berwakaf.

Gerakan Sejuta Wakif adalah nama gerakan yang merupakan sebuah inovasi dari Dompet Dhuafa.  Gerakan ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi wakaf yang sangat besar. Jika dioptimalkan, potensi wakaf ini bisa jadi instrumen pembiayaan alternatif yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.


Kini dengan hanya berdonasi Rp10.000,00 kita sudah bisa berwakaf, karena uang tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit, kebun berdaya, sekolah dan lain sebagainya.  Selain gerakan wakaf 10 ribu rupiah, Dompet Dhuafa juga membuat paket kavling yang ditawarkan secara lelang seharga Rp125.000.000,00 .

Seeing is beliefing adalah benar adanya,  karena saya dan teman-teman blogger sudah melihat langsung bagaimana amanahnya Dompet Dhuafa, kami para blogger pun berupaya untuk ikut menjadi wakif dengan membentuk Grup Gaspoler.

Di grup ini para blogger bergotong royong berupaya untuk bisa berwakaf paket kavling yang ditawarkan Dompet Dhuafa.  Kalau mau ikut gabung, yuk dengan senang hati ... :)  Do'akan keinginan kami untuk berwakaf paket kavling bisa terealisasi ya...

See, ternyata menebar kebaikan itu mudah ya, tidak perlu menunggu kita harus kaya terlebih dahulu.  Allah SWT yang Maha Adil telah memberi kesempatan yang sama besar kepada semua makhluk Nya untuk menebar kebaikan.

Kebaikan Berbagi :  Keberkahan dalam Hidup


Saya mempunyai contoh orang-orang yang memiliki keberkahan di dalam hidupnya karena kesenangannya berbagi.  Ada beberapa orang yang ingin saya tuliskan di tulisan ini.  Kesemuanya adalah kisah orang-orang dekat dalam kehidupan saya sehingga saya tahu betul kebaikannya. Namun karena akan terlalu panjang saya tulis dua orang terdekat saja.

Kisah pertama adalah tentang si sulung Ka Azizah, bukan ingin memuji anak sendiri tapi saya berbicara fakta.  Sejak kecil Ka Azizah sangat peduli pada masalah sosial.  Tak heran waktu SD tulisannya yang dimuat di PR Kecil banyak bercerita tentang kehidupan anak-anak jalanan.

Ka Azizah dengan pengungsi Uighur (Atas) dan anak2 korban perang di Syria (bawah)


Novel pertama Ka Azizah yang terbit sewaktu dia duduk di bangku SD bercerita tentang kehidupan rumah singgah anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar. Oh iya Ka Azizah adalah seorang penulis.  Ka Azizah sudah menerbitkan buku novel dan antalogi sebanyak 8 buah. Alhamdulillah.

Saat duduk di SMA Ka Azizah bersama teman-temannya mendirikan rumah singgah.  Sepulang sekolah ia mengajari anak-anak terlantar yang hidup di sekitar rel kereta api tak jauh dari sekolahnya.

Saat kuliah alhamdulillah Ka Azizah mendapat beasiswa dari pemerintahan Turki.  Sebagian kecil uang sakunya dia sisihkan untuk adik asuhnya di sebuah rumah yatim piatu. Ka Azizah juga menyisihkan sedikit uang sakunya untuk program beasiswa di SMA nya dulu.

Selain itu  juga Ka Azizah sempat menjadi relawan untuk anak-anak korban perang di perbatasan Syiria dan Turki serta di penampungan pengungsi Uighur di Kayseri Turki.

Itu adalah contoh-contoh diantara sekian banyak kebaikan Ka Azizah dan saya sebagai ibunya melihat kehidupannya begitu penuh keberkahan dan kemudahan.  Hampir semua keinginannya Allah SWT mudahkan untuk meraihnya.

Saat duduk di bangku SMA Ka Azizah mendapat beasiswa karena hapalan qur'annya.  Saat kuliah Ka Azizah juga dimudahkan untuk mendapat beasiswa kuliah di Turki.  Dan beberapa waktu lalu Ka Azizah pun dimudahkan untuk lulus program pertukaran mahasiswa dan mendapatkan kesempatan kuliah di Belgia.

Selain kisah Ka Azizah, kisah nenek saya juga bisa jadi contoh betapa kebaikan berbagi memberi keberkahan dalam hidup.  Bayangkan saja hanya seorang guru ngaji dan hidupnya sederhana tapi bisa ke Mekah sampai tujuh kali.

Amalan istimewa yang dimiliki nenek saya itu selain rajin berdakwah, beliau mudah sekali memberi pinjaman uang kepada orang-orang yang meminjam uang pada beliau.  Lebih istimewa lagi beliau sering sekali membebaskan pinjaman itu sebagian bahkan terkadang seluruhnya.  Saya melihat kehidupannya walau sederhana tapi selalu penuh dengan keberkahan.

Kebaikan Bisa Memberi Inspirasi


Kadang saya berpikir kenapa anak sekecil Ka Azizah dulu bisa berpikir dan peduli pada masalah sosial.  Menengok ke belakang, saya jadi teringat dulu saat Ka  Azizah masih kecil kami membuka tempat kursus bahasa Inggris gratis untuk anak-anak sekitar rumah yang kebanyakan dari golongan tidak mampu.

Saya masih ingat nama tempat kursusnya adalah Pelangi English Club.  Kami juga membuka taman bacaan gratis PELANGI.  Nama Pelangi saya ambil dari pelesetan nama suami yaitu Pa Angi..xixixi. Selain itu menjelang lebaran kami juga selalu membuat banyak bingkisan untuk dibagikan ke tetangga sekitar.

Mungkin semua kepedulian kami itu menjadi contoh atau inspirasi untuk Ka Azizah hingga di usianya yang masih muda belia sudah memiliki kepedulian yang tinggi.  Alhamdulillah....

Menebar Kebaikan :  Memuliakan Diri Sendiri


Hal yang harus kita tanamkan adalah memiliki keinginan yang kuat dan istiqomah untuk terus menebar kebaikan. Karena kebaikan yang kita tebar semuanya akan kembali kepada kita dengan cara yang tidak disangka-sangka. Kebaikan berbagi itulah yang akan memuliakan diri kita di dunia ini, terlebih di akhirat nanti.

Jangan sampai ada penyesalan di hari akhir nanti karena kita merasa enggan bersedekah dan mencintai harta kita dengan berlebihan.  Jangan sampai kita menyesal karena saat kita dipanggil Allah SWT hanya memiliki sedikit bekal.  Jangan sampai ya... :)

Semoga tulisan Cerita Ida yang berjudul Menebar Kebaikan: Memuliakan Diri Sendiri ini bermanfaat ya, terutama mengingatkan diri pribadi untuk selalu menebar kebaikan untuk terus berbuat baik, dan menjadi lebih baik lagi.

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

187 komentar :

  1. Mantap, ceu Ida,,,terus menebar kebaikan
    hatur nuhun sharingnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hatur nuhun Ambu.. yuk ah fastabiqul khoerat ah :D

      Hapus
  2. Semoga tidak ada lagi yang kelaparan ya teh dengan adanya donasi dari dompet dhuafa

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, doa dan harapan kita bersama ya Teh Ida... kasihan betul itu saudara2 kita yg ekonominya terdampak langsung penerapan kebijakan PSBB. Alhamdulillah kita bs berdonasi lewat Dompet Dhuafa ya

      Hapus
    2. Aamiin Allohumma Aamiin...semoga ya Mba :D

      Hapus
  3. Setuju banget dengan slogan tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi dan menebarkan kebaikan, semoga semakin banyak lagi masyarakat yang peduli terutama dengan lingkungan terdekatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ..iya berat pertanggungjawabannya kalau di lingkungan dekat kita ada yang kelaparan..

      Hapus
  4. He em, saya juga melihat wabah corona ini mengurai banyak persoalan yg tadinya buntu. Juga membungkam semua yg sifatnya seremonial belaka tapi minus di esensi.

    Kasus kelaparan itu bikin saya juga tertampar. Hey, lihat sekelilingmu. Sekarang banyak orang yg mendadak miskin.

    Rumahnya mungkin gedongan tp di dalamnya penghunuinya jg sedang berjuang melawan lapar.

    Tfs, mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul mba sebetulnya di balik musibah ini banyak juga hikmah yg harus bisa kita petik ya..

      Hapus
    2. Iya memang kita harus lebih peduli ya sama lingkungan sekitar. Kadang terlewatkan begitu saja karena pemandangan sehari2. Ya Allah berasa ditegur banget kalau begitu kejadiannya

      Hapus
    3. Alhamdulillah kalau kita masih merasa tertegur ya Mba... pertanda hati kita masih lembut :D

      Hapus
  5. Saya setuju mbak, kemarin baca berita yang anak Yatim dan mereka kelaparan banget dan aku iba. Bagaimana ya di masa pandemi ini kita dapat saling membantu dan memberi agar banyak yang tertolong.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba..semoga kita dimudahkan bisa membantu sesama ya..

      Hapus
    2. iya betul. Sampe ikut sedih. Ada juga yg jual perabotan utk beli beras. Hiks...

      Hapus
    3. Duh Ya Allah.... iya miris ya Mba.. semoga Allah mudahkan kehidupannya...

      Hapus
  6. Aamiin yaa robbal 'aalamiin..
    Berdoa bagi yang kekurangan sudah merupakan menebar kebaikan, apalagi jika bisa memberi ya teh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya teh itu lebih baik ..kan lebih bermanfaat ya...

      Hapus
  7. Jika saat berkelebihan, seseorang bisa berbagi, itu biasa ya Mbak. Tetapi jika dalam kesulitan masih bisa berbagi, itu luar biasa ya Mbak. Dan syukurnya ada Dompet Dhuafa yang bisa berbagi mulai dari 10 ribu rupiah.

    BalasHapus
  8. Aamiin, semoga kita semua menjadi lebih baik dengan selalu menebar kebaikan

    BalasHapus
  9. Sedih banget kalau di Jogja sih karena utamanya dari pariwisata. Dari hotel berbintang, sampai warung & tukang becak kena semua. Kalau di RT ku didata & dibantu dari iuran warga. Semoga Dompet Dhuafa bisa membantu warga yang luput dari bantuan manapun agar tidak ada lagi manusia di negeri ini yang tidak bisa makan karena nafkahnya terhenti akibat pandemi. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ..semakin banyak yang berdonasi akan semakin luas jangkauannya ya mba..

      Hapus
    2. Alhamdulillah ya mbak Lusi kalau RTnya sigap dan warganya juga saling bantu gtu. Pemerintah Indonesia kudu bersyukur lho soalnya org Indonesia kalau urusan donasi dan tolong menolong tu gercep

      Hapus
    3. hahaha bener Mba.. alhamdulillah budaya gotong royong masih tertanam kuat di masyarakat kita ya...

      Hapus
  10. Menebar kebaikan memang nantinya untuk kebaikan diri sendiri juga. Syukurlah dompet dhuafa juga memberikan bantuan di saat pandemi. Memang keadaan saat ini berdampak banget terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. Keadaan semakin sulit buat rakyat ekonomi ke bawah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba..semakin banyak yg terdampak nih ..saatnya kita untuk lebih peduli ya..

      Hapus
  11. Uhuhu...iya, Teeeh. Sekarang banyak yang jadi nggak mampu sekadar buat beli makan padahal tadinya punya penghasilan bagus. Sedih bangettt... :'( Semoga pandemi ini cepat berlalu ya. Semoga hati kita pun semakin dilembutkan-Nya agar mau menolong sesama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ..semoga ya teh..iya sedih ingin bisa berbuat banyak huhu..

      Hapus
  12. Di saat-saat seperti ini memang kita benar-benar diuji. Apalagi tentang membantu sesama. Apakah di tengah musibah kita masih mau membantu. Semoga bisa terus bersyukur ya :) Amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Allohumma Aamiin semoga...Semoga ya.. Hidup memang tentang bersabar dan bersyukur ya..

      Hapus
  13. Berdoa saja sudah termasuk kebaikan ya. Apalagi memberi dan meringankan beban orang lain. Semoga kita bisa tercukupi kebutuhan dan bisa membantu sesama aamiin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin .iya teh semakin bermanfaat pemberian kita itu akan semakin baik..

      Hapus
  14. Mbak, saya mau dong gabung di group Gaspoler, gimana caranya? Ada persyaratan khusus kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah hayuuk Mba... dengan senang hati nanti saya hubungkan dengan yg di sana.. kontak aku dulu aja ya mba di 085722389178

      Hapus
  15. Selalu senang mendengar orang menebar kebaikan, walau dimasa sulit seperti ini, semoga makin banyak ya yang terbantukan. Apalagi masa pandemi ini orang banyak kehilangan pekerjaannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa..mudah2an banyak yang terketuk hatinya untuk melihat dan peduli pada sekitarnya..

      Hapus
  16. Begitu banyak cara berbagi yg bisa kita lakukan ya Teh, dan salah satunya adalah melalui DD ini. Barakallah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan saya setuju sekali dg pendapat bahwa tak harus menunggu kaya utk berbagi. Tepat sekali!

      Hapus
    2. Alhamdulillah..iya mba kalau menunggu harus kaya kasihan yang tidak kaya ya..ga bisa beramal..

      Hapus
  17. Ga ada alasan untuk ga sedekah ya teh. Karena sedekah ga harus uang yang banyak tapi bisa dalam bentuk tenaga hingga senyum pada sesama. Sepele tapi kadang berat, apalagi kalau lagi bad mood.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya betul itu..apalagi yg bawaannya jutek. Senyum itu susah kali ya..hahaha...

      Hapus
  18. Bersyukur banget kalau kita masih diberi kelapangan rezeki walau mungkin sesedikit2nya tapi msih bisa berbagi buat org lain ya teh. InsyaAllah semua yang dilakukan jg gak akan sia2. Tuhan udah catat sbg mal kebaikan

    BalasHapus
  19. sedih banget kalo tau masih bayak yang kelaparan yaa, semoga nggak ada lagi nih orang orang yg kelaparan gini ya teh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ..semoga teh kasihan banget hanya untuk kebutuhan paling mendasar saja tidak bisa terpenuhi ya..

      Hapus
  20. Terima kasih bu ida sudah mengingatkan betapa kita masih abai terhadap sekitar. Semoga Allah selalu memudahkan kita untuk beramal sholih, aamiin.

    BalasHapus
  21. Memang cukup miris dan menyedihkan dampak dari wabah ini. Tentu kita berharap setelah kesulitan ini akan datang kemudahan.
    Saling berbagi jika mampu karena untuk menebar kebaikan begitu banyak caranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya setuju mba.. banyak caranya asal ada keinginan ya..

      Hapus
  22. Selagi kita bisa bantu, mari singaingkan lengan dan ringankan tangan untuk bantu mereka yang membutuhkan ya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba jangan sampai hanya berpikir untuk diri sendiri saja ya mba..setuju nih..

      Hapus
  23. Bener banget Teh, tak perlu menunggu kaya untuk bisa berbagi. Meski hanya sedikit tapi ikhlas insyaallah bermanfaat buat mereka yang membutuhkan ya.
    Masih ada sedekah senyuman pula kalo emmang tak ada rezeki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya minimal selalu menebar senyum ya teh...jangan jutek xixixi

      Hapus
  24. Dengan adanya pandemi ini, mengajarkan kita sebagai makhluk sosial bahwa saling bergotong royong itu dapat membuat kita semua bisa bertahan dan mampu melewatinya. Inilah saatnya untuk saling berbagi, dengan cara apapun ^_^

    BalasHapus
  25. Setuju banget terutama di bagian ini:

    ... menebar kebaikan dengan materi pun tak perlu menunggu kita kaya, kita bisa melakukannya walaupun mungkin kita belum termasuk berkecukupan. Meyakini janji Allah yang akan membalas dengan berlipat ganda merupakan sebuah motivasi yang membuat energi yang besar untuk berbagi, menebar kebaikan walau kita pun tidak berlebih!"

    YES, tak perlu menunggu kaya untuk menebar kebaikan!
    Yang utama, mulailah sekarang, mulailah dari diri sendiri.

    BalasHapus
  26. Alhamdulillah banyak Cara untuk berbagi kebaikan. Salah satunya lewat dompet dhuafa, jadi makin mudah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ..sekarang memang segala jadi lebih mudah karena bisa online ya..

      Hapus
  27. ada banyak cara untuk menebar kebaikan ya mbak, salah satunya yang termudah dan termurah adalah dengan tersenyum :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba Winda senyum membuat orang senang memang, tapi kalau bisa harus lebih dari hanya sekedar senyum ya..hehe...

      Hapus
  28. Hatur nuhun ceu ida sharingnya, semoga kita menjadi individu dapat sering bisa menebar kebaikan yang kita bisa mulai dari diri sendiri ya. Sedih liat foto adik yang kelaparan itu bikin nangis :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sami-sami Teh Anggi.. mudah2an bermanfaat ya..:D

      Hapus
  29. Mantap nih sharingnya.
    Sedih aku liat adik yang kurus ituu...
    Alhamdulillaha bisa menebar kebaikan bersama dompet dhuafa
    Barakallah untuk semuanya...
    Dan semoga menang ya mbaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allohumma Aamiin.. Terima kasih do'a2nya...

      Hapus
  30. Mba Ida, gimana caranya untuk bisa gabung dengan Gaspoler? Beneran saya baru tau loh ada gerakan ini. Semoga bisa ikut bergabung ya mba. Adem banget baca artikel Mb Ida yang menginspirasi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Japri aja ke aku Mba Niek nanti saya sampaikan no Mba Uniek ke ketua grup nya hehe..

      Hapus
    2. Siap mba, segera saya japri ya ntar via whatsapp. Terima kasih banyak Mb Ida untuk bantuannya.

      Hapus
  31. Untuk menebar kebaikan memang tidak perlu jadi orang kaya dulu ya, Teh
    Sekecil apapun sebuah kebaikan pastinya bisa bermanfaat untuk orang lain dan bisa memuliakan diri sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener Teh semua akan kembali ke kita lagi...dimuliakan dunia akhirat ya...

      Hapus
  32. Semoga melalui Dompet Dhuafa, banyak orang yang ingin berbagi kebaikan bisa terbantu ya. Dan banyak pula orang yang membutuhkan bantuan, terutama di masa pandemi corona begini, bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan. Apalagi hidup yang begini saja kan, apa yang ditabur itulah yang ditunai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba semoga ya... Betul kita akan menuai yang kita tanam Ka..

      Hapus
  33. Subhanalloh, jadi sedih bacanya. Di sini teman-teman saja kebingungan mau nyumbang ke siapa karena datanya nggak ada dan nggak tahu harus kemana. Kalau ada data dan media mengungkap, minimal bisa ada teman-teman yang datang memberi sumbangan untuk jangka pendek sehingga mereka tidak kelaparan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba...sempat beberapa viral tuh di media sosial yang kelaparan atau yang kekurangan...

      Hapus
    2. Di tempat saya ada berita tentang bapak-bapak yang menawarkan HP rusak untuk membeli beras demi agar keluarganya bisa makan. Alhamdulillah viral dan bantuan sembako mengalir ke rumahnya.

      Hapus
    3. Alhamdulillah...media sosial banyak manfaatnya juga ya Mba.. :D

      Hapus
    4. Miris juga ya mba melihat sampai segitunya kondisi si bapak, ngga bisa makan karena tak punya uang. Semoga saja banyak gerakan kebaikan menjangkau makin banyak orang yang membutuhkan bantuan segera.

      Hapus
  34. Setuju teteh...
    Aku tersadar bahwa bersedekah ini banyak sekali godaannya. Padahal mah yaa...mau kasih, kasih aja, gak usah banyak mikir.

    Dan bersedekah memang kebaikan yang paling mudah tetapi paling berat pelaksanaannya.

    Barakallahu fiik, teh Ida.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya berat kalau kita mencintai harta kita berlebihan ya Teh..Mudah2an kita diberi kelapangan dan kemudahan untuk bersedekah :D

      Hapus
    2. Kaka mashaAllah ya, teh..
      Dari sebelum sekolah sudah memiliki inisiatif berbagi.
      Semoga kaka dimudahkan selalu...

      Hapus
    3. Zaman pandemi kyk sekarang baru kerasa deh, pakaian, sepatu, tas yg biasa kita pakai keluar gak ada gunanya ya hehe, paling di rumah pakai daster, krn itu gak mau deh beli2 lagi kalau gak penting hehe

      Hapus
    4. Alhamdulillah jadi mengingatkan banget ya Mba April...

      Hapus
  35. menebar kebaikan memang mudah kok, bisa dimulai dari diri sendiri. btw kalau dompet dhuafa udah ga perlu diragukan lagi sih.

    BalasHapus
  36. Walaupun di rumah aja, kita masih bisa tetap menebar kebaikan ya, Teh. Apalagi zaman corona gini pasti banyak yang butuh banget karena kesusahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba harus tetap produktif dan bermanfaat ya..:D

      Hapus
  37. Aku ingat banget ya 10ribu wakaf blogger itu, sempat baca di tulisan teman-teman lainnya. Misi sosial dompet dhuafa ini memang tak pernah lelah menebar kebaikan ya. Dengan senyum aja udah bersedekah ya mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba ..tepat sekali mudah2an kita bisa sedekah lebih dari sekedar senyum ya..

      Hapus
  38. Sekarang kaya ujian ya di saat sempit kita harus bisa berbagi juga dengan sesama. Pandemi ini membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul mba ujian banget untuk tidak egois ya...

      Hapus
  39. Memang benar ceu menebar kebaikan itu dengan apa yang kita punya dan memberikannya dengan ikhlas gitu kan ceu😊

    BalasHapus
  40. Alhamdullilah punya anak Azizah semoga amalannya mengalir ke kedua orang tuanya ya, amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allohumma Aamiin...Terima kasih Ambu...

      Hapus
  41. Beberapa kali kami ikutan kegiatan sedekahnya Dompet Dhuafa ini. Untuk urusan menebar kebaikan, DD the bestlah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak rapih dan amanah yak...Saya pun sempat beberapa kali menyaksikan langsung pengelolaan wakafnya..

      Hapus
  42. Perbuatan apapun yang kita tabur, tentunya akan berdampak pada yang kita tuai. Makanya berlomba-lomba pada kebaikan, agar feedback nya adalah hal baik ya Bunda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup betul Mba Fenni...kita harus meyakini itu..

      Hapus
  43. Subhanallah, hebat ka Aziza. Anak yang hebat tentu hasil didikan dari orangtua yang hebat juga. Semoga Allah melimpahkan pahala. Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah atas berkah Allah Mba... tiada suatu pun terjadi tanpa Iradat Nya :D

      Hapus
  44. Benar ya mbak, sekarang menebar kebaikan semakin mudah...
    Ada Dompet Dhuafa yg membantu kita menebar kebaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga menggunakan jasa dompet dhuafa untuk menebar kebaikan

      Hapus
  45. Lanjutkan Mbak, hehe. Berbagi kebaikan itu emang bikin happy ya Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba. alhamdulillah semua kembali pada diri ya..:D

      Hapus
  46. Alhamdulillah ada Dompet Dhuafa yang sejak lama mau terjun langsung ke masyarakat, menyampaikan amanah kita semua yang nggak punya banyak kesempatan untuk terjun langsung menebar kebaikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya .. kita hanya tinggal menitipkannya saja :D

      Hapus
  47. yap di masa sekarang banyak yg kesulitan ya. suami jg bilang gak usah share foto2 makanan sebab di luar sana tuh banyak yg sahur dan buka cm pakai kerupuk. makanya kalau bs bantu, lekas bantu sebisanya. bs via dompet dhuafa nih cara gampangnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe iya saya juga setuju sih kalau soal share makanan jangan sampai tapi kalau terpaksa seperti saya karena terikat kontak lama sebelum pandemi jdnya harus share juga... Padahal beneran ga setuju karena itu seperti ngabibita dan engga peka atau empati dengan lingkungan sekitar.

      Hapus
  48. Semoga kita tetap semangat dalam menebar kebaikan. Salah satunya bersama dompet dhuafa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allohumma Aamiin... terima kasih ya Mba..

      Hapus
  49. setuju banget, ga usah nunggu buat menebar kebaikan, mulai dari hal kecil dulu ya teh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup..lama lama juga bisa jadi membesar yah karena meraskan indahnya berbagi hehe..

      Hapus
  50. setuju.. menebar kebaikan itu gak perlu menunggu kaya ya.. karena kita bisa berbagi dari hal-hal yang kecil dan sederhana. bersyukurnya sekarang juga udah ada dompet dhuafa, kita udah bisa berdonasi mulai dari 10.000 aja.. keren..

    semoga kita bisa istiqomah untuk selalu menebar kebaikan ya, mba.. Amiinn..

    BalasHapus
  51. MasyaAllah ya Mbak,
    Kebaikan memang senantiasa menjadikan kitaalah Lebih Baik.

    Sukses ya buat lomba nya

    BalasHapus
  52. berbagi itu banyak banget manfaatnya yaa, Mba. Bukan hanya buat penerima, tapi bagi pemberinya pun :)

    BalasHapus
  53. Menebar kebaikan dengan orang-orang terdekat di sekitar ya, mba.
    Dalam kondisi seperti sekarang, kepekaan berbagi sepertinya jg sedang diuji ya. Untung ada Dompetdhuafa yang sudah mempunyai data tempat penyaluran kebaikan yg tepat sasaran.
    Sukses lombanya ya, mba. Tulisannya sangat menginspirasi.

    BalasHapus
  54. Senang banget mbak semoga bisa menjadi orang yang membantu dan membagikan kebaikan kepada setiap orang yang membutuhkan. Saya baca berita yang kemarin kelaparan jadi miris mbak e.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba..banyak yang jadi kelaparan ya akibat pandemi ini...

      Hapus
  55. seruju banget nih teh, menebar kebaikan itu bisa memuliakan diri sendiri yaa teh, apalagi di kondisi kaya gini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul teh pada hakikatnya pa yang kita tanam itu yang kita tuai ,,kan ya..hehe..

      Hapus
  56. Aku percaya Allah SWT akan selalu membalas kebaikan yang kita lakukan berkali - kali lipat yaa mba. Saya sering merasakan betapa murah hati-Nya kepaa kita semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba...pasti itu Allah SWT kan Maha Pemurah :D

      Hapus
  57. Bismillah ya mbak, teruslah berbuat baik dan menebar kebaikan, karena itu ngga ada ruginya justru akan semakin membuat hati bahagia,, jika hati bahagia maka semua yang kita lakukan inshaAllah bermanfaat buat banyak orang

    BalasHapus
  58. Sedih ya teh semua orang kena imbas corona ini makanya bener2 melatih empati bhat berbagi ke sesama semoga kita bisa terus tebar kebaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya teh belajar untuk tidak egois ini teh...

      Hapus
  59. Ya ampun mba sedih banget emang kondisi begini masih banyak yang kekurangan. Semoga makin banyak yang berniat membantu ya mbaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ...semoga ya Mba .supaya tidak terjadi lagi orang yang kelaparan.

      Hapus
  60. saya jadi teringat ustad yang memandu kami saat umrah, beliau katanya bisa umrah dan haji berkali-kali karena doa seorang pengemis yang ia beri 100ribu rupiah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah...inspiratif cerita ustadz ni..:D

      Hapus
  61. Merinding aku, Mbak, baca berita kalau ada dua anak yang meninggal karena kelaparan. Aku harus patut bersyukur karena bisa makan lengkap dengan lauk, sayur, buah, kadang malah lebih. Terima kasih terima kasih, hatiku makpencelos rasanya. Ternyata di luar sana memang masih ada yang kekurangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mba,,pandemi ini mengajarkan juga banyak bersyukur ya...

      Hapus
  62. Brakallah tabarakallah. Semoga banyak orang yang bisa jadi perpanjangan tangan untuk membantu sesama yang sedang kesulitan ya teh. Semoga kita bisa jadi orang yang dicintai Allah dan bermanfaat bagi sesama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allohumma Aamiin... terima kasih Teh Zia..

      Hapus
  63. gerakan kebaikan memang selalu menular ke yang lain.
    Semakin banyak yang berbuat baik, semakin banyak yang tertular kebaikan.
    Kerenz...!

    BalasHapus
  64. DD ini lembaga yg kredibel banget untuk menyalurkn kebaikan.
    Sejak duluuuu bgt kan udah eksis
    Keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba sejak saya belum nikah DD sudah ada..mantaps nih..

      Hapus
  65. Semoga tebar kebaikan dompet dhuafa dapat membantu banyak orang saat pandemi ini. Semoga pandemi segera berakhir ya, Teh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ..iya teh itu harapan kita semua ya :D

      Hapus
  66. Semoga makin banyak yang terinspirasi untuk berbagi kebaikan ya mbak.

    BalasHapus
  67. keren nih dompet dhuafa, semoga makin banyak yang mencontoh program bagusnya dompet dhuafa yaaa

    BalasHapus
  68. Tak perlu ragu untuk berbuat baik dan berbagi karena tak akan pernah membuat kita menjadi miskin dan kekurangan
    Memberi akan sangat baik dari kekurangan kita, tak perlu menunggu kaya raya,
    Sekecil apapun sebuah kebaikan pastinya bisa bermanfaat untuk orang lain dan bisa memuliakan diri sendiri

    BalasHapus
  69. hadits yang sangat dalam dan menyentuh, jika kebaikanmu menenangkanmu dan kejahatanmu menyusahkanmu, maka kau orang beriman.
    Saya suka dan entah kenapa sangat membekas di hati.
    Semoga kita adalah golongan orang mukmin yang bahagia dengan berbagi dan berbuat baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allohumma Aamiin.. iya teh mungkin jadi yakin kita termasuk orang mukmin ya..Insya Allah..hehe..

      Hapus
  70. setuju banget kak, meski sedikit bantuan yang kita berikan sangat bermanfaat bagi mereka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup betul kaka.jangan remehkan yang kecil mungil ..hehe corona juga kecil mungil tuh tapi dampaknya luar biasa besar...huhu

      Hapus
  71. Berbagi itu mudah selama kita ada niat. Mulai dr yg kecil yg penting iklas n rutin

    BalasHapus
  72. Setuju sekali mbak memang berbagi itu nggak perlu harus menunggu kaya dulu justru dengan berbagi lah Allah membuka pintu rejeki lebih lebar

    BalasHapus
  73. Tidak perlu menunggu kaya atau ketika sudah memiliki gaji tinggi untuk berbagi, Dompet Duafa siap menyalurkan sedekah kita biarpun besarnya cuma seharga segelas kopi. Begitu ilmu yang saya dapatkan DD.

    BalasHapus
  74. Miris memang Mbak kalau dengar kabar ada orang meninggal kelaparan. Jadi ingat ada yang bilang bahwa jangan sampai ada tetangga yang sama-sama sakit perut: satu sakit karena kebanyakan makan dan satu lagi saakit perut karena ga bisa makan. Kami sekeluarga pernah merasakan gimana rasanya lapar pas masa sulit dulu. Untunglah makin banyak komunitas dan LAZ yang peduli kayak Dompet Dhuafa ini. Donasi mudah, programnya juga lengkap banget. Aku ingetnya ya Sekolah Smart Ekeselensia dan Rumash Sehat Terpadu di Bogor, pokoknya top! Dan betul, ga perlu nunggu kaya buat bersedekah. Bisa-bisa ga bakal sedekah deh kalau nunggu kita ngerasa cukup, ya ga? Buktinya Azizah yang masih belia udah tergerak ikut membuat rumah singgah sama teman-temannya. Mungkin meniru nenek dan orangtuanya ya, semoga istiqamah dan berkah selalu. Salam dari Lamongan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Allohumma Aamiin..terima kasih sudah mampir :D

      Hapus
  75. Memang selalu ada cara agar bisa memberikan kebaikan pada siapapun, tak bisa materi ya bisa dengan tenaga , fikiran, waktu, karena dengan melakukan kebaikan setidaknya memberikan ketenangan dalam kehidupan kita sehari hari

    BalasHapus
  76. Menurut saya, kalo kita baik, dan orang mengenal kita sebagai orang baik, itu tanda bahwa kita mulia.

    BalasHapus
  77. Betul mbak, banyak cara yang dapat kita bagikan pada orang lain. Tidak hanya berupa materi, dengan memberikan uluran tangan seperti membantu meringankan pekerjaan seseorang yang sedang kesusahan pun itu termasuk telah menebarkan kebaikan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ka ..banyak jalan menuju Roma ...hehehe...

      Hapus
  78. Aku sempat baca dan nonton berita mengenai 2 anak kelaparan di Sumsel itu. Kasian banget. Semoga kita yang berkecukupan bisa menyumbangkan sedikit yang kita punya untuk orang-orang lain yang membutuhkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin semoga kita dilembutkan hatinya ya Mba.

      Hapus
  79. Menolong dan berbagi kebaikan dgn org lain memang perlu kita lakukan, sebagai bentuk syukur atas pertolongan dan kebaikan yg sudah kita dapatkan dari Tuhan YMe.

    BalasHapus
  80. Dampak corona memang luar biasa ya, Teh, tetangga juga banyak yang di-PHK dari pabrik, saatnya untuk terus menebar kebaikan dalam kondisi sulit

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul Teh..beneran diuji kepedulian kita nih...

      Hapus
  81. setuju banget mbak, sedekah dan berbuat baik bisa menjadi bekal untuk kita di akhirat nanti. Jika nampak di kita orang yang benar-benar kesusahan ada baiknya segera kita bantu, jika kita tidak bisa bantu secara finansial, kita bisa bantu dengan menyebarkan informasi, jika di sana ada saudara yang membutuhkan bantuan kita, insya Allah nanti dengan informasi yang kita berikan orang yang memiliki rezeki bisa ikut membantu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul mba.. tak perlu kita sendiri yg memberi bantuan kalau memang kita tidak berkemampuan...membantu menyebarkannya bantuan yg luar biasa juga ya..:D

      Hapus
  82. menebar kebaikan emang tidak susah ya, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

    BalasHapus
  83. Menebar kebaikan sesungguhnya adalah untuk dan demi kebaikan dirinya sendiri. Begitulah Al Qur'an menerangkan. Dan jika ada yang pelit kepada orang lain, maka ia sesungguhnya pelit kepada dirinya sendiri.

    BalasHapus
  84. Setuju kali sista, kita harus melihat disekeliling kita untuk menyebarkan kebaikan. Paling mudah di sekitar tempat kita dulu dan kemudian tempat lain... Mari bantu orang yang tidak mampu dengan cara bijak

    BalasHapus
  85. Setuju teh mau sedekah mau berbagi ga usah nunggu kaya, banyak hal yang bisa dilakukan untuk menebar kebaikan yah. Masya Allah.

    BalasHapus
  86. Dengan Dompet Dhuafa donasi receh2 kita jadi manfaat yang besar ya Mba. Masya Alloh. Mereka mengumpulkan ikan dan mengubahnya jadi kail dan pancing

    BalasHapus
  87. berbagi itu bikin bahagia apalagi kalau yg diberi begitu bersyukur

    BalasHapus
  88. Rutin melakukan kebaikan memang selalu akan berbalik pada diri kita sendiri ya kak dan empatinya jadi lebih besar. Kadang aku suka nunda2 dan nunggu ini itu sampai lupa, padahal sekecil apapun bisa sangat membantu :)

    BalasHapus
  89. MasyaAllah, kisah Ka Azizah inspiratif banget ya, semoga anak-anak kita juga bisa punya hati yang lapang untuk berbagi seperti Ka Azizah ini. cerita Neneknya Mbak juga MasyaAllah banget ya, bisa naik haji sampai 7 kali karena kemurahan hatinya gitu :)

    BalasHapus
  90. Klo sudah ceeita sumur Usman, aku jadi baper. Itu pengelola wakafnya juga bagus. Hingga kini kabarnya rekening tertua di dunia itu y rekening atas nama usman bin affan itu.

    BalasHapus
  91. Berbuat baik itu memang gak akan pernah rugi mbak, utk orang lain maupun diri kita sendiri.
    Walaupun mungkin belum terlihat balasannya, tp setiap apa yg kita perbuat itu bakal jadi tabungan kita kelak ya.

    BalasHapus
  92. Tempat di mana kita dapat berjuang untuk menebar manfaat kepada orang-orang yang membutuhkan

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^