blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

2 Apr 2021

Fenomena Tanaman Hias Janda Bolong .... 'Monkey Business' Kah?

Janda Bolong

Fenomena  Tanaman Hias Janda Bolong .... 'Monkey Business'  Kah?  Sebagai pecinta tanaman hias pemula tentunya saya harus banyak belajar tentang pertanaman ini.  Bukan karena hobi ini sedang viral, dan saya terbawa arus tapi saya memang menikmati betul hobi yang satu ini.   Jadi kepikiran untuk bisa bisnis di bidang ini, mudah-mudahan saja suatu saat nanti saya bisa sukses jadi pengusaha di bidang tanaman hias.  Aamiin Allohumma Aamiin.


Dari Hobi Jadi Cuan

Ya sepertinya saya ingin bisnis di bidang yang saya sukai, supaya saya bisa menikmatinya dengan kebahagiaan.  Selama ini dari hobi menulis saya sudah mendapatkan penghasilan, dan untuk sementara ini hasil dari hobi menulis banyak saya alokasikan untuk hobi bertanam hias.  Hobi yang satu membiayai hobi yang lain.  Kan aneh...hahaha... Makanya saya ingin hobi tanaman hias ini bisa menghasilkan cuan juga. 

Untuk ini alhamdulillah saya sudah memulai dengan meng hunting tanaman yang agak susah dicari.  Alhamdulillah punya banyak teman pecinta tanaman hias jadi selama ini tanaman hias yang saya beli dari petani di Sumatera atau Kalimantan bisa laris manis, bahkan ada yang saya jadi kebagian deh..., kumaha ieu teh.... hahaha....

Tadinya berniat mau beli lagi tapi masih kelas teri jadi penuh keraguan, mengingat pasar saya belum terlalu luas..  Menggunakan instagram yang saya miliki ternyata pangsa pasarnya bukan pecinta tanaman hias jadi kalau mau serius saya harus memulai dari nol lagi membuat instagram yang baru.  Nah ini perjuangan banget deh.... Tapi kalau mau serius mah harus ditekuni dan itu yang belum saya miliki. T E K U N.

Monkey Business dan Janda Bolong  

Eh teman-teman tahu kan tanaman hias yang sedang melejit harganya saat ini? Yes, Monstera Andansonii atau di Indonesia dikenal dengan nama Janda Bolong.  Namanya memang sejak dulu seperti itu karena bentuk daunnya berlubang maka diberi nama Rondo Bolong.  Berasal dari bahasa Jawa, Ron artinya daun dan do artinya bolong jadi daun yang banyak berlubang.  Kebetulan Rondo itu artinya Janda juga jadi karena orang Indonesia senang yang berbau sensasional jadilah dikenal nama Janda Bolong.  

Belakangan harga pohon ini melejit tinggi sampai ratusan juta rupiah, tapi jangan salah ya teman-teman harga Janda Bolong yang sampai puluhan juta rupiah itu adalah Janda Bolong yang sudah mengalami mutasi genetik secara alami, varian ini nama ilmiahnya Monstera Andasonii.  Jadi selain memiliki daun berlubang besar jenis ini pun memiliki warna varigata yaitu paduan antara warna hijau dan putih.

Untuk Janda Bolong jenis varigata ini harganya dipatok Rp 90 juta yang sudah memiliki tiga lembar daun dan Rp 45 juta untuk anakannya.  So ternyata  bukan Janda Bolong sembarang Janda Bolong walau harga Janda Bolong yang biasa juga sedikit terimbas harganya walau tidak spektakuler seperti yang varigata.

Janda Bolong
Janda Bolong koleksi pribadi siap dilepas :D

Fenomena Janda Bolong ini bukan Monkey Business seperti fenomena Gelombang Cinta beberapa dekade yang lalu.  Karena memang jenis varigata yang mahal ini langka ya, jarang orang yang memilikinya.  Tapi memang  harganya tidak sesuai sih dengan nilai yang dimilikinya... tapi ini lebih bersifat subjektif sih karena ada orang yang rela menukar mobil yang dimilikinya dengan lima pot pohon.  

Kalau menurut saya ini wow banget ... Tapi yang namanya hobi memang kadang sudah tidak mempertimbangkan harga lagi sih.  Tidak rasional dan lebih pada sebuah rasa, seperti hobi tanaman hias ini kadang kalau tidak bisa mengendalikan diri akan terus keterusan ingin mengoleksi terus yang lainnya.  Jadi harus pandai-pandai mengendalikan hawa nafsu.

Tips Merawat Tanaman Janda Bolong Agar  Tumbuh Subur

  1. Supaya tanaman hias Janda Bolong ini tumbuh subur berikut ini ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
  2. Media tanam harus poros alias tidak padat ini gunanya agar akar Janda Bolong mudah untuk tumbuh dan dapat mensuplai kadar oksigen dalam akar.  Gantilah metan enam bulan hingga setahun sekali.
  3. Simpan tanaman Janda Bolong ini di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsung.  Pencahayaan langsung bisa membuat daun menguning atau terbakar.  Oleh karena itu tanaman ini cocok untuk menjadi tanaman indoor.
  4. Siapkan  tempat untuk merambat.  Berhubung tanaman ini memiliki habitat asli membelit pada inangnya maka kita harus menyiapkan tempat rambatan baik itu berupa turus, atau ditempel di pohon atau tembok.  Tanaman ini memiliki sifat hemifit atau sebagian epifit yaitu menumpang hidup pada inangnya.  
  5. Jangan lupa rutin menyiramnya dan memberi nutrisi.  Air beras juga baik untuk Janda Bolong karena air cucian beras ini banyak mengandung B1 yang baik untuk merangsang vegetatif tanaman baik itu tunas daun maupun cabang.  
  6. Lakukan propagasi tanaman karena ini baik untuk merangsang pertumbuhan daun selanjutnya.

Janda Bolong jenis varigata di sebuah E-commerce

Apa Itu Monkey Business ? 

Berbicara tentang Monkey Business ini mengingatkan banget kepada kita untuk tidak membeli barang berdasarkan sedang viral atau tidaknya.   Teman-teman masih ingatkan tentang Monkey Business ?  Ada sebuah cerita analogi tentang Monkey Business ini yang saya dapatkan dari sebuah WA,  pernah juga saya tulis di tulisan saya di Kompasiana zaman dahulu kala....hehe.... 

Suatu hari di sebuah desa, seorang yang kaya raya mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp. 50.000,- per ekor. Padahal monyet disana sama sekali tak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan.

Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet di sekitar desa pun kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu.

Kemudian si orang kaya membeli ribuan ekor monyet dengan harga Rp 50.000,- . Karena penangkapan secara besar-besaran akhirnya monyet-monyet semakin sulit dicari, penduduk desa pun menghentikan usahanya untuk menangkapi monyet-monyet tersebut..

Maka si orang kaya pun sekali lagi kembali untuk mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp 100.000 per ekor. Tentu saja hal ini memberi semangat dan "angin segar" bagi penduduk desa untuk kemudian mulai untuk menangkapi monyet lagi. Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dari hari ke hari dan semakin sulit dicari, kemudian penduduk pun kembali ke aktifitas seperti biasanya, yaitu bertani.

Karena monyet kini telah langka, harga monyet pun meroket naik hingga Rp 150.000,- / ekornya. Tapi tetap saja monyet sudah sangat sulit dicari.

Sekali lagi si orang kaya mengumumkan kepada penduduk desa bahwa ia akan membeli monyet dengan harga Rp 500.000,- per ekor!

Namun, karena si orang kaya harus pergi ke kota karena urusan bisnis, asisten pribadinya akan menggantikan sementara atas namanya. Dengan tiada kehadiran si orang kaya, si asisten pun berkata pada penduduk desa: "Lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan besar yang dikumpulkan oleh si orang kaya itu. Saya akan menjual monyet-monyet itu kepada kalian dengan harga Rp 350.000,- / ekor dan saat si orang kaya kembali, kalian bisa menjualnya kembali ke si orang kaya dengan harga Rp 500.000,- . Bagaimana...?".

Akhirnya, penduduk desa pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli semua monyet yang ada di kurungan.

Namun...

Kemudian...

Mereka tak pernah lagi melihat si orang kaya maupun si asisten di desa itu!

Selamat datang di Wall Street..!

Inilah yang dikatakan orang "Monkey Bu

siness"!

Selamat pagi nyet, ... jangan terjebak oleh "Monkey Business"...
Seperti pohon Anthorium
Seperti ikan Lohan
Seperti semua barang yang kita beli tetapi bukan karena kita membutuhkan nya..

Nah teman-teman  cukup sekian ya, semoga  tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Tanaman Hias Janda Bolong ...Monkey Business Kah?  ini bermanfaat ya.... :D

20 komentar :

  1. Bermanfaat sekali tulisannya. Terimakasih...

    BalasHapus
  2. Baru tau kalau kanda bolong it hasil mutasi alami. Yg cacat malah dikejar ya. Hasilnya spektakuler sih kalau satunya dibandrol puluhan juta

    BalasHapus
  3. Tanaman fenomenal jaman now dan banyak banget yang berbisnis ini lumayan mneguntungkaan, kalangan teman2 bisnisku menjamur banget nih yang jualan janda Bolong.

    BalasHapus
  4. Ada orang yang rela menukar mobil yang dimilikinya dengan lima pot pohon?

    Wow ...

    Dan cerita tentang monkey business itu .... kayaknya yang terpedaya ya mirip2 dengan fenomena arisan atau investasi bodong ya.

    BalasHapus
  5. monkey business dari dulu memang harus diwaspadai ya mba... banyak celah orang untuk menipu yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya memang sering banget yaa hal - hal yang viral kemudian jadi bisnis.. yang penting tetap jujur dalam berbisnis yaa mba

      Hapus
  6. Dulu aku pernah foto dan posting di IG sama tanaman ini dan jarang yang tau namanya, sekarang malah dikejar2 banget dan harganya mahal. Tapi biasanya ini sifatnya sesaat, jadi keinget sama zaman2 athurium atau aglonema dulu juga kan sama.

    BalasHapus
  7. Semoga tanaman bisa menjadi jalan rezeki berikutnya bagi Mbak Ida.

    BalasHapus
  8. Janda Bolong, tanaman yang sempat hits beberapa waktu lalu. Ibu aku juga pencinta tanaman, tapi untung nggak tergoda sama Janda Bolong, haha. Mengeringkan juga, ya, monkey business. Semoga kita semua dijauhkan dari jebakan monkey business.

    BalasHapus
  9. aku juga punya janda bolong satu pot.. padahal dulu mah tumbuh liar di depan rumah aku cuek aja. eh, sekarang melejit jadi ikut2an pengen punya. untungnya sih gak beli, minta sama depan rumah ada banyak haha..

    yang jenis varigata tuh ya yang luar biasa mahalnya, bahkan ada yang sampai 25 juta.. Ampunnn dah.. bisa jadi peluang bisnis banget ini mba..

    BalasHapus
  10. Wah iya dulu viral banget ya tanaman Gelombang cinta, sekarang janda bolong. Mamaku dulu pernah punya tanaman yg daunnya bolong-bolong katanya, tapi entah itu janda bolong apa enggak, tapi sekarang sudah gak ada haha.

    BalasHapus
  11. Saya punya tanaman ini. Waktu awal pandemi, saya beli seharga Rp 20 ribu saja. Menurut saya, ngga wajar sih kalau harganya sampai semahal itu, wong gampang banget pengembangbiakannya. Tapi kembali lagi, terserah sama yang jual dan yang beli. Kalau sama-sama ridho, why not? :)

    BalasHapus
  12. aku sebenrnya tertarik banget ih teh sama si janda bolong ini, pengen beli tapi masih bingung mau disimpen di mana karena di rumah punya kucing yang ga mau diem huhu

    BalasHapus
  13. saya nggak ngerti dengan penamaan janda bolong hahaaa itu yang ngasih nama siapa ya awalnya? kok bisa ngasih nama begini wkwkk

    BalasHapus
  14. Cakep banget mbak tanaman daya bolong, potnya jg hehe
    Emang kyknya semua tu ada masa2nya hehe
    Ada org yg ikutin demi trend ada juga yang emang suka. Begitu pula fenomena merawat tanaman ini, mungkin lg masanya pedagang tanaman dapat banyak rezeki krn makin banyak org sedang berkebun hehe

    BalasHapus
  15. Taman yang Indah ternyata diperoleh dari ketidaksempurnaan.
    MashaAllah.

    Allah sungguh menciptakan segala sesuatu tiada yang sia-sia.

    BalasHapus
  16. Oh gitu ya, aku kira kayak gelombang Cinta, monkey business. Keren deh yang busa miara tanaman cantik begini. Huhu aku mah kurang telaten deh ih. :(

    BalasHapus
  17. Bener-bener yaa euforia tanaman-tanaman mihil ini. Harganya fantastis. Rasanya pengen juga punya satu di rumah, trus sadar diri gak telaten ngurus tanaman. Ya gak usah deh. Hhaahhaha. Tanaman biasa aja urusnya ga bener 🤣

    BalasHapus
  18. sebelum kasus janda bolong ini, dulu juga ramai tanaman gelombang cinta ya Mbak, sempat mahalnya selangit, sekarang sepertinya sudah normal harganya ya.... :)

    BalasHapus
  19. Iya jenis yang varigata memang mahal2 ya mba. Yg singonium varigata jg mahal meski ga pe ratusan juta juga sih. Kalau janda bolong yg biasa saya alhamdulillah punya. Pas beli di ecommerce msh 5 ribuan. Ga lama udah jadi 30 ribuan. Hehe

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^