blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

29 Agu 2021

Talkshow Yang Muda Yang Progresif untuk Indonesia Inklusif



Talkshow Yang Muda Yang Progresif untuk Indonesia Inklusif

Talkshow Yang Muda Yang Progresif untuk Indonesia Inklusif

"Beri aku 10 pemuda kan kugoncang dunia"  Seketika ungkapan dari Presiden Pertama negeri ini terngiang.  Saya pun teringat ungkapan sosok pemuda keren yang namanya kini mendunia, dr Gamal Albinsaid.  "Pemuda itu ibarat matahari pukul 12 siang, paling terang, paling panas, paling membara.  Jangan biarkan masa muda ini berlalu begitu saja, tanpa karya yang memesona...."

Bukan tanpa alasan mengapa saya teringat tentang kehebatan potensi para pemuda ini.  Hal ini disebabkan  karena pada tanggal 24 Agustus 2021 yang lalu saya mengikuti talkshow yang diadakan  oleh Ruang Publik KBR yang bekerja sama dengan NLR Indonesia yang bertema "Yang Muda yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif" melalui live youtube.

Talkshow ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pemuda Internasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus.  Oya tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai International Youth Day oleh PBB itu sudah lumayan lama yaitu sejak tahun 2000. 


Talkshow Yang Muda Yang Progresif untuk Indonesia Inklusif ini menghadirkan narasumber Widya Prasetyanti yang merupakan Program Development & Quality Manager NLR Indonesia dan Agustina Ciptarahayu Founder & CEO PT Botanina Hijau Indonesia.  Talkshow Ruang Publik KBR ini disimak 100 radio jaringan KBR di seluruh Indonesia.  

Ines Nirmala sang pemandu acara memberikan prolog dengan memaparkan data bahwa sebanyak 2,84 juta atau sama dengan 8,26 persen penduduk Indoesia merupakan penyandang disabilitas.  Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018 kelompok usia 18-24 tahun dengan disabilitas merupakan populasi disabilitas terbesar ketiga setelah kelompok usia lansia serta dewasa akhir.

Tentu saja ini harus menjadi perhatian terlebih mengingat bahwa penyandang disabilitas termasuk di dalamnya orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) masih menghadapi kesulitan dalam upaya pemenuhan hak mereka dikarenakan stigma dan hambatan dalam mengakses layanan umum dan layanan dasar..

Mengenal NLR Lebih Jauh

Pembicara pertama Widya Prasetyanti, Program Development & Quality Manager NLR Indonesia memperkenalkan tentang NLR.  Sungguh sebelum mengikuti talkshow ini saya tidak pernah tahu tentang NLR ini.  Setelah mengikuti NLR ini jadi bersyukur dengan keberadaan NLR ini.  NLR peduli pada sesuatu yang jarang terperhatikan oleh kita selama ini.

NLR merupakan organisasi non pemerintah yang berdiri di Belanda pada tahun 1967 dengan tujuan mulia menanggulangi kusta dengan segala konsekuensinya di seluruh dunia.  Langkah yang dilakukan NLR adalah dengan menggunakan pendekatan tiga zero.

Ketiga zero itu adalah zero transmission (nihil penularan),  zero disability (nihil disabilitas) dan yang ketiga adalah zero exlucion (nihil ekslusi).  Organisasi nirlaba yang memiliki slogan hingga kita bebas dari kusta ini mulai bekerja di Indonesia tahun 1975 bersama pemerintah.

Karena ingin lebih spesifik bekerja di sektor kesehatan dengan lebih efektif dan efisien menuju Indonesia bebas dari kusta maka kemudian pada tahun 2018 NLR memilih menjadi entitas nasional. Kini NLR Indonesia sudah beroperasi di 13 provinsi di Indonesia.

Yayasan NLR Indonesia bermitra dengan sejumlah organisasi yang menangani penyandang disabilitas, organisasi masyarakat sipil, insitusi pendidikan serta pemerintah lokal, juga kementrian dan lembaga pemerintah.



Visi NLR Indonesia

NLR memiliki visi yang mulia sekali yaitu semua orang Indonesia dan terutama mereka yang terdampak kusta atau disabilitas bisa menikmati hidup dalam masyarakat yang inklusif dimana hak mereka terpenuhi dan tidak ada kusta stigma dan diskriminasi.

Oya perlu dijelaskan makna dari inklusif ini,  inklusif yang merupakan lawan kata ekslusif ini berasal dari kata inclusion yang artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan.  Inklusif bisa diartikan sebagai masyarakat yang terbuka, ramah, menyenangkan karena semua orang mengakui, menghargai dan merangkul perbedaan.

Misi NLR Indonesia

Kami memperkuat para petugas profesional kesehatan, organisasi-organisasi dan komunitas dari orang dengan disabilitas

Kami mengedukasi masyarakat tentang kusta dan disabilitas.

Kami mengupayakan bukti melalui pendekatan inovatif, hikmah pelajaran dari pelaksanaan program dan mendukung peningkatan lewat lobi dan advokasi.

Pada kesempatan itu juga Widya Prasetya menjelaskan tentang program yang sudah digagas dan didukung oleh NLR Indonesia diantaranya adalah:

Hak ketenagakerjaan yang inklusif. Untuk hal ini NLR melakukan program prioritas ke kelompok muda disabilitas dalam memberdayakan potensi ekonomi di bidang ketenagakerjaan formal maupun kewirausahaan.

Program prioritas untuk anak dan remaja disabilitas serta kusta dalam aspek tumbuh kembang mereka.  Melakukan pendampingan dalam topik khusus kesehatan seksual dan reproduksi. 



Pemagangan inklusif bagi orang muda disabilitas dan OYPMK untuk bekerja di kantor NLR dan organisasi mitra di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Memberikan konseling kepada OYPMK dan melakukan pelatihan konseling agar mereka juga dapat menjadi pendamping untuk teman-temannya sebagai konselor.

Program Suara Untuk Kusta (SUKA) merupakan program peningkatan pengetahuan publik tentang penyakit kusta dan konsekuensinya.  Diantaranya adalah bekerja sama dengan KBR mengadakan talkshow.  NLR juga menyasar orang muda warga net dan juga roadshow  ke kampus-kampus untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang kusta.

Tentang Kusta

Walaupun kasus kusta di dunia dan sebagian di Indonesia telah banyak tereliminasi namun masih banyak  stigma masyarat terhadap kusta, seperti kusta merupakan penyakit kutukan, Minimnya informasi secara ilmiah mengenai penyakit kusta menjadi penyebabnya.

NLR selama ini telah berusaha memberikan penyadaran dengan menyebarkan enam poin penting tentang penyakit kusta.  Keenam poin itu adalah:

  1. Kusta bukan penyakit kutukan atau pun penyakit keturunan
  2. Kusta bisa disembuhkan 
  3. Kusta obatnya gratis di Puskesmas
  4. Semakin dini kusta dideteksi akan mencegah disabilitas
  5. Stop stigma dan diskriminasi pada OYPMK
  6. Kusta bukan penghalang untuk berkarya, OYPMK mempunyai kesempatan yang sama


Bagaimana Terjadinya Penularan Kusta ?

Karena minimnya pengetahuan dan stigma yang ada pada masyarakat tentang kusta, selama ini orang begitu takut dan sangat menjauhi OYMPK ini.  Untuk itu masyarakat perlu memahami bagaimana kusta ini ditularkan.  

  • Bakteri kusta diyakini menular melalui pernafasan
  • Kusta hanya akan menular bila terjadi kontak langsung secara berulang-ulang dengan pasien kusta yang belum berobat.
  • Kusta tidak akan menular jika seseorang hanya bersentuhan satu atau dua kali saja.

Intinya kusta tidak mudah menular, hanya 2 dari 100 orang yang beresiko tertular dan hanya jika orang tersebut dalam kondisi tingkat kekebalan tubuh dan nutrisi yang menurun.

Pada kesempatan ini pula hadir melalui telepon seorang yang pernah mengalami kelumpuhan ringan pada kaki karena kusta.  Gaby, pemuda asal NTT ini awalnya tidak mengerti tentang kusta.  Namun ia menjadi paham setelah memeriksakan diri ke dokter.

Gaby menjadi paham bahwa kusta menerang saraf sehingga menyebabkan bagian tubuhnya menjadi mati rasa.  Kemudian Gaby bergabung dengan yayasan sosial Ibu Alfarida, di sana ia mendapatkan terapi dan pengobatan untuk penyakit kusta.

Gaby memberi pesan kepada para peserta talkshow bahwa orang muda yang pernah mengalami kusta jangan berputus asa karena kusta dapat disembuhkan.  Di NLR ini juga memberikan kesempatan pada orang muda disabilitas dan OYPMK untuk mengembangkan bakatnya.  Seperti Gaby misalnya ia pun mendapat pelatihan menenun di yayasan.

Lima Tanda Gejala Kusta


Pada kesempatan itu Gaby menjelaskan awal ia mengalami kusta ada bercak putih seperti panu atau kemerahan.  Bercaknya kurang rasa tidak berkeringat rambut di sekitar kulit rontok dan tidak gatal.  Sementara menurut infografis yang saya temukan di instagramNLR disebutkan bahwa awal gejala kusta adalah:

Bercak atau kelainan kulit berwarna keputih-putihan mirip panu

Bercak atau kelainan kulit berwarna kemerah-merahan

Bercak atau kelainan kulit tidak berasa'

Bercak atau kelainan kulit yang tidak gatal

Bercak atau kelainan kulit yang tidak sembuh dengan obat kulit biasa

Jika menemukan satu atau lebih dari gejala tersebut maka periksakanlah diri ke Puskesmas terdekat. Segera deteksi sejak dini, obat kusta di Puskesmas diberikan secara gratis.

Melihat Kelebihannya...

Tampil menjadi pembicara selanjutnya Agustina Cipta Rahayu yang akrab disapa Mbak Tina.  Menurut Mbak Tina setiap manusia dilahirkan dengan kemampuan yang berbeda-beda demikian pula dengan kaum disabilitas dan OYPMK pasti memiliki kelebihan.

Mba Tina merupakan Founder dan Ceo Botanina Hijau Indonesia.  Perusahaan yang didirikan Mba Tina kurang lebih tujuh tahun yang lalu itu bergerak dibidang health & beauty memperkerjakan disabilitas.  Proses penyeleksian calon karyawannya fokus pada karya bukan pada keterbatasan yang dimilikinya.

Menurut Mba Tina sekarang ini bidang kerja makin terbatas namun lebih pada bagaimana kita bisa berinovasi.  Itulah mengapa Botanina justru melahirkan kerjasama berdasarkan skill yang dimiliki masing-masing. 

PT Botanina beranggapan konsep inklusif merupakan konsep yang wajar  Semua orang bisa berpartisipasi di dalam dunia usaha.  Tentu saja dengan syarat bisa berkarya dan bisa mengikuti pola kerjasama sesuai kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pada kesempatan itu Mba Tina berpesan bahwa setiap perusahaan memiliki peluang untuk menjadi perusahaan yang inklusif tinggal disesuaikan dengan kapasitas masing-masing.  Ada banyak skill yang dimiliki kaum disabilitas yang dibutuhkan perusahaan.

Karena ada gap informasi terkait kebutuhan tenaga kerja kaum disabilitas Mba Tina menyarankan agar perusahaan bisa ikut komunitas untuk mengetahui info yang lengkap untuk mencari calon pekerja disabilitas dengan kualitas yang dibutuhkan.

Semua Harus Diberi Kesempatan untuk Berkarya

Berada di 34 kota/ kabupaten di 13 provinsi di Indonesia NLR memberikan pelatihan-pelatihan yang berbeda di setiap daerahnya.  Setiap tahun NLR menerima teman-teman disabilitas untuk magang di kantor.  NLR  juga membuat program yang disesuaikan dengan peminatnya.

NLR bisa mendampingi para pelaku usaha yang membutuhkan info profil kaum disabilitas.  NLR bisa menghubungkan pelaku usaha yang mencari profil disabilitas yang sesuai dengan kebutuhannya dengan kaum disabilitas.

Sekarang bukan saatnya lagi kaum disabilitas dan OYPMK ini mendapatkan diskrimasi di dalam masyarakat.  Mereka memiliki hak yang sama dengan yang lainnya untuk mendapatkan kesempatan berkarya dan memenuhi kebutuhan diri sendiri tanpa membebani orang lain,

Bagi teman-teman yang belum sempat menonton Talkshow Yang Muda Yang Progresif untuk Indonesia Inklusif ini bisa cek live streaming via website kbr.id dan youtube Berita KBR.  Semoga tulisan Cerita Ida kali ini bermanfaat ya teman-teman.


16 komentar :

  1. Kayaknya udah lama nggak lihat orang kusta. Waktu aku kecil, sering lihat orang kusta jadi pengemis. Semoga orang2 yg kurang sehat bisa mendapatkan perawatan yg mudah dan murah.

    BalasHapus
  2. Aku baru tau lho ada organisasi ini, ketinggalan info nih aku. Juga baru tau ada Hari Pemuda Internasional. Makasih lho infonya mba...

    BalasHapus
  3. Hal terpenting memang harus deteksi dini jika sudah ada gejala kusta dan periksa ke puskemas terdekat agar bisa ditindaklanjuti ya mbak.

    BalasHapus
  4. sejauh ini aku membaca tentang kusta hanya sebatas lewat poster2 saja mbak. disabilitas dan OYPMK mmg harus mendapatkan hak yang sama di masyarakat salah satunya kesempatan berkarya. semoga dgn diangkatnya isu ini, Indonesia bisa mewujudkan indonesia yg inklusi tanpa ada stigma negativ.

    BalasHapus
  5. Bagus banget visi misinya NLR. Semoga dengan adanya kolaborasi dari NLR dengan berbagai pihak dapat mewujudkan mimpi Indonesia untuk segera bebas dari kusta, ya.

    BalasHapus
  6. zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exlucion (nihil ekslusi).
    Keren bangett nih NLR!
    bisa ditiru semangatnya oleh generasi muda Indonesia lainnya yaaa

    BalasHapus
  7. Ternyata kusta ini masih jadi masalah kesehatan di Indonesia ya, Mbak. Bahkan stigma pun masih melekat. Visi misi NLR ini bagus banget. Semoga aja dimudahkan jalannya, ya

    BalasHapus
  8. aku setuju dan mendukung banget, terutama agar lebih inklusif yaa.. ini juga edukasi untuk kita semua agar gak gampang mengucilkan orang dengan kusta, begitu pula orang dengan hal2 tertentu lainnya

    BalasHapus
  9. Sosialisasi seperti ini tentang kusta sangat dibutuhkan. Makin banyak yang menghindari orang yang hidup dengan kusta. Bahkan stigma negatif kerap diberikan. Makasih ulasannya mba

    BalasHapus
  10. Baru dengar lagi tentang penyakit kusta. Kasian sebenarnya liat penderita kusta belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik. Semoga ke depannya makin inklusif lagi ya mba

    BalasHapus
  11. Masalah kusta ini masalah yang terus diatasi ya mbak sejak dulu oleh pemerintah Indonesia. Bukan hanya menangani kesembuhan para penderitanya tapi juga agar mereka bisa bekerja di banyak sektor serta gak dikucilkan lagi. Selain itu pelayana kesehatan untuk penyandang disabilitas akibat kusta juga harus disamakan dan tidak dibedakan

    BalasHapus
  12. bener banget, udah ngga zaman ada diskriminasi. apalagi untuk penyitas kusta. kita harus ikut kasih semangat buat mereka ya, mbak.

    selalu seneng sama acaranya KBR, nih. sarat informasi.

    BalasHapus
  13. Acara yang nambah pengetahuan baru. Aku baru tahu dengan kehidupan para penyandang disabilitas ini, termasuk para penderita kusta. Miris ya, ternyata di masa sekarang pun ada diskriminasi. Semoga deh dengan adanya sosialisasi seperti ini, akan semakin banyak orang peduli. Mereka berhak untuk hidup yang lebih baik, dan mandiri. Salah satunya dengan bekerja. Toh secara kemampuan, mereka juga sama ya dengan kita yang normal.

    BalasHapus
  14. Bagus banget ada lembaga seperti NLR ini yang dukung Indonesia bebas kusta. Penyakit yang sering dianggap sebagai kutukan ini sebenarnya bisa hilang ya karena sudah ada obatnya..cuma memang perlu dukungan dari semua pihak dan masyarakat juga masih perlu diedukasi agar tidak memberi stigma negatif terhadap penderita kusta

    BalasHapus
  15. Baru tahu saya gejala kusta itu seperti penyakit kulit panu yang tidak gatal dan mati rasa ya. Beneran ga pernah terbayang orang yang sakit kusta karena ga tahu mbak. Semoga orang dengan penderita kusta mendapatkan perawatan yang baik dan sembuh juga bisa berkarya sebagaimana orang normal.

    BalasHapus
  16. Semoga negara semakin mengayomi para disabilitas atau minimal memberikan keterampilan yang bisa digunakan untuk menambah skills dan produktifitas sahabat disabilitas dimanapun berada.

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^