blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

4 Jun 2021

Review Buku The Book of IKIGAI



Review Buku The Book of IKIGAI  Sudah dari pertengahan Ramadan Fathya anakku yang ketiga mulai kumpul lagi di rumah.  Alhamdulillah Fathya sudah lulus SMA nya yang boarding school itu.... Entah sampai kapan bisa kumpul di rumah, mengingat Fathya harus melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Sedang daftar UTBK, dan berbagai pendaftaran beasiswa termasuk beasiswa ke Turki.  Kalau diterima rencananya ingin menyusul kakak sulungnya yang sudah lama di sana, meski sebentar lagi kakaknya mau lulus insya Allah.  Masih ada irisan waktu setahunan bisa bareng kalau Fathya keterima beasiswa Turki tahun ini.  Lumayan bisa belajar banyak bahasa dari kakaknya.  

Ala kulli hal, sebagai orangtua saya hanya mendo'akan semoga Allah SWT memberikan sekolah yang terbaik untuknya.  Terlepas dari itu semua, saya banyak terbantu dengan adanya Fathya di rumah, tidak hanya karena rajin membantu pekerjaan rumah tangga, Fathya pun bisa membantu mengajar anak-anak yang ngaji di rumah plus ditambah hapalan qur'an.  Senang sekali melihat anak-anak itu kini hapalan Al Qur'an nya bertambah banyak.

Selain itu juga dengan adanya Fathya saya jadi bisa baca-baca buku bagus, karena Fathya rajin membeli buku secara online.  Buku terbaru yang dibelinya berjudul The Book of IKIGAI karya Kern Mogi Ph.D.  Sebenarnya sempat sedikit memperlajari tentang IKIGAI ini. tapi dengan membaca buku ini jadi semakin jelas.

Membaca buku ini harus pelan-pelan untuk bisa memaknai isinya,  kita harus membiasakan dulu dengan gaya bahasa penerjemahnya.  Mungkin juga hal ini dikarenakan buku ini syarat dengan diksi yang sulit diterjemahkan langsung ke dalam Bahasa Indonesia jadinya agak sedikit berat dibacanya.

Review Buku The Book of IKIGAI

Diawali dengan memperkenalkan seorang koki yang bernama Jiro Ono yang sudah berusia sangat tua.  Pada saat Presiden Barack Obama akan hadir ke Jepang, dari sekian banyak restoran di Jepang, restoran  Ono ini yang terpilih.  Restoran yang sangat terkenal dengan kelezatannya.  

Jiro Ono berusia 91 tahun, merupakan koki bintang tiga -Michelin- paling tua di dunia yang masih hidup.  Di restoran Ono ini selalu tersedia telur ikan salmon (ikura) dalam kondisi segar yang biasanya hanya disajikan di musim gugur.  

Ono terkenal dengan kesungguhannya di dalam profesinya sebagai koki, ia "memijit" daging gurita selama satu jama agar empuk dan enak yang membuatnya menjadi menu gurita yang paling terkenal. Ono rela bangun dini hari dan tiba di pasar demi mendapatkan ikan terbaik.

Kesungguhannya memang membuahkan hasil yang luar biasa, restoran sushi yang dimilikinya termasuk ke dalam daftar resto kelas dunia.  Saat Barack Obama dijamu di restoran miliknya, Obama memuji sushi buatan Ono sebagai sushi terlezat yang pernah disantapnya.  



IKIGAI lah yang membuat Ono tak pernah bosan melakukan rutinitas yang sama tiap harinya.  Ono berharap bisa mati saat membuat sushi, ia menemukan IKIGAI dari penghargaan-penghargaan yang ia peroleh dan dari senyuman para pelanggannya.  

IKIGAI secara harfiah meliputi iki (untuk hidup) dan gai (alasan) merupakan istilah Jepang untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. IKIGAI inilah yang memberi kita motivasi, semangat, gairah dan tujuan untuk menjalani kehidupan.  Kalau saya ambil kesimpulan IKIGAI adalah semacam passion yang lebih terjiwai secara lebih mendalam.

IKIGAI adalah tentang menemukan, menjelaskan dan menghargai kesenangan-kesenangan hidup yang memiliki arti bagi diri kita.  Konsep dan falsafah yang sepintas tampak sederhana tapi bisa memberi perubahan besar dalam hidup seseorang.  IKIGAI tampak sederhana tapi hanya segelintir orang yang bisa melakukannya.  Tidak semua orang bisa memijit gurita selama sejam seperti yang dilakukan Ono.

Ada juga kisah Hiroki Fujita yang sudah mulai beraktivias sejak pukul 3 dini hari demi mendapatkan ikan tuna terbaik.  Ada Koshimizu yang hanya menyantap mi udon kuah untuk santap siang setiap hari untuk menjaga kemampuan mencicip lidahnya tidak terganggu.  Lalu Hayao Miyazaki yang mampu bekerja berjam-jam untuk menghasilkan karya terbaik.  Tidak semua orang bisa mendedikasikan waktu seperti Hayao demi membuat karya terbaik ribuan sketsa. 

Dengan IKIGAI kita bisa melakukan hal yang sama berulang-ulang, dimulai dari hal yang kecil dan detil.  Membuat sesuatu sampai sempurna dengan konsisten, tanpa berharap penghargaan atau balas jasa tapi semua demi kepuasan jiwa.

Membaca The Book of IKIGAI memberikan sebuah insight kepada kita bahwa ada cara-cara yang bisa diikuti untuk membuat hidup kita lebih bermakna.  Memberi motivasi kepada kita untuk menjadikan hidup lebih berarti.  Setelah membaca buku ini ada sebuah dorongan untuk melakukan sesuatu untuk sebuah perubahan yang lebih baik dalam hidup kita.   


Ada lima pilar dari folosofi IKIGAI bangsa Jepang yang dijabarkan buku ini dalam sepuluh bab.  Setiap bab nya menceritakan satu atau beberapa pilar yang diperdalam dengan contoh nyata di dalam kehidupan sehari-hari.  Selain itu juga buku ini membantu kita menemukan IKIGAI diri kita sendiri.  

Awali dengan hal yang kecil adalah pilar IKIGAI yang pertama sekaligus memberikan pencerahan kepada pembaca langkah pertama yang harus kita lakukan dalam rangka mencari IKIGAI diri kita sendiri.  Ini dicontohkan dengan kisah Hiroki Fujita yang rela bangun tiap hari pukul dua dini hari untuk pergi ke pasar membeli ikan tuna terbaik untuk pelanggannya yang merupakan restoran sushi terbaik di Jepang.  

Menjadi tangguh dalam hidup itu penting terutama mengingat betapa dunia ini semakin tidak dapat diprediksi bahkan kacau

Buku yang menarik, terlebih dikemas menarik dengan menyisipkan lembar-lembar berwarna merah berisi kutipan-kutipan penting dan menarik di dalam buku ini.  Nilai-nilai IKIGAI yang kita ambil di buku ini diharapkan akan memberi inspirasi pada diri untuk mencoba hal-hal yang baru dalam hidup kita.

Tidak perlu membunyikan terompet riuh untuk mengawali langkah baru kita.  Perubahan kesadaran ini akan merayap perlahan dalam diri kita, karena memang dalam hidup ini kita butuh evolusi bukan revolusi.

Semoga tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Review Buku The Book of IKIGAI ini bermanfaat untuk kita semua.  Salam....

33 komentar :

  1. Nambah wawasan saya Teh, terimakasih. Buku ikigai ini dilengkapi gambar hak Teh? Terbayang bacanya kalau naskah terjemahan itu harus kuat godaan, hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak Teh hanya selipan kertas merah berisi quotes

      Hapus
  2. Suka banget sama cerita IKIGAI ini, memang sesederhana itu hidup, tapi kadang hanya beberapa saja yang memahaminya. Yang perlu kita nikmati adalah proses perubahan kesadarannya dalam diri kita, apalagi berusaha menyeimbangkannya

    BalasHapus
  3. mencari tujuan dari hidup kita memang tidak selalu mudah tapi kita harus bisa menemukannya ya mba

    BalasHapus
  4. hmmm, menarik, kita juga seharusnya bisa menemukan IKIGAI kita ya, jadi ga pernah bosan menjalani hidup setiap hari yang gitu2 aja

    BalasHapus
  5. udah lama banget pengen baca buku iniii, pernah dibahas juga sama GitSav soal passion/ikigai, memang kynya bagus bgt kontennya buat menambah motivasi hidup

    BalasHapus
  6. Aku pernah baca buku Ikigai juga. Dan mempelajari filosofinya selalu penuh nilai. Semoga dengan membaca benar kita mengubah atau memberikan efek. Positif

    BalasHapus
  7. wah ini ya ternyata artinya ikigai, jadi penasaran rasanya ingin baca bukunya juga teh saya.

    BalasHapus
  8. aku belum sempat baca sih mba tapi sepertinya tema yang diangkat memng bagus sekali

    BalasHapus
  9. Aku belum baca dan bukunya menarik ya. Untuk mencapai kesuksesan, akan ada hal-hal yang dilakukan dan itu pasti gak mudah. Kerja keras dulu, memetik hasil kemudian

    BalasHapus
  10. Buku tentang IKIGAI ini banyak juga ya versinya, tapi intinya sih cuman satu rahasia passionnya orang jepang dalam bertahan dan memaknai hidup, penasaran mau baca Ikigai versi Ken Mogi ini

    BalasHapus
  11. kalau sudah jadi passion hidup ya, melakukan hal yang sama berulang kali pun selalu bisa menikmatinya. Aku ingin beli bukunya deh...

    BalasHapus
  12. Menarik mbak, aku seneng kalau baca buku yang maknanya bisa merubah mindset ke arah lebih baik seperti 5 pilar ikigai yang dijelasin detile di bukunya versi Ken Mogi

    BalasHapus
  13. Saya punya buku ini tapi masih dalam plastik. Ternyata isinya tentang filosofi hidup ya. Nanti mau baca ah

    BalasHapus
  14. Baru tahu tentang Ikigai dari sini, selama ini cuma dengar-dengar aja eh ini baca ceritanya. Jadi penasaran sama bukunya deh.

    BalasHapus
  15. Kutipan yang ada di buku ini seolah semakin menguatkan isi buku ya mba. Jadi termotivasi untuk membacanya lebih detail :)

    BalasHapus
  16. info baru lagi nih soal buku.
    makasih banyak udah mau review ikigai, teh.
    jadi kepo nih sama bukunya!

    BalasHapus
  17. iKIGAI ini buku kumpulan cerita ya Mbak, kayaknya cerita yang diangkat inspiratif semua. Saya suka baca kisah yang diangkat dari kejadian nyata ini, banyak moral storynya!

    BalasHapus
  18. serius aku baru tau makna ikigai ini kak, semacam passion ya. iya sih bener, kalau uudah ketemu passionnya mah semua jadi ga berasa cape, bawaannya seneng aja ngerjainnya ya kak

    BalasHapus
  19. Penasaran banget sama semua kisah dan filosofi-filosofinya pasti banyak banget pelajaran hidup. Btw aku jadi inget sama saudara yang rutin banget setiap hari bangun jam 3 pagi dan langsung mengerjakan ini itu, katanya sih kalau bangun sebelum subuh itu lebih fresh dan semangat.

    BalasHapus
  20. waa aku baru tau kayanya nih teh soal buku Ikigai iniii, ku jadi penasaran juga deh pengen bacaa, udah lama juga nggak baca buku hehehe

    BalasHapus
  21. Selalu ada hal menarik dalam rutinitas yang dicintai jika mau melihatnya ya mba. Yang merasa bosan dengan kkegiatan yg tampak itu2 aja sepertinya wajib membaca buku Ikagai ini. Terkadang kita perlu belajar dr cerita orang lain untuk melihat cerita indah hidup yg kita jalani.

    BalasHapus
  22. Makasih review-nya, Mbak Ida. Selalu senang baca buku Jepang yah, ceritanya pasti aja relate dengan kehidupan. Aku cuma baru baca 2 buku Jepang aja, mulai dari Totto Chan, Konmari, mungkin next IKIGAI ini. Di samping orang Jepang memang tekun pada hobinya, mereka juga ternyata disiplin sekali ya. Suka dengan penggunaan kata IKIGAI-nya juga. :))

    BalasHapus
  23. Ada banyak istilah di Jepang yang maknanya dalam, ya. Saya tuh suka baca buku seperti ini. Bisa jadi semacam mood booster.

    BalasHapus
  24. wah makasih teh Ida sudah mereview buku Ikigai, sudah lama saya ingin membaca buku ini api maju mundur, bagus ga ya isinya hehe, ternyata bagus yaa. Nuhun teh.

    BalasHapus
  25. Ikut mendoakan buat Fathiya semoga lulus dan bisa mengikuti jejak kakaknya sekolah di Turki.
    Apapun profesinya jika dilakuan dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil ya mbak. Dari buku ini bisa beajar juga lewat kako Jiro Ono. Menarik mbak jalan ceritanya bisa jadi penyemangat buat aku juga yang selalu menjalani rutinitas monoton setiap harinya

    BalasHapus
  26. Pertama kali tau buku IKIGAI dari seorang teman yang merasa terinspirasi dari buku ini. Baca dibaca ternyata memang membantu kt lebih menemukan arah tujuan hidup

    BalasHapus
  27. Wah selamat teh anaknya udah lulus SMA. Btw kalau nyari info beasiswa ke Turki gtu bagaiamnakah caranya?
    Ah aku dari dulu kepengen baca buku Ikigai. Nanti coba ah beli online. Kyknya butuh buku motivasi2 kek gini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau informasi Turki anak2ku pada nyarinya di interet Mba... kalau serius perlu bisa kunjungi blog anakku. Dia nulis lengkap tentang beasiswa Turki ini. Tinggal japri aku aja Mba ... :D

      Hapus
  28. Buku IKIGAI semacam motivasi hidup ya. saya juga suka buku2 seperti ini. memberikan tujuan hidup yang sebenarnya.

    BalasHapus
  29. Semakin banyak dibaca buku ikigai ini pasti akantahu culture orang jepang gitu ya mba?

    BalasHapus
  30. Hihii...aku jadi ingat beli buku Ikigai ini tapi belum aku baca.
    HiikS~
    Hanya merasa karena sudah tau isinya hanya dengan membaca resensinya, seperti yang teh Ida tulis. Ini sangat membantu sekali.

    Padahal bukunya gak tebel-tebel amat yaa, teh..

    BalasHapus
  31. Aku belum baca bukunya tapi baca ini kayaknya temanya sangat bagus untuk dibaca ya mba

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^