blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

20 Okt 2019

Wake Up! Wakaf: Wakaf Semudah Senyum, Wakaf Seharga Secangkir Kopi

Gerakan Sejuta Wakif Dompet Dhuafa


Wake Up! Wakaf: Wakaf Semudah Senyum, Wakaf Seharga Secangkir Kopi  Teman-teman Cerita Ida, pernahkah terpikirkan dalam hidup kita bahwa kehidupan di dunia ini segalanya sudah ada yang mengatur?  Rezeki, maut, jodoh semuanya sudah diatur oleh Allah SWT, tak perlu galau, tak perlu risau, kita tinggal menjalani dan menjemputnya saja sekemampuan kita.  Justru kehidupan di akhir yang kekal yang belum pasti yang perlu betul-betul kita perjuangkan.


Pahala Berlipat dengan Amalan Cerdas


Usia kita di dunia yang singkat ini harus kita optimalkan untuk mengumpulkan bekal hidup di kehidupan yang abadi.  Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari.  Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang yang  paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian.  Artinya dia memahami bahwa kehidupan di akhirat adalah yang harus banyak diutamakan.  Untuk itulah mengapa Cerita Ida kali ini mengupas tentang Wakaf Semudah Senyum, Wakaf Seharga Secangkir Kopi.

Gerakan Sejuta Wakif Dompet Dhuafa

Kita harus memiliki amalan yang cerdas, yang bila kita lakukan akan mendapatkan pahala berlipat ganda.  Seperti sholat akan berlipat pahalanya saat dilakukan berjamaah, pahala bisa berlipat sampai 27 kali.  Effortnya sama saja dengan sholat sendiri, rakaatnya sama, bacaannya sama, tapi pahalanya lebih berlimpah.  Apalagi untuk kaum pria, akan lebih lagi pahalanya kalau dilakukan di masjid.  Untuk perempuan daripada sholat di rumah di kamar masing-masing lebih bagus lagi kalau dilakukan berjamaah bersama keluarga.  Demikian pula dengan ibadah sosial,  ada pahala yang terus mengalir apabila kita lakukan, walau kita sudah tiada.  Itulah yang namanya Wakaf.

"Dari Abu Hurairah R.A bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amal perbuatannya kecuali tiga perkara: yaitu sadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendo'akan kedua orangtuanya".  (HR Muslim)

Kisah Usman bin Affan dengan Sumur Raumah 


Hadist di atas sudah begitu jelas, bahwa shodaqoh jariah (juga ilmu yang bermanfaat dan do'a anak yang sholeh) akan memberikan pahala yang mengalir terus walau kita sudah wafat.  Jadi ingat apa yang pernah dilakukan oleh sahabat Utsman bin Affan dengan Sumur Raumah nya.

Keberkahan sumur yang diwakafkan Utsman bin Affan kepada masyarakat Madinah di musim kering lebih dari 1.400 tahun yang lalu itu, masih bisa dirasakan penduduk Madinah saat ini.  Sumur tersebut sudah melahirkan rekening dan pembangunan hotel atas nama Ustman bin Affan. Luar biasa ya?  Tak terbayang pahala yang mengalir untuk sahabat Utsman bin Affan... Masya Allah...

Harta yang kita berikan juga harus merupakan harta yang sebaik-baiknya yang kita miliki.  Harta yang diberikan janganlah sesuatu yang sudah tidak layak digunakan yang kita pun sudah tidak suka memakainya.  Memberi dengan harta yang terbaik yang kita miliki, tentu pahala berlipat akan menanti karena kita mengorbankan sesuatu yang kita cintai.

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Berfoto sebelum berangkat ke Subang di halaman Kantor Dompet Dhuafa Jawa Barat 

Keseruan Acara Keren Penuh Manfaat Blogger Meet Up : Week Up: Wakaf Dompet Dhuafa


Eh by the way same way kenapa tiba-tiba Blog Cerita Ida bercerita tentang wakaf.  Bukan tiada angin tiada hujan lho...hihi.  Semua karena sebuah acara keren penuh manfaat yang digelar Dompet Dhuafa. Yup acara Blogger Meet Up bertajuk Wake Up! Wakaf  membuat saya sangat  tercerahkan tentang wakaf ini.  Dan tak ingin dong,  ketercerahan ini hanya untuk saya sendiri.

Alangkah indahnya kalau saya ikut memviralkan gerakan Wake Up! Wakaf ini.  Selain insya Allah pahala mengalir untukku, amin kan ya teman...hehe... Kebermanfaatan Wake Up! Wakaf ini akan lebih meluas sehingga akan banyak yang tahu.  Belief me.. ini program keren, dan manfaatnya luar biasa untuk umat.  Karena Seeing is Beliefing ..karena saya sudah melihat fakta kebenaran dan keamanahan program ini.

Bersyukur sekali ada yang berjuang di ranah ini secara profesional karena banyak harta umat yang terselamatkan dan menjadi produktif.  Kebermanfaatannya pun jadi semakin meluas, terima kasih untuk para nadzir atau para pengelola wakaf  yang telah berjuang di ranah ini.... Barokallohu Fikum. Akhi wa Ukhti... :D

Acara Blogger Meet Up ini digelar Kamis 17 Oktober 2019 ini berlangsung di Kebun Indonesia Berdaya Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe Subang Jawa Barat.  Meeting point kami para blogger  Bandung jam 06.30 di Kantor Dompet Dhuafa Jawa Barat Jalan Martanegara No 22A Turangga Lengkong Bandung.

Berhubung tempat tinggal saya di Cimahi, agak jauh dari meeting point, jam 05.30  saya sudah siap bergegas menunggu teman-teman sesama dari Cimahi di tempat yang sudah ditentukan.. so exciting...saya bersemangat sekali mengikuti acara ini.

Meski berangkat pagi, pagiku tetap sibuk lho..hehe.... saya bangun pagi sekali menyiapakan makanan untuk anak-anak sekolah.  Sebagian sudah disiapkan malam hari, jadi segalanya sudah saya siapkan sebelum pergi, bahkan beres-beres dan ngepel pun sudah kutunaikan...  Alhamdulillah.... :D

Wake Up! Wakaf :  Wakaf Semudah Senyum, Wakaf Seharga Secangkir Kopi


Alhamdulillah perjalanan lancar baik dari Cimahi ke meeting point, maupun dari meeting point ke tempat yang kami tuju.  Kebun Indonesia Berdaya ...We are comming.... hehe... Senang sekali bisa menginjakkan kaki kembali di tempat ini.  Selalu ada aura kebahagian dan kesenangan. serasa piknik yang penuh berkah dan manfaat.   

Setiba di Kebun Indonesia Berdaya ini, seperti biasa kami disambut welcome drink yang luar biasa, apalagi  kalau bukan jus nanas yang begitu menyegarkan....ssst jangan bilang-bilang ya... saya menghabiskan hampir 3 gelas  plastik.. lho... hahaha.  Saya rasa bukan saya aja yang menghabiskan lebih dari segelas, karena ketika akan mengambil lagi jus yang begitu banyak berlimpah  itu sudah tandas ..das..das... tak berbekas.  Duh maafkan kami ya...huhu...


Selain jus nanas yang segar, ada berbagai makanan kukuluban alias makanan serba dikukus, seperti jagung, singkong dan kacang. Ada juga sate unik karena sate ini bukan dari daging tapi dari nanas alias sate nanas hehe..segar deh.  Sayangnya seperti tahun lalu saat ke sini, buah naga sedang tidak berbuah, biasanya panen buah naga saat akhir tahun alias bulan Desember, sementara tahun ini kami ke sini bulan Oktober dan tahun lalu di bulan Agustus.

Setelah beristirahat, minum jus nanas dan makan kukuluban juga sate nanas, acara Blogger Meet Up pun mulai dibuka oleh MC dan kemudian acara diserahkan kepada moderator karena akan ada semacam talkshow alias sharing session tentang Wake Up! Wakaf ini.



Pembicara pertama adalah Bapak Bobby P Manulang beliau adalah General Manajer Wakaf Dompet Dhuafa yang tampil membuat daku terpukau.  Bukan hanya membawakan materinya yang enak didengar tapi isinya juga luar biasa mencerahkan.  Terus terang baru kali ini saya begitu antusias mendengarkan secara serius sebuah acara blogger dari awal sampai akhir.  Biasanya sambil asyik ngetwit atau upload foto di instagram...hehe...

Nasi uduk berdaun salam
dimasak gadis berambut merah
Kalau ada orang yang salam
sambutannya tolong yang lebih meriah

Itulah ucapan pembuka Bapak Booby, sebuah pantun yang disambut meriah koor kata "Asyiiiik" para blogger, iseng banget saya tulis ya..hahaha.... Kata pembuka yang menghipnotis untuk mendengarkan lebih lanjut uraiannya.  Banyak hal yang beliau ungkapan, intinya saya tulis sub per sub nih di bawah ini... Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa mengajak semakin orang berwakaf karena memang program ini begitu memberdayakan umat.


Wake Up! Wakaf : 4 Pilar Program Wakaf Dompet Dhuafa


Wake Up! Wakaf adalah sebuah gerakan yang dibangun oleh Dompet  Dhuafa untuk membangunkan kembali kesadaran masyarakat tentang berwakaf.  Selama ini  pemahaman tentang wakaf yang berkembang di masyarakat dan yang familiar tentang wakaf di masyarakat tidak jauh dari 3 M yaitu; Makam, Madrasah dan Masjid.  Padahal ternyata ada objek-obejek lain dari wakaf yang bisa dikelola dengan produktif.

Sebuah gerakan yang patut diapresiasi dan disambut oleh kita semua, karena ternyata dari uraian yang berikan program ini bagus sekali.  Dompet Dhuafa memiliki 4 Pilar Program Wakaf yaitu:
  1. Bidang Kesehatan
  2. Bidang Pendidikan
  3. Bidang Ekonomi
  4. Bidang Sosial

1. Bidang Kesehatan


Dompet Dhuafa telah memiliki 7  Rumah Sakit Rumah Sehat Terpadu.  Walau khusus melayani para dhuafa rumah sakit ini tetap produktif karena walau tetap gratis melayani dhuafa tagihannya tetap ditagihkan kepada negara melalui program BPJS.  Selain memiliki 7  rumah sakit, Dompet Dhuafa pun memiliki 3 klinik, 2 optik dan satu apotek.

2. Bidang Pendidikan


Dompet Dhuafa sekarang sedang mengembangkan Khadijah Learning Center di Serpong Tanggerang Selatan, sebuah kampus kewirausahaan khusus untuk perempuan.  Mengapa khusus perempuan ? Karena Dompet Dhuafa tidak ingin para perempuan lulusan SMA terserap pada sektor-sektor pekerjaan yang rentan pada kekerasan dan pelecehan.

Para perempuan lulusan SMA jadi memiliki nilai tambah sesuai dengan bakat atau passionnya. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan workshop kewiraushaan.  Selain itu mereka pun akan mendapatkan asupan ilmu dan bimbingan ruhiyah keislaman.

Selain Khadijah Learning Center, Dompet Dhuafa juga memiliki Pesantren Hafidz Village di Lido Sukabumi.  Pesantren ini berdiri di atas tanah wakaf seluas 2 hektar, merupakan program mahakarya Dompet Dhuafa dalam pendidikan Tahfidz untuk melahirkan generasi muslim yang hafidz qur'an dan memiliki kompetisi kepemimpinan dan ilmu pengetahuan teknologi terkini.

Dompet Dhuafa pun memiliki Dompet Dhuafa University di Bogor Jawa Barat, meski belum selesai pembangunannya namun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah berlangsung.  Angkatan pertama di bangunan Lembaga Pengembangan Insani (LPI) kawasan Zona Madina Parung Bogor.

Gedung Sekolah Al Syukro Universal  credit: tabungwakaf.com


Ada juga Sekolah Islam Al Syukro Universal, sekolah yang memiliki jenjang pendidikan mulai dari TK, SD sampai SMA ini sampai saat ini sudah memiliki murid sebanyak 845.  Sekolah lainnya ada Sekolah SMART Cibinong yang memiliki jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMP.  Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 808 siswa.

3.  Bidang Ekonomi


Untuk bidang ekonomi Dompet Dhuafa kini mengelola 10 hektar tanah yang ditanami aneka ragam buah seperti naga, nanas, pepaya, ambu kristal dan alpukat. Dengan memberdayakan masyarakat sekitar kebun buah yang bernama Kebun Indonesia Berdaya ini memiliki konsep pertanian terpadu atau integrated farming.

Dompet Dhuafa juga memiliki minimart unik yaitu suatu toko One Stop Service yang menerapkan sisitem swalayan yang menjual makanan (consumer goods) serta jasa.  Minimart ini juga berfungsi sebagai showroom produk UKM binaan Dompet Dhuafa.

Selain itu Dompet Dhuafa memiliki Pabrik Air mineral dan Comersial Estate seperti: Rumah Sewa Center, Rumah Zona Madinah, Rumah Keadilan Depok.

4. Bidang Sosial Budaya


Dompet Dhuafa juga membangun banyak masjid, tapi masjid ini dibuat dengan tetap memiliki nilai ekonomi hingga bisa produktif juga.  Memproduktifkan masjid dengan cara di sisi lain bangunan, baik di bawah atau di samping, dibangun bangunan penunjang yang digunakan untuk kegiatan ekonomi yang syar'i dan produktif.  Misalkan untuk kegiatan berjualan kitab, herbal, atau untuk kegiatan melayani fotocopy.

Banyak pengelola masjid yang tidak memiliki pemasukan sehingga masjidnya menjadi tidak terurus.  Dengan memiliki kegiatan ekonomi di sekitar masjid ini diharapkan masjid dan para pengelolanya memiliki pemasukan untuk pemeliharaan.  Masjid yang sudah dibangun Dompet Dhuafa antara lain adalah Masjid Al Madinah, Masjid Smart SSC, Masjid Al Majid Bukit Kemuning.

Untuk program sosial lainnya Dompet Dhuafa memiliki Wisma Muallaf di Bintaro Kabupaten Tangerang Banten.  Wisma yang sudah berdiri sejak 31 Agustus 2008 ini sudah membina lebih dari 700 orang muallaf.  Wisma ini digunakan untuk menampung muallaf yang belajar agama dan terpisah dari keluarganya.

Wake Up! Wakaf : Asal Mula Wakaf


Kalau melihat kilas balik dalam sejarah, wakaf bermula dari kisah Umar bin Khatab yang ingin menyerahkan tanahnya di Khaibar kepada Rasulullah SAW.  Waktu itu Rasulullah SAW menegur Umar bin Khattab karena sering terlambat sholat berjamaah karena asyik dengan kebun barunya itu.

Syaidina Umar tersadar,  beliau menangis kemudian menyerahkan kebunnya itu untuk perjuangan. Namun Rasulullah mengatakan jangan dan menyuruh Umar untuk tetap mengelola tanah itu tetapi semua hasil yang tumbuh dari  tanah itu diberikan kepada umat.

Paradigma Sebagian Besar Masyarakat Indonesia tentang Wakaf


Dari kisah di atas tersirat bahwa wakaf itu adalah untuk kegiatan yang produktif.  Namun entah mengapa perkembangan yang terjadi kemudian kalau di Turki wakaf itu berkembang menjadi sebuah peradaban, menjadi  ekonomi yang mensejahterakan masyarakat, sementara di Indonesia hanya berkembang tidak jauh dari 3 M yaitu Makam, Madrasah dan Masjid.

Dompet Dhuafa ingin memberikan penyadaran kepada masyarakat, bahwa aset wakaf itu ada yang bisa dikelola dengan produktif. Seperti tanah yang  berada di Subang ini bisa dikelola secara  produktif dengan pengelolaan yang profesional.  Tanah ini berawal dari 2 hektar kini menjadi 10 hektar  mengalami perkembangan tapi perkembangan ini dibandingkan potensi yang ada termasuk lambat.

Para pengelola Wakaf  Dompet Dhuafa di semua cabang ternyata mengalami persoalan yang sama yaitu pertumbuhan asetnya seperti deret ukur tetapi pertumbuhan tunai atau wakaf uang seperti deret hitung.  Sumber pengembangannya berjalan agak lambat karena selama ini masyarakat menilai bahwa wakaf itu hanya 3 M.

Ada juga mindset kontra produktif yang beredar di masyarakat bahwa wakaf hanya diindentikan sebagai ibadahnya kaum the have. Baru bisa berwakaf bila sudah memiliki uang yang banyak, belum punya tanah yang banyak jadi tidak berwakaf, akibatnya ibadah wakaf ini tidak segera ditunaikan.

Wake Up! Wakaf : Gerakan Sejuta Wakif Dompet Dhuafa


Mengatasi hal itu saat ini Dompet Dhuafa membuat sebuah gerakan yang bernama "Gerakan Sejuta Wakif".  Gerakan ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi wakaf yang sangat besar karena jika dioptimalkan potensi wakaf ini bisa menjadi instrumen pembiayaan alternatif yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat.



Saat ini dengan Rp 10.000,-  melalui gerakan sejuta wakifnya Dompet Dhuafa, artinya ada pendonor yang menyumbang Rp 10,000 sebanyak sejuta pendonor totalnya  bisa mencapai Rp 10 milyar.  Dengan uang sebesar ini  bisa menjadi rumah sakit, sekolah, atau kebun berdaya dan lain sebagainya. Wah Wakaf  jadi semudah senyum, semurah secangkir kopi yak... hehe..

Selain  gerakan wakaf 10 ribu rupiah dengan sejuta wakifnya, Dompet Dhuafa pun membuka paket  kavling yang ditawarkan secara lelang seharga 125 juta rupiah. Paket ini meliputi  50 juta rupiah untuk pembebasan tanah 1.000 meter persegi,  50 juta rupiah untuk pengolahan tanah yaitu seperti pembangunan tegakan beton, pembibitan, pemeliharaan sampai berbuah atau disebut juga sebagai ongkos produksi.

Sementara itu sisa 25 juta rupiah digunakan  untuk pembangunan utilitas yaitu akan dibangun bungalow atau saung untuk para wakif  bila datang ke tempat wakaf sewaktu-waktu.  Program ini juga menawarkan pengembalian uang Rp 50 juta untuk pembebasan tanah, yang akan dikembalikan dalam  kurun waktu 15 tahun.   Sebuah program wakaf produktif yang patut diapresiasi ... teman teman yang tertarik bisa mampir ke wesitenya di www.domasi.tabungwakaf.com .  Wah asyik ya dan bersyukur banget kalau bisa ikut program keren ini  :)

Kebun Indonesia Berdaya


Pembicara Kedua Bapak Kamaludin, beliau adalah Manajer Program Ekonomi Dompet Dhuafa.  Pada kesempatan itu Bapak Kamaludin mengungkapkan bahwa lahan wakaf ini merupakan kolaborasi antara wakaf, zakat dan program. Latar belakangnya adalah karena melihat potensi, kemiskinan masyarakat, serta adanya market atau pasar.  Untuk mengembangkan lahan ini Dompet Dhuafa juga melihat adanya SDM, Aset dan adanya Pasar.  Maka berdirilah Kebun Indonesia Berdaya yang memberdayakan masyarakat sekitar.



Kebun Indonesia Berdaya ini memiliki konsep pertanian terpadu atau integrated farming.  Dengan model yang dipadu dengan peternakan sehingga tidak ada limbah yang terbuang.  Limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan kompos sementara kotoran ternak dapat digunakan sebagai pupuk tanaman

Melihat pasar ada potensi luar biasa dimana elemen minuman yang dikemas membutuhkan ekstrak asam dari nanas. Potensi yang luar biasa ini dimanfaatkan oleh Dompet Duafa dengan mendirikan RISIN atau Rumah Industri Nanas yang akan menyediakan ekstrak nanas.  Saat ini industri minuman membutuhkan ekstrak nanas ini 160 ton pertahun.  Tahun 2020 RISIN ini akan mulai beroperasi.  Dengan berdirinya RISIN ini akan semakin bertambah masyarakat yang diberdayakan oleh Dompet Dhuafa.

Selain perkebunan, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan penduduk setempat yang memiliki keahlian di dalam beternak kambing.  Kini Dompet Dhuafa memiliki 55 mitra ternak binaan di seluruh Indonesia. Sentra ternak di Desa Cirangkong ini merupakan salah satunya. Untuk wilayah Subang ada 30 peternak yang menjadi peternak binaan Dompet Dhuafa.

Dengan penyediaan sentra ternak ini diharapkan Dompet Dhuafa dapat memberikan pelayanan optimal kepada pengurban  bukan saja dari penyebaran tapi dari penyediaan hewan kurban yang memiliki SOP sesuai dengan persyaratan yang ada dalam fiqih kurban.

Pada kesempatan itu pula hadir Bapak Eman yang merupakan perwakilan dari petani.  Beliau mengungkapkan sejak adanya Dompet Dhuafa masyarakat sekitar mengalami kemajuan secara ekonomi.  Untuk pertanian pembibitan dan pemasaran terbantu sekali dengan program Kebun Indonesia Berdaya ini.

Wake Up! Wakaf
Berfoto sesaat sebelum berkeliling kebun

Sekilas Tentang Dompet Dhuafa


Mungkin diantara teman-teman ada yang belum mengenal Dompet Dhuafa, tak kenal maka ta'aruf yuk hehe...

Dompet Dhuafa Republika merupakan sebuah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf) serta dana lainnya yang halal dan legal dari perorangan, kelompok, perusahaan atau lembaga.

Berawal dari penggalangan dana internal Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian penghasilannya.  Tanggal 2 Juli 1983 ditandai sebagai hari berdirinya Dompet Dhuafa dengan diterbitkannya sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk Dompet Dhuafa.

Nah buat teman-teman yang belum kenal dengan Dompet Dhuafa ta'aruf dengan Dompet Dhuafa nya cukup ya.. ? Kita kembali ke laptop, setelah talkshow alias sharing session Wake Up! Wakaf ini para peserta dan para pembicara pun melakukan foto bersama.  Dilanjutkan dengan jalan-jalan mengelilingi kebun dan peternakan yang dipandu oleh Mas Agung.  Selama berkeliling ini Mas Agung memberikan penjelasan secara panjang lebar tentang Kebun Indonesia Berdaya ini.

Meskipun hari begitu panas terik para blogger tetap bersemangat mendengarkan paparan dari Mas Agung.  Apalagi berbeda dengan tahun lalu, kini di Kebun Indonesia Berdaya ini sudah disediakan topi caping bercat merah putih yang sangat bermanfaat untuk para pengunjung agar terlindung dari panasnya matahari.  Sayangnya jumlahnya tidak terlalu banyak sih, dari 30 blogger yang datang ada beberapa yang tidak kebagian topi caping ini.

Oya keseruan acara ini bisa dilihat melalui video di bawah ini ya .. :)



Usai berkeliling di Kebun Indonesia Berdaya, para blogger pun dipersilakan untuk ISHOMA, istirahat, sholat dan makan siang.  Teman-teman ada yang memilih makan siang dulu, ada yang sholat dulu.  Saya dengan beberapa teman memilih untuk sholat dulu aja.

Usai sholat, saya pun makan siang, lauknya luar biasa lho, nasi liwet dipadu pais peda, ayam goreng, lalab sambal dan tahu tempe plus kerupuk....Aduh nikmatnya, luar biasa.  Mungkin juga karena sudah lapar plus cape usai jalan-jalan.

Setelah acara makan usai plus istirahat yang ditemani sepoi angin, acara pun ditutup.  Para blogger pun kembali ke mobil elf yang telah disediakan.  Ada 2 mobil yang mengantar jemput para blogger ini.  Eh sebelum pulang kita pun dibekali dua buah nanas lho...asyiiik... Sementara di goody bag kantung hijau ada juga oleh-oleh hasil budi daya asli daerah Subang berupa gula aren bubuk alias gula semut, satu toples bawang goreng dan beras subang yang enak dan wangi.... hmmm...lezato bakal gagal diet nih makan nasi pulen plus wangi begini ..hehe....

Sebelum pulang kami mampir ke RISIN yaitu Rumah Industri Nanas yang insya Allah akan mulai beroperasi bulan Januari 2020 nanti.  Di sini kami meninjau bangunan calon pabrik yang lumayan luas ini.  Menurut Mas Agung yang memandu kami luas tanah ada 4 hektar sementara luas bangunan ada 2 hektar.  Mudah-mudahan aja RISIN ini dapat beroperasi tepat sesuai target waktunya ya...hingga banyak penduduk yang dapat diberdayakan lagi.

Fiuuuh acara yang luar biasa mengasyikan... penuh ilmu yang bermanfaat, wawasan tentang wakaf pun semakin bertambah.  Terima kasih Dompet Dhuafa untuk undangannya.... Ditunggu undangan panen buah naganya dong... hahaha.... *ngelunjak.

Nah teman-teman pembaca blog Cerita Ida cukup sekian dulu tulisan panjang kali lebar tentang Wake Up! Wakaf Semudah Senyum, Wakaf Seharga Secangkir Kopi ini ya,... Semoga ada manfaatnya... :D

22 komentar :

  1. Waaahhh seru bangeet... ternyata bisa ya wakaf seharga secangkir kopi. Berapa pun nominalnya jika niat ikhlas lillahi ta'ala, maka akan ada balasan dari-Nya. Yuuuk wakaf

    BalasHapus
  2. Tentu kita semua ingin meneladani semangat berbagi ala Utsman bin Affan ya Mba
    Kalopun blum punya harta segambreng, ya gpp, wakaf mulai dari nominal secangkir kopi Starbucks aja :D
    Bravo DD! Keren bangeettt pemberdayaannya
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  3. Daripada nongkrong di starbak mending duitnya buat wakaf ya?
    Mensejahterakan para petani, dhuafa juga masyarakat sekitar. Pemberdayaan ekonomi bisa terus merata jika semua sadar akan kelebihan dari gerakan wakaf ini.

    BalasHapus
  4. Sayang saya tidak bisa ikutan karena kendala jarak. Di Balubur Lombangan, Garut bisa 2-3 jam perjalanan untuk tiba di tempat pertemuan sebelum berangkat, saya takut telat karena tidak punya kendaraan pribadi. Yang jadi kendala adalah aturan tidak boleh bawa anak padahal suami kerja dan saya jelas tidak tega tinggalkan Palung di rumah, bisa 2 hari karena harus menginap dulu di rumah saudara di Riung Bandung. Mungkin bukan kesempatan saya untuk meet up, he he. Padahal ada Mbak Ciani sesama admin pendamping Indonesia Saling Follow yang ikutan juga.
    Saya kenal Dompet Dhuafa kala masih di Bandung dan kadang beli koran Republika, tidak menyangka sekarang sudah berkembang besar, alhamdulillah.
    Gerakan Sejuta Wakaf Dompet Dhuafa mungkinkah bisa digalang di setiap RW dengan adanya orang tepercaya untuk mengumpulkan dana wakaf dari masyarakat setiap bulannya berupa 10 ribu rupiah? Itu menyasar lebih dekat. Membuat masyarakat mengenal wakaf dengan cara mudah dan tepat sasaran karena dana yang dihimpun adalah untuk wakaf bukan sedekah biasa.
    Jika dalam satu RW saja ada ratusan kepala keluarga, maka jika digalang dana wakaf untuk Dompet Dhuafa maka hasilnya bisa cepat nyata. Yang penting sosialisasi dulu kepada masyarakat. Bahwa peluang untuk berwakaf bagi siapa saja itu terpentang lebar. Semoga menjadi amal berkesinambungan untuk bekal akhirat kita kelak. Aamiin.

    BalasHapus
  5. Bagus sekali program Wake Up Wakaf dari Dompet Dhuafa ini teh. Mudah-mudahan akan semakin banyak orang yang sadar untuk berwakaf, berwakaf tidak perlu nunggu kaya yaa

    BalasHapus
  6. Wah seru banget kak programnya. Semoga kesadaran akan pentingnya wakaf bisa ada di hati semua orang yah. Nambah lagi deh ilmu baru aku berkat kakak. Thanks infonya yah kak :)

    BalasHapus
  7. Dulu banyak yang mikir bahwa wakaf itu ya berupa tanah. Sekarang dg info kaya gini jadi makin tahu bahwa wakaf banyak jenisnya dan memberinya juga mudah. Bagus deh progam dari Dompet Dhuafa ini

    BalasHapus
  8. Seru sekali acara dan programnya. Wakaf gak perlu dengan sesuatu yang besar (seperti tanah) ya ternyata, bahkan bisa semurah secangkir kopi. Semoga semakin banyak yang sadar akan kemudahan wakaf.

    BalasHapus
  9. Keren banget nih kegiatannya bareng Dompet Dhuafa. Program dari Dompet Duafa memang mantap-mantap ya, termasui program Wakaf ini. Bahkan hanya dengan uang 10ribu kita juga sudah bisa ikut berwakaf. Maa syaa Allaah, membantu banget nih buat yang mau beramal. Jadi gak mesti punya uang banyak dulu baru mau wakaf ya Mbak :)

    BalasHapus
  10. Baru tahu bahwa wakaf itu tidak sulit sama sekali. Tinggal kemauan kita saja! TFS y mba...

    BalasHapus
  11. Alhamdulillah yah Teh, setaelah tahu tentang Wake Up Wakaf ini jadi lebih tenang soalnya mau nge-wakaf ternyata gak usah dinanti-nanti, tapi bisa secepatnya.

    BalasHapus
  12. jadi memang mudah untukberwakaf ya mba..semoga makin banyak yang tergerak untuk melakukannya

    BalasHapus
  13. Wah wakaf ternyata bisa ya dengan 10 ribu. Dan nanti hasil yang terkumpul bisa dimanfaatkan juga untuk pembangunan fasilitas kesehatan gitu. Bisa makin banyak orang terbantu juga. Keren sama inovasi dompet dhuafa

    BalasHapus
  14. Seru banget perjalanannya ya, teh :)
    Pengen banget ihh cobain nanas yang fresh langsung dari kebunnya :)
    Semoga semakin banyak orang yang mau berwakaf dan bisa membantu orang lain :)

    BalasHapus
  15. Iya ya Mbak selama ini wakaf memang identik dengan 3M saja. Hehe. Semoga dengan program Wake Up! Wakaf dari Dompet Dhuafa ini akan semakin banyak wakif di Indonesia :)

    BalasHapus
  16. Langsung berasa seperti dijewer, pas sampai di bagian ini:

    "... Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak mengingat kematian."

    ... paling banyak mengingat kematian!

    By the way subway,
    Wake Up Wakaf, aku syukak taglinenya!
    Millenial sekaligus nge-branding banget!

    Semoga sampai pesan-pesanya ya...

    BalasHapus
  17. Selalu suka dengan program-programnya Dompet Dhuafa, Program wakaf ini juga, memudahkan orang yang ingin berwakaf meski belum punya harta banyak.

    BalasHapus
  18. MashaAllah.. filosofinya mak jleb banget deh mbak, semudah itu ya berwakaf, semudah kita meminum secangkir kopi di pagi hari dan pasti lebih makan harga kopi di coffee shop dari pada uang 10 rb untuk memulai berwakaf.. bismillah ya mbak semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai tertarik untuk berwakaf.

    BalasHapus
  19. Sebelum baca postingan ini, aku pikir wakaf itu cuma tanah atau bangunan aja. Tapi ternyata banyak juga jenisnya ya. Makasih Mba sharing ilmunya hehehe

    BalasHapus
  20. Aku tertarik nih teh sama program wakafnya ini. Aku sama suami lagi buka tabungan untuk wakaf. Sekarang wakaf semakin mudah ya teh

    BalasHapus
  21. Kalau detail ikutan wakafnya gimana ini Mba Ida? Mudah banget ya sekarang jika kita ingin berwakaf, tak perlu harus punya tanah atau bangunan untuk dijadikan 3M. Digunakan untuk usaha produktif gini pun amalannya mengalir tak putus-putus ya mba.

    BalasHapus
  22. Senang ya karena wakaf sudah ga perlu punya tanah dulu
    Dan sekarang sudah banyak caranya buat menunaikan

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^