blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

26 Jul 2016

Buka Rekening BCA Bertabur Hadiah

Suasana di Depan Hotel Geulis jalan Ir. H Juanda Bandung, pagi itu jauh lebih ramai dari biasanya.  Terlebih hari itu adalah Hari Minggu, hari dimana Car Free Day diberlakukan.  Setiap Minggu memang sudah ramai, tapi kali ini ada yang lain karena pagi tanggal 24 Juli 2016 di sana sedang ada keseruan  panggung hiburan Buka Rekening Bertaburan Hadiah bersama BCA.


Serba-Serbi Komunitas

Baru beberapa tahun terakhir ini saya tergabung dengan berbagai macam komunitas. Sebelumnya selama lebih dari sepuluh tahun komunitas yang saya ikuti cuman satu, sangat homogen.  Sebuah komunitas perjuangan yang orang-orangnya banyak mengorbankan waktu, tenaga dan uangnya untuk kepentingan umat.

Tujuan akhir dari komunitas yang saya ikuti sangat futuristik karena target utamanya masuk surga.  Bisa ditebak dong kalau selama saya di sana sangat jarang ada intrik, buang waktu percuma, apalagi ghibah ngomongin orang lain.  Insya Allah sangat jarang saya temui, yang ada saling tolong menolong, bantu membantu, bahkan sampai ada yang meminjamkan rumahnya dengan gratis tis tis selama bertahun-tahun.  Ya kami memang merasa satu saudara, saudara karena terikat dalam satu aqidah agama Islam yang kami anut.

Credit: Ayu Keke

25 Jul 2016

Mereka yang Bahagia Saat Kuhadiahi Sampah


"Itu kalau bekas susu mah simpannya di keresek di bawah tangga"  Seru ibu saat melihat saya akan membuang sampah di tempat sampah biasanya.

"Oh.." Saya ber "Oh" ria, kaget campur heran.  Ya, heran saja semenjak kapan di rumah ini sudah mulai memilah sampah seperti itu.

"Bapak almarhum dulu yang suka memisahkan sampah plastik, kardus dan lainnya, nanti kalau sudah banyak suka dikasihkan ke si aki yang suka lewat bawa barang bekas.  Lumayan, daripada di buang" Ibu berkata seolah tahu keherananku.

Mendengar itu ada perasaan kagum bercampur senang karena ternyata almarhum bapak memiliki kebiasaan seperti itu.  Tentu saja beliau tidak pernah mengikuti pelatihan tentang Go Green dan semacamnya.  Tetapi beliau sudah mempraktekannya.  Barang-barang bekas yang dibuang dan masih bisa didaur ulang, beliau sumbangkan ke si aki langganan yang suka lewat depan rumah.

Sumber: republika.co.id

24 Jul 2016

Cerita Lebaran Asyik : Rahasia di Balik Rutinitas Mudik

Lebaran sudah berlalu beberapa waktu yang lalu, menyisakan sebuah memori yang selalu indah untuk dikenang. Indah dikenang?  Ya memang indah, dan kenangan ini selalu ingin di ulang setiap tahunnya. Berkumpul dengan keluarga besar dan merasakan sensasi suasana desa saat mudik.  Dua hal yang selalu dirindukan dan selalu diusahakan untuk selalu dilakukan.

Dulu, sebelum menikah saya tidak pernah mempunyai ritual mudik karena memang keluarga besar semua berada di Bandung.  Sempat juga bersikap nyinyir terhadap orang-orang yang memaksakan mudik di setiap menjelang hari raya lebaran. Sempat mempunyai pikiran negatif, kok sebegitunya orang memaksakan mudik di hari raya, kan silaturahmi tidak harus saat lebaran. Rela berpanas-panas dan bermacet-macet ria, demi apa coba... Itu yang ada dibenak saya saat itu.

23 Jul 2016

Hari Anak Nasional : Antara Harapan dan Kenyataan, Antara Idealita dan Realita


Bersyukur sekali bisa ikut program ODOP, terlebih di hari Anak Nasional tanggal 23 Juli ini harus menulis tentang harapan di hari anak.  Kalau tidak ikut ODOP mana mungkinlah saya menyempatkan diri menulis tentang ini.

Tidak ingin menulis secara global tentang Hari Anak, berbicara ini membuat saya jadi berpikir kilas balik mimpi dan harapan saya.  Ya, harapan saya kecil, harapan saya menginjak dewasa dan harapan saat menjadi orang tua dan realita yang ada.

Terlahir dari sepasang suami istri yang bekerja membuat saya bercita-cita ingin menjadi seorang ibu yang di rumah saja.  Mungkin saya dulu kesepian ya, hingga di alam bawah sadar terekam keinginan kuat untuk bisa menjadi full time mother.  Untungnya waktu itu orang tua saya cukup ketat soal agama dan pergaulan jadinya saya enggak jadi anak nakal, mengingat saya lebih banyak berjalan tanpa arahan, selain soal sholat, ngaji dan tidak boleh ke acara-acara pesta-pesta. Padahal peluang menjadi nakal besar sekali, saya bisa berjam-jam di rumah seorang diri, atau bawa geng saya untuk main di rumah karena rumah kondisi kosong.  

22 Jul 2016

Kreativitas.... Big No


Saat si abi  saya tanya hal paling kreatif apa yang dilakukan waktu masih kecil sampai remaja dulu.  Blio pun berpikir pake lama.....hihi...  saya pun perlu waktu yang cukup lama untuk menemukan jawaban itu.  Dan ketika ditemukan pun kayaknya gak kreatif-kreatif amat.  Mengapa saya bertanya tentang itu karena tema ODOP hari kesepuluh adalah tentang hal paling kreatif yang dilakukan waktu kecil dulu.

Kalau melihat si sulung hasil test psikologinya menunjukkan memiliki kreativitas yang sangat tinggi.  Gak heran sih, kelas 2 atau 3 SD sudah asyik ngutak ngatik html theme blognya Multiply, sudah ngirim cerita ke koran tanpa sepengetahuan ortunya dan dimuat.  Tiba-tiba dapat kiriman paket karena mendapat hadiah dari kuis online tanpa orang tuanya tahu... Ini ortunya kemana sih kok nggak tau melulu... hihi.. Akhir kelas empat sudah bikin novel dan ortu tinggal ngeprint dan mengirimkannya ke penerbit sesuai arahan dia..hahaha....alhamdulillah setahun kemudian diterbitkan. Cukup kreatif ya ?

21 Jul 2016

Meja Kerja ? Fleksibel Saja :)

Meja kerja, ada apa dengan meja kerja.  ODOP hari kesembilan ini temanya meja kerja.  Jadi ingat zaman saya bekerja dulu, seneng banget mengisi meja kerja dengan pernik-pernik lucu.  Tapi itu masa lalu, kalau sekarang setelah menjadi ibu rumah tangga puluhan tahun apakah saya memiliki meja kerja? :)

Memang ngerjain apa ya? Hihi... Kalau untuk sekedar ngeblog saya orangnya ga mesti harus begini-begitu sih.  Bisa disebut fleksibel lah :) Di mana saja hayu, sambil melantai di karpet pun asyik aja, tapi memang gak kuat lama, lagian laptop asus merah ini kalau disimpan di bawah tidak bisa menangkap sinyal wifi dengan baik.  Lain dengan laptop punya suami atau hape-hape yang ada di rumah, di ruang manapun sinyal dapat ditangkap dengan baik selama itu masih di lingkungan rumah.  Itulah salah satu kekurangan laptop ini, kurang dapat menangkap sinyal wifi.

Kembali ke meja kerja, meski bisa kerja di mana saja,  meja kerja tetap ada lah, malah ada dua. Kok dua ?  Iya karena saya emak-emak rempong yang disibukkan rutinitas masak, nyuci, beres-beres dan segambreng kerjaan lainnya. Jadi ya menyesuaikan lah.  Jadi di dapur memang harus ada tempat kerja juga, Jadi nyimpen meja di sana.  Nyempil :)