Kiat untuk Ibu Rumah Tangga dalam Menghadapi Krisis Global Pandemi Virus Coronavirus Disease atau COVID-19 menyebar dengan cepat di seluruh dunia. Saat ini telah menginfeksi 337.500 orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 14.600. Tidak hanya itu saja virus ini membuat beberapa negara melakukan lockdown. Tentu saja ini juga berdampak pada terjadinya kemunduran pada perekonomian global alias resesi. IMF memprediksi resesi ini minimal sama buruknya dengan krisis keuangan global bahkan lebih buruk.
Tentu saja resesi global ini akan sangat berimbas pada perekonomian Indonesia. Dan ini sudah mulai kita rasakan, rupiah sudah anjlok hingga mencapai 16.600 an per Dolas AS nya. Ini berimbas pada naiknya barang-barang kebutuhan rumah tangga sehari-hari karena masih banyak yang bahan dasarnya bergantung pada impor.
Para ibu rumah tangga yang sehari-harinya banyak berinteraksi dengan harga-harga di pasar tentu amat sangat merasakan ini. Harga kebutuhan dasar melonjak, daya beli pun otomatis berkurang. Seorang teman yang berbisnis di jual beli sembako sebelum krisis akibat corona ini saja mengatakan bisnisnya mengalami penurunan signifikan paska pemilu kemarin, apalagi sekarang terdampak krisis global dunia semakin lesu tentunya.
Bagi orang kaya yang memiliki banyak aset hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Karena mereka memiliki cara ampuh dalam menghadapi resesi ekonomi yaitu memindahkan asetnya pada aset yang beresiko rendah serta mudah dicairkan. Di masa resesi ini liquidity is the king, likuiditas adalah raja. Pemindahan aset keuangan ke instrumen yang beresiko rendah ini memudahkan untuk memenuhi kebutuhan akan likuiditas. Aset yang cepat cair akan memudahkan kita saat dalam kondisi sedang tidak pasti seperti ini.
Kiat untuk Ibu Rumah Tangga dalam Menghadapi Krisis Global
Nah masalahnya bagi yang tidak memiliki banyak aset, resesi ekonomi ini tentu saja akan membuat kehidupan menjadi lebih berat. Lalu apa yang harus dilakukan oleh kita sebagai ibu rumah tangga dalam menghadapi ini semua? Yuk kita bahas satu persatu...
1. Memangkas Biaya Rumah Tangga
Memangkas biaya rumah tangga ini bisa dilakukan dengan mengevaluasi pengeluaran selama ini. Kemudian kurangi apa yang bisa dikurangi. Misalnya biasanya banyak membeli makanan di luar, sekarang mulailah untuk selalu masak sendiri. Yang biasa masak di rumah variasikan menu makanan dengan makanan yang tetap sehat namun lebih murah dari sisi harga.
Banyak yang sering menganggap remeh biaya kecil padahal biaya tersebut bila dikumpulkan akan menjadi biaya yang besar. Kreativitas memang sangat diperlukan dalam kondisi saat ini, carilah subsitusi lain yang lebih murah untuk mengganti beberapa kebutuhan yang menyedot banyak biaya. Dengan cara ini kita akan memiliki ekstra dana untuk ditabung atau untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya.
2. Membuat Rencana Alokasi Dana
- Melunasi utang terlebih dahulu
- Pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kita harus mulai berhemat dengan membuat daftar belanja untuk menghindari belanja yang berlebihan.
- Kalau kondisi normal rekreasi juga diperlukan agar kesehatan mental terjaga. Dalam kondisi seperti ini kita harus kreatif membuat acara hiburan yang menyenangkan. Misalnya saja permainan-permainan yang menyenangkan. Mungkin nanti saya akan menulis khusus tentang ini :)
Sebagai catatan meski harus berhemat kita harus tetap menjaga agar nutrisi keluarga tetap terjaga. Kita bisa melakukan penghematan dengan melakukan substitusi dengan menu yang lebih murah. Misalnya saja nih untuk susu dari pada beli susu kemasan, saya prefer membeli susu murni seminggu sekali ke tempatnya. Lumayan ngehemat karena harga per liter Rp7.000,00 jadi sekali beli untuk seminggu hanya Rp49.000,00. Itu untuk sekeluarga dengan 4 orang anak yang ada di rumah. Bayangkan berapa yang harus dianggarkan kalau membeli susu dalam kemasan atau yang bermerk.
3. Menyiapkan Dana Darurat
Dana darurat merupakan dana yang dibutuhkan pada keadaan darurat. Idealnya jumlah dana darurat harus mencukupi kebutuhan selama 3 sampai 6 bulan pada saat keadaan darurat yaitu tidak ada pemasukan.
Kita akan lebih mudah mengetahui jumlah dana darurat yang dibutuhkan jika selalu mencatat cashflow secara rutin. Dengan catatan ini kita akan mendapat gambaran lengkap tentang kondisi keuangan kita. Setelah mengetahui jumlahnya kita tinggal berusaha menyiapkan dana darurat tersebut. Dari mana? Dana darurat bisa kitas sisihkan dan kumpulkan dari tabungan atau investasi tertentu yang kita lakukan
4. Selalu Ada Peluang dalam Setiap Kesempitan
Saat roda ekonomi melambat, daya beli yang menurun, sulit mencari pekerjaan, adakah peluang itu? Bila kita jeli tentu saja masih ada peluang yang terbuka lebar. Selalu ada orang sukses yang mendapatkan peluang di tengah krisis seperti ini.
Menurunnya rupiah yang berimbas pada nilai dollar yang begitu tinggi yang di masa lalu sudah membuat mahasiswa teriak-teriak agar penguasa turun. Kita manfaatkan dengan menangkap dollar itu.
Misalnya saja para blogger yang bermain adsens bisa meningkatkan penghasilan di sini dengan menambah ternak blognya dan meningkatkan kemampuan SEO nya agar blog kita banyak pengunjung. Pengalaman suami sih agar blog nya menghasilkan dollar harus memiliki view minimal 6000 sehari. Nah di sini memang menuntut kita terus berusaha dan belajar.
Banyak peluang lain kalau kita fokus sebetulnya kita dapat menemukannya.
5. Tetap Tenang dan Banyak Berdo'a
Allah SWT Maha Kaya bila bergantung pada Nya kita akan tetap tenang. Mendekatlah pada Nya, seringlah bershalawat pada manusia yang dicintaiNya yaitu Muhammad SAW, cintailah Al Qur'an janji Allah, selain kebahagian di akhirat nanti Allah SWT akan memberi kemudahan bagi hamba yang dikehendakiNya. Jangan lupa untuk terus berdo'a diberi kemampuan dan kemudahan di dalam menghadapi setiap cobaan dari Nya.
Nah teman-teman semoga tulisan Cerita Ida kali ini yang berjudul Kiat untuk Ibu Rumah Tangga dalam Menghadapi Krisis Global ini bermanfaat ya... :) Tetap Semangat :D
Terima kasih tipsnya mbak. Saat2 ini kita memang kudu banyak bersabar, hidup hemat dan pinter2 menyiasati kondisi ya
BalasHapusKl bunda hrs berhati-hati dlm pengeluaran krn kl dudah ketanjingan ganti media tanam pot2 suka over-budget, tp bisa dikendalikan dengan mengurangi pengeluaran bulan berikutnya
BalasHapusTipsnya JUARAAAA Mba
BalasHapusSerius, aku beberapa hari ini rada piyeeee gitu.
Galau gak jelas
Sekarang feel better mba
Makasiiii
Sedih, tapi harus siap :( harus segera diaplikasikan ini tips-tipsnya. Ga boleh abai lagi, karena ke depan kita gatau bakal gimana kan ya sama perekenomian global. Makasih ya mba tipsnya.
BalasHapusThank you tips2nya teh.
BalasHapusmembantu banget untuk terus berfikir positif di tengah kegalauan global seperti ini.
terima kasih mbak tips nya, kebetulan cocok di terapkan saat ini karena kantor suami nggak bisa ngasih gajinya full :( cuma bisa ngasih setengah katanya :(
BalasHapusWah makasih mbak tips nya, bisa dicoba nih. Sekarang sih lebih sering masak sendiri di rumah daripada beli, memang jadinya lebih hemat pengeluaran. Nah untuk yang menyiapkan dana darurat ini yang masih belum berjalan mulus, kadang kepakai untuk pengeluaran lain hiks.
BalasHapusSetuju banget mbak dengan tipsnya salah satunya adalah memangkas berbagai biaya yang tidak perlu.
BalasHapusTipsnya boleh banget nih, kena sama situasi saat ini.
BalasHapusTetap tenang akan bikin kita bisa berpikir tepat dan tidak terjebak pada situasi yang malah tidak solutif.
Perombakan anggaran termasuk yang pertama kami lakukan. Apalagi dengan semakin dibatasi begini. Harus ada cara mengelola keuangan dengan cara lain
BalasHapusTetap berdoa dan berusaha sebisanya dalam keadaan seperti ini ya, semoga segera berakhir. Kalau urusan anggaran rumah tangga mau gak mau berkurang soalnya gak ada aktivitas ke luar rumah ya
BalasHapusSalut sama bunda-bunda yang pintar mengelola keuangan dalam kondisi seperti ini. Berdoa yang terbaik ya bund.
BalasHapusMakasih bund tips and triknya... bener, panik banget, cari apa2 jadi susah dan mahal, harus berpikir lbh cerdik lagi biar ga kelimpungan nih. Semoga lekas berlalu dan kembali damai, aamiin.
BalasHapusIyap mba bener banget. Bagaimanapun harus pintar pintar atur keuangan keluarga ya mba. Harus berhemat
BalasHapusMba Ida makasih banyak ya, sudah dikasih masukan-masukan yang keren banget ini.
BalasHapusSebagai emak ruamh tangga memang, kudu jeli dalam mengatur ya. Apalagi aku ini boros hahaha, bismillah ya semoga kita semua bisa menjalani dengna mudah.
Saya orangnya boros. Rasanya saya perlu belajar mengelola dana dari sekarang. Biar pas nikah sudah bisa mengatur keuangan dengan benar.
BalasHapusBener banget mba dampak Corona ini terasa banget apalagi bagi ibu ibu yg kesehariannya ke pasar kerasa banget banyak barang kebutuhan yang naik. Semoga saja Corona ini segera berlalu
BalasHapusMemangkas pengeluaran ini juga menjadi salah satu trik saya mengatasi kesulitan ekonomi di masa-masa sulit seperti ini. Selebihnya berdo’a dan berusaha lebih baik lagi.
BalasHapusPoin nomer 3 ini kerasa banget di aku. Untungnya setiap kali gajian sudah sempat masukin ke tabungan dana darurat. apa daya kalau musim kaya gini sama sekali gak punya simpanan ya. semoga segera berakhir ya.
BalasHapusdana darurat ini wajib ya bund,, bayangkan klo efek convid ini smpe lockdown trus para pemilik bisnis ga bisa bayar karyawan dsb, klo ga ada dana darurat gimana,,
BalasHapusaduh lagi bahas ibu rumah tangga malah curhat maslaah sndiri,eheheh maaf ya bund
Makasih tipnsya teh Ida, resesi global di depan mata, semoga kita semua bisa melewatinya dengan baik ya
BalasHapusMakasih Mbak tipznya. Semoga ujian ini segera beralu ya. Serem saya baca baca beritanya.
BalasHapusTipsnya bagus ini. Cuma seharusnya dana darurat sudah dimiliki sejak jauh hari sehingga ketika berada dalam kondisi seperti saat ini, kita tidak terlalu bingung lagi.
BalasHapus